40. LETTER

623 75 7
                                    

Sesuai ucapannya, Nari benar-benar belajar dengan giat di sini. Tak ada hari tanpa belajar, katanya. Bahkan Lucas yang slalu berada disamping gadis itu pun sampai-sampai tidak dapat mendapat secuil atensi darinya. Tak apa bagi Lucas bila Nari tidak memperhatikan nya, yang menjadi masalah ialah ketika Nari tidak pula memperhatikan kesehatannya.

Seperti saat ini, Lucas baru saja menelfon Nari, dan gadis itu dengan buru-buru menutup sambungan telepon nya hanya karena ia harus membeli beberapa buku sebelum toko nya tutup. Padahal kalau dipikir, Nari baru saja ambil kuliah malam. Lagipula, ia kan bisa membeli buku-buku nya besok, kenapa terburu-buru sekali?

"Nari-ah, bukankah bukumu sudah banyak?"

"Iya kau benar, buku semester dua ku sudah banyak dan ini aku beli buku untuk semester tiga ku"

"Mwo?!" Lucas terkejut karena perkataan Nari barusan, disaat ia saja sulit mengikuti perkuliahan, Nari malah sudah naik ke semester tiga sedangkan ia saja masih stay di semester 1.

Disana Nari tertawa kecil, "iya, aku sudah ganti semester, kau sendiri kapan akan menyelesaikan tugas-tugas mu, huh?"

"Nanti" Lucas menjawab malas sembari memutar bola matanya, "jangan berusaha terlalu keras, lagi pula kau mau cepat-cepat lulus juga mau apa?"

"Hey, apa kau lupa target yang ku beritahukan padamu itu?"

Lucas mengangkat alisnya, "target?"

"Brosur.."

'ah Matta!' Lucas baru saja tersadar dengan apa yang Nari maksudkan, 'pantas saja dia terburu-buru'

"Luc, sepertinya aku akan berhasil" Nari berujar percaya diri

"Sebesar itukah rasa rindu mu padanya sampai-sampai kau berjuang mati-matian seperti ini?"

"Eoh, aku sangat merindukannya, Park Jihoon."


















--










Pagi ini member Wanna One sudah bersiap dengan koper dan tas-tas besar yang mengemas barang-barang mereka. Bukan, mereka bukannya mau berlibur diluar negeri walau kelihatan nya seperti itu. Sebenarnya, mereka mau pindah.

Ya, pindah ke dorm baru, berhubung ada masalah dengan agensi yang entah apapun itu, mereka hanya menuruti perkataan manajer Hyung untuk pindah ke dorm baru. Walau rasa-rasanya berat sekali meninggalkan tempat penuh memori ini.

"Hyung, sebenarnya ada masalah apa?" Woojin masih bingung sejak semalam, pria berkulit tan itu menyenggol lengan leader nya sambil bertanya, "kenapa kita harus pindah? Aku suka disini."

"Hey, semuanya juga suka disini. Tapi mau bagaimana lagi? Kita harus pindah" Minhyun menyela dengan perkataan dewasanya, seperti biasa.

Jisung mengacak rambut dongsaengnya dengan pelan, "tidak papa, kita akan dapatkan dorm yang lebih baik nanti, pasti."

"Bagaimana dengan Nari?" Tiba-tiba Guanlin menyela, "apa ada yang sudah memberitahunya kalau kita pindah?"

"Aku sudah mengiriminya pesan, tapi dia tidak membalas" jawab Seung-woo.

"Eoh, dia memang tidak pernah membalas pesanku juga" timpal yang lain.

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang