BAB 3

37 5 1
                                    


Teka-teki Nyeleneh

❤❤❤

Dad Davis :

Saat mendapat kabar bahwa putriku kecelakaan parah diarah persimpangan kota. Mendadak tubuhku lemas. Dia putri satu-satunya yang kupunya, walaupun aku belum menikah. Tapi, dia adalah putri adopsiku yang sangat kusayang. Bahkan sudah kuanggap dia sebagai anak kandungku. Aku diberi tahu oleh pihak polisi. Untungnya polisi itu tau diriku, dia Tom. Teman masa remajaku. Tom langsung mengabari bahwa Iren kecelakaan parah. Dan langsung dibawa kerumah sakit oleh orang asing. Saat itu aku benar-benar marah pada Tom, karena membiarkan orang lain membawa putriku. Tapi, aku tak bisa memarahinya. Karena, Tom juga datang saat beberapa detik Iren sudah dibawa oleh pria asing. Namun, syukurlah Iren memang dibawa ke rumah sakit. Bukan kemana-mana.

Dan saat ini aku sedang menunggu dokter yang memeriksa putri manisku. Tak terasa air hangat itu keluar dari mataku dan membasahi pipiku. Aku tak tahan dengan ini. Kenapa? Kenapa putriku harus mengalami masa sulit seperti ini?

"Apa anda orangtua si perempuan?" suara itu sontak membuatku mendongakkan kepala.

"Yaa, saya-"

"Davis!" sepertinya dokter ini mengenalku? Tapi, siapa dia? Aku.. sedikit lupa.

"Apa kau lupa denganku? Aku, John! John Kim," aaahhh, ternyata dia John Kim teman sekolahku dulu. Dulu, dia adalah murid nakal yang selalu saja membolos. Ehh?! Kenapa jadi begini?

"Bagaimana keadaan putriku?" tanyaku,

"Putrimu baik-baik saja, hanya luka robek biasa. Memang terlalu mengeluarkan banyak darah. Tapi, kondisinya benar-benar sehat. Tid-"

"Tidak amnesiakan?" potongku,

"Tidak. Putrimu baik-baik saja. Hanya saja kakinya sedikit membengkak karena terjepit oleh bagian depan mobil. Tapi, tenang saja tidak sampai mengalami kelumpuhan," jelas John sambil menenangkanku

"Lagipula? Mana istrimu? Biasanya kalau anaknya kecelakaan, yang pertama datang itu seorang ibu?" Lanjutnya dengan raut wajah bingung. Aku yang mendengarkan itu hanya mendengus geli.

"Aku belum menikah dia-"

"Apa?!" potongnya terkejut, aku yang mendengar itu langsung memutar bola mata malas,

"Dengarkan aku dulu! Dia itu anak adopsiku, dari salahsatu panti asuhan di Victoria," jelasku,

"Aahh, begitu, baiklah. Kalau begitu aku permisi ke kantorku dulu," pamitnya,

"Oh iya! Mantumu menitipkan ini," John memberi sebuah kertas dan langsung pergi. Tapi, tunggu dulu tadi dia bilang mantu?! Sejak kapan Iren menikah? Aku membuka kertas itu, itu sebuah surat. Tulisannya, seperti aku pernah mengenalnya. Tapi, siapa?! Lupa.

Vn
1.30 A.M.

Hy Mr. Villiers

Maaf, saya lancang membawa anakmu ke rumahsakit tanpa seizin anda. Tapi, ini kejadian darurat. Dan ambulance pun baru datang setelah 2 menit keberangkatan aku menuju rumah sakit.

Mr. Villiers, apa kau masih ingat denganku? Aah, kau pasti lupa denganku?! Baiklah, aku akan mencoba anda untuk mengingatku kembali.

Jawab ini, maka anda akan mengingatku.

1. Aku si HITAM menyedihkan,
2. Tempat favoritku selalu mengarah pada jam 7.45
3. Barat-Selatan Utara-timur
4. 1998+8=2006-2017=-11/2-9
5. 🕧 aku disampingmu

Aku harap, kau selalu menyimpan ini. Ini adalah sebuah pernyataan anak kecil. Kau akan tau pada bulan ke 9 disaat malaikatmu ulangtahun nanti tahun depan.

Rn

Apa-apaain ini? Siapa yang mengirim? Pertama adalah Vn dan terakhir adalah Rn. Ish?! Seorang anggota CIA memikirkan masalah seperti ini? Membuang waktu, tapi apa salahnya menyimpan. Sebagai koleksi saja.

Aku masuk pada kamar inap putriku. Dia masih tertidur pulas. Davis! Tuhan sedang berbincang dengannya! Jangan ganggu! Batinku.

Kriing..! Kriingg..!  Nada telpon itu membuatku harus menjauh dari putri manisku. Saat melihat namanya, aku langsung terkesiap, Direktur Joo.

"Iya, Direktur,"
"..."
"Anakku baik-baik saja,"
"..."
"Terimakasih direktur,"
"..."
"Tunggu sampai anakku sembuh, mungkin aku akan mengambil pekerjaan itu,"
"..."
"Ah?! Menyangkut anakku?"
"..."
"Ya, aku mengadopsinya di panti asuhan Victoria,"
"..."
"Apa?!"
"..."
"Aah, baiklah, aku akan ke kantor," tit.

Saat setelah dikantor, aku menemui D. Joo untuk mengurusi misi. Anehnya, misi ini menyangkut anakku juga. Apa ini, sama dengan surat itu?! Apa aku harus beritahu pada D. Joo?!

Where Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang