Disini Jimin.
Aku baru saja pergi dari rumah ibu, berjalan menuju rumahku dan menyiapkan diri untuk bekerja. Aku mungkin akan merasa sangat canggung saat bertemu Namjoon sunbae.
Saat aku ke kantor aku melihat mobil Namjoon sunbae, aku cepat cepat lari ke dalam kantor mencari direktur. Aku sudah ke dalam kantor direktur bersama direktur Min yang mengelola perusahaan YG Production. Lalu aku disuruh memulai pekerjaan dengan menghitung jumlah keuntungan Perusahaan selama 1 minggu.
Aku baru sadar, aku ditawarkan pekerjaan sebagai bendahara di YG Production oleh Namjoon sunbae. Dia juga bekerja diaini sebagai sekretaris direktur Min. Ruangan Bendahara dan Sekretaris digabung karena di ruang Sekretaris sedang direnovasi. Meja kami berhadapan dan kini ia sedang mengetik, entah itu dokumen atau e-mail.
"Hey kau! Berapa rata rata keuntungan minggu ini?" Tanya Namjoon sunbae sinis.
"2.170.000 ₩, sunbae." Jawabku.
"Cih, jangan panggil aku sunbae! Dasar kau tak sopan, panggil aku Sunbaenim." Kata Namjoon sunbae(nim).
//bahasa lebih formal yak.
~Si Namjoon cuma beda nim
doang dipermasalahin.~
*Plak* Nj: diem lu thor//Yah, itulah keseharianku bersama Namjoon sunbaenim. Hanya bertanya masalah pekerjaan, jika istirahat Namjoon sunbaenim tetap bekerja dan hanya meminta kopi pada OB.
Semakin lama, entah mengapa hubungan kami sudah lebih baik, walau tak sebaik dulu. Dia sudah mulai bisa 'berbicara' padaku. Sudah tak sekasar dulu. Sekarang Minjoo sudah bersama Namjoon sunbaenim. Aku sudah bisa pergi ke rumahnya untuk menjaga Minjoo atau memasak.
"Sunbaenim." Panggilku.
"Hm?" Jawabnya singkat.
"Ma..maukah sunbaenim bersama Minjoo kuajak makan malam diluar?" Tanyaku agak ragu.
"Makan saja dirumah. Kau yang memasak." Katanya tanpa memalingkan laptop.
"Baiklah, jam 5 aku akan kesana." Jawabku. Namjoon sunbaenim tidak berkomentar pada jawabanku.
Malamnya aku ke rumah Namjoon sunbaenim. Saat aku mengetuk pintu aku disambut dengan pelukan oleh Minjoo.
"Oppa! Minjoo menrindukan oppa!" Kata Minjoo sambil memelukku.
"Jimin, cepat memasak. Kami lapar." Kata Namjoon sunbaenim sambil memberiku spatula.
"Baiklah sunbaenim. Mau makan apa?"
"Daging"(Namjoon sunbaenim),"Mie"(Minjoo) teriak mereka bersamaan membuatku bingung.
"Baiklah, kita makan mie dengan potongan daging ayam goreng." Usulku dengan perbedaan makanan yang mereka sebutkan.
"Baiklah, Jimin. Biarkan aku ikut memasak, supaya aku bisa memasak untuk Minjoo" kata Namjoon sunbaenim.
//Si Namjoon ngomongnya pake raut muka sinis. Jadi disesuaikan yak//
"Sunbaenim tolong potong bawangnya, tipis saja kalo bisa." Kataku mencoba merasa akrab dengan Namjoon sunbaenim. Sunbaenim tidak menjawab, dan memotong bawang.
"Namjoonie oppa!!!" Teriak seorang wanita tiba tiba membuka pintu rumah. "Namjoonie oppa, aku sangat merindukanmu dan juga Minjoo." Katanya membuatku heran, apakah dia adik Namjoon sunbaenim atau bagaimana.
"Maaf, anda siapa?" Tanyaku.
"Oh, kau Jimin ya? Sahabat Namjoon oppa? Aku pacarnya Namjoon oppa!"
Bersambung...
Terbit setiap jumat
//sorry kemaren ga update :(//