24th (Epilog - It's Still Beautiful)

3K 287 61
                                    

"I believe that happiness comes in little doses"

(A.C.E – 5TAR (Incompletion))


Jennie mematut dirinya di depan cermin sembari tersenyum penuh arti. Wanita itu tampak cantik dalam sapuan make-up tipisnya. Ia juga terlihat anggun dengan tubuhnya yang terbalut gaun berwarna biru langit. Surai kecokelatannya ia gelung ke atas sehingga memamerkan leher jenjangnya dan juga bahu mulusnya.

Jennie benar-benar tampak cantik hari ini.

"Eomma! Eomma cantik sekali! Raesung bangga memiliki ibu yang cantik seperti Eomma!"

Jennie menoleh dan mendapati puteranya yang sedang berada dalam gendongan seorang pemuda tampan yang mengenakan tuxedo.

"Samchon yang sedang menggendongmu juga tampan, Raesung−ah," goda Jennie sembari mengerlingkan mata kucingnya pada si pemuda, membuat si pemuda tersipu malu.

"Aku tampan begini juga kamu tetap tidak memilihku, Jennie Kim," balas si pemuda dengan kilat mata jenakanya.

Jennie terkekeh pelan. Wanita itu beringsut menghampiri si pemuda yang masih menggendong Raesung. "Terima kasih karena mau menjaga Raesung selama aku dirias oleh make-up artist, Sehun−ah," ucapnya pada si pemuda yang tak lain dan tak bukan merupakan Oh Sehun.

Sehun mengangguk. "Tidak masalah. Aku sudah berjanji kepada Yoongi Hyung untuk menjagamu dan Raesung selama Yoongi Hyung sibuk dengan konsernya di luar negeri. Ah, hampir lupa. Aku juga sudah berjanji kepadanya untuk menjaga si kecil tanpa nama yang berada di dalam kandunganmu ini," ujar Sehun sembari melirik perut Jennie yang mulai membuncit.

Jennie tersenyum kecil dengan rona kemerahan yang tercetak jelas di kedua pipinya. "Jangan memanggilnya dengan tanpa nama begitu. Bayi ini sudah memiliki nama kok," katanya pada Sehun.

Sehun menaikkan satu alisnya. "Benarkah? Siapa namanya? Aku adalah pamannya dan kelak akan menjadi ayah baptis darinya. Karena itu, aku harus menjadi orang pertama yang mengetahui namanya."

Jennie terkikik pelan. Wanita itu mengusap puncak kepala Raesung dengan lembut. "Kang Raesung, siapa nama adikmu?"

"Min Hanbyul!" pekik Raesung dengan nada bicaranya yang terdengar bersemangat.

Sehun membulatkan kedua matanya. "Min Hanbyul? Nama anakmu dan Yoongi Hyung benar-benar Min Hanbyul? Kalian memiliki seorang bayi perempuan?"

Jennie mengangguk sembari masih tersenyum. "Iya. Pada awalnya, aku memutuskan untuk tidak mengecek jenis kelamin bayi kami. Akan tetapi, Yoongi tiba-tiba saja memaksaku. Ia bilang, ia benar-benar gelisah dan ingin mengetahui jenis kelamin anaknya agar dapat memberikan hadiah yang tepat untuk bayi kami. Pada akhirnya, kami mengecek jenis kelamin bayi kami di usia kehamilanku yang menginjak tujuh bulan ini."

Sehun memandangi Jennie dan perut buncit Jennie secara bergantian sebelum kemudian menepuk bahu Jennie pelan. "Selamat, Jennie−ya. Aku benar-benar bahagia karena akan memiliki seorang keponakan perempuan," ucap Sehun dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

Ada rasa harus sekaligus nyeri yang terselip di relung hatinya. Mendiang bayinya dan Jisoo pun berjenis kelamin perempuan. Jika saja, bayinya dan Jisoo terlahir ke dunia, mungkin bayinya dan Jisoo akan menjadi teman baik Hanbyul.

"Samchon, jangan menangis. Raesung sedih jika melihat Samchon bersedih," celoteh Raesung sembari mengusap sudut mata Sehun.

Sehun tertawa kecil. "Aku tidak apa-apa, Raesungie. Jangan terlalu baik padaku. Nanti ayahmu cemburu padaku loh," gurau Sehun pada Raesung.

Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang