Dua Belas

96 10 0
                                    

Aku pulang kerumah menggunakan bus. Dan berjalan sambil memegang perutku yang sakit.

Aku membuka pagar lalu masuk kedalam rumah.

"Masih ingat pulang ?" tanya Cla.

Aku malas menjawab dan hanya diam lalu mengambil air di meja makan.

Aku melihat koperku sudah ada di depan pintu kamar.

"Ada apa ini ?" tanyaku heran.

"Menurutmu ?"

Aku diam tak paham maksud Cla. Aku berjalan ke kamarku tapi pintunya di tutup.

"Kok gak bisa di buka ?"

"Kakak kunci"

"Kenapa di kunci sih kak ? Terus aku tidur dimana ?"

"Sana tidur di tempat kerjaan kamu"

"Masih pagi kak jangan buat ribut deh"

"Biar gak ribut lebih baik kamu tinggal disana. Kakak udah capek ngurus kamu"

"Aku lagi males berdebat kak. Kuncinya mana ?"

"Kamu gak tau kakak lagi marah ? Perempuan apa yang gak pulang dengan alasan kerja ? Saat ini nginap satu malam. Nanti ? Jadi lebih baik kamu pergi sekarang aja"

"Kan aku udah kasih tau kenapa aku gak pulang"

"Kerjain apa sampai nginap ?"

"Aku--

Perutku sakit lagi dan aku mengerang kesakitan. Cla panik lalu mendekati ku.

"Yahh Alea kamu kenapa ?"

Aku hanya diam sambil menahan sakit di perutku. Cla mendudukan ku lalu melihat lebam yang ada di perutku.

"Kamu kenapa Alea ?"

"Semalem ada orang aneh ngikutin kami. Trus aku kejar waktu aku mau buka maskernya dia nunjang perut aku"

"Berani banget dia. Kamu udah berobat ?"

"Udah semalam"

"Yaudah yuk istirahat" ajak Cla sambil membawaku ke kamarku dan menyelimuti tubuhku.

Gak jadi marah deh si Cla

~

Aku terbangun dari tidurku dan mendapati Cla sedang bekerja di meja belajarku.

"Apa tidur mu nyenyak ?" tanya Cla sambil menghampiri ku.

"Hmm" jawabku malas.

"Maaf. Aku tidak tau ceritanya. Aku baru saja di telepon oleh atasanku dan mendapat kabar kalau Minhyun Wanna One dan managernya berkelahi dengan seorang penguntit"

Dari mana Cla tau ?

"Aku menerima telepon dari Flo dan menanyakan kabarmu. Dan sekarang aku tau kalau kamu jadi manager mereka sekarang"

Aku hanya mengangguk paham.

"Aku memang menyuruhmu untuk bekerja tapi kalau pekerjaan itu bisa membuat mu celaka lebih kamu mengundurkan diri saja"

Aku tau Cla mencemaskan ku.

"Aku baik-baik saja" jawabku.

"Aku akan melihatnya dan mengawasimu"

Aku hanya mengangguk.

"Kasusnya sedang di tangani polisi semoga pengunkitnya tertangkap"

"Semoga saja" jawabku.

Wanna One - Boomerang (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang