BULLY IS KILLER

42 4 0
                                    

Ana terus berlarian mencari dimana anak kelas F disembunyikan, ia berusaha membuka gudang sekolah yang terkunci,
BRAKKKK Pintu gudang itu bisa didobrak oleh ana dengan beberapa kali dorongan, ia melihat beberapa anak pingsan dan yang lainnya masih sadarkan diri meski tubuh mereka lemah dan terlihat Kumal dengan noda darah dibaju mereka, mereka melihat ana yang membuka pintu, mulut mereka ditutupi kain seraya melihat ana yang datang, mereka menangis dan berusaha berucap namun mulut mereka terkunci,
Ana pun bergegas dan melepas tali yang mengikat tangan mereka, saat itu ana teralihkan fokusnya terhadap televisi, ternyata disana terdapat beberapa tivi, dan hanya satu televisi yang hidup, televisi itu menampilkan pertarungan antara Sekar dan Miss sue,

"Baiklah, kalian yang udah sadar, lepaskan tali yang masih mengikat di teman kalian, aku akan kesana membantu Miss sue" ucap ana dengan bergegas keluar gudang,

Sementara itu Elsa mulai membuka matanya perlahan dengan kepala yang berlumuran darah, dia diikat di suatu ruangan yang tidak diketahui,

"T..tolong..." Teriak Elsa yang kehilangan tenaga,

To..tololongggg..tolong.....

Lalu pintu dibukakan oleh wanita yang memakai Inai pink, dia mengayunkan kapak nya, mendekati Elsa , Elsa tersenyum melihat wanita itu,

Klangg... Kapak itu dijatuhkan didekat Elsa, lalu wanita itu merobek lengan baju Elsa, lalu ditutup nya mulut Elsa

"Sssssttt diam"
Kata wanita itu

"Hmmm.ffffff..hmmm hmmmffff
...hffmfmffhfhfhmm"
Ronta Elsa yang tak berdaya,

Sementara Miss sue dan Sekar sudah ngos-ngosan wajah mereka lebam mebiru,

"Ternyata kau pandai beladiri juga"
Ucap Miss sue.

"Huft jangan pedulikan aku, lihatlah kau selalu gagal memecahkan aquarium, kuakui tinju mu Sangat kuat hingga retak aquarium itu, kau akan membuat Vivi mati dengan kebodohan mu, detektif kok bodoh"

"Eishhhhh jangan ucapkan kata detektif bodoh dengan mulut sialan mu itu"
Miss sue berlari memegang tangan Sekar dan menendang perut Sekar dan memukul tangan Sekar yang digenggam tadi hingga palunya melayang di udara, Sekar terjatuh sementara Miss sue melompat dan menggapai palu itu,

"Huft, kali ini tidak gagal" ucap Miss sue sambil memegang dan menuju aquarium, saat air sudah mencapai kepala Vivi, Vivi hanya bisa menahan nafas saja, Miss sue berjalan membawa palu,

"Akhhh " teriak Miss sue, rambutnya di tarik kuat Sekar dari belakang hingga jauh dari akuarium,
Drapp drappp langkah kaki ana datang tepat pada waktunya,

"Ana ambil palu ini, akuarium itu, akhhh, gadis sialan"
Ucap Miss sue,

"Jangan bodoh ana, dia telah membunuh adik mu,kau mau membantu nya?,kau akan menyesal HAHAHAHAHAHAHAHAHA".

Ana langsung mengambil palu itu dan memecahkan aquarium itu,
KRANNGGGGG,
Air aquarium itu mengucur deras kacanya pecah dan Vivi terjatuh dari aquarium, ana datang dan memeluk Vivi, sementara Miss sue dan Sekar main Jambak jambakan,

"Lepaskan aku wanita gila" ucap Sekar,
"Kenapa kau membunuh pamanku?"
Mereka terus saja menjabak seraya mengobrol,

Sementara Vivi yang gemetaran hanya terdiam dipelukan ana, Vivi dengan bibir yang membiru itu mulai bergerak,

"Ana, yang terjadi pada adikmu memang salahku, meskipun dia tidak mati ditangan ku, tapi dia mati karena aku!"

Bisa kau katakan padaku apa yang terjadi pada adikku,

"Dulu, saat hari pertama masuk sekolah, adik mu adalah orang yang ceria, dia menyapa semua orang, tetapi dia lebih dekat dengan pecundang yang menumpahkan saus dibaju ku, aku pun mulai merundung anak yang menumpahkan saus itu, tetapi adikmu selalu saja berusaha menyelematkan anak itu, hingga dialah yang menjadi sasaran perundungan kami, kami mencorat-coret meja adikmu, kami berusaha membuka baju dan memfotonya dikala kelas sepi, aku dan teman temanku merasa senang akan hal itu, terkadang saat dia makan di kantin sekolah, kami mendekati dan mengambil lauk dan nasi yang dia miliki, saat dia berusaha melawan dia selalu kami pukuli, hingga dia babak belur hingga hari harinya ia selalu terlihat murung, tidak ada seorang yang mengetahui perbuatan kami, kalaupun mereka tahu , mereka terus saja bungkam, anak yang menumpahkan saus itu pindah sekolah entah kemana, sementara ani tidak bisa kemana mana karena dia adalah anak panti asuhan, hingga suatu hari aku melihatnya menangis di balik semak semak, aku Mulai mengasihani dia, tapi teman teman ku terus saja merundungnya, aku hanya diam dan pergi meninggalkan nya, hingga suatu pagi aku menemukan mayatnya dikamar mandi sekolah,dia bunuh diri karena ulah kami, kami menyesal, andaikan waktu bisa berputar"
Ucap vivi, ana tetap teguh memeluk erat Vivi meskipun air matanya berusaha ditahannya,

Sementara Miss sue dan Sekar masih menjambak rambut mereka,

"Hei Miss sue lepaskan tanganmu"

"Tidak mau wanita gila, kau dulu yang lepaskan"

"Kau curang,aku hanya memakai rok sebatas lutut,kenapa bukan kau saja yang lepaskan"

"Diam wanita gila"

"Lepaskan aku Miss , maka aku akan menunjukkan kejutan pada mu, kau akan menyesal jika terlambat mengetahui nya"

Mereka pun melepaskan genggaman mereka, genggaman Sekar membuat kulit rambut Miss sue terlepas sehingga terurai rambut Miss sue,

"Oke Sekar apa kejutan yang telah kau siapkan!

Bersambung
To be continued
Oke guys , mungkin chapter selanjutnya akan agak lama up , vote ya

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang