"Pokoknya hari ini kamu antar ini ke Rumah Sakit ya, makan siang di sana bareng Minhyun. Ngerti?"
Mama Arin mengantarkan beberapa kotak makanan ke galeri Keluarga Kim tempat Arin bekerja. Sejak kembali ke negara ini, kesibukan Arin memang hanya mengurus galeri dari pagi hingga sore. Arin lebih sering menginap di lantai atas Galeri dibandingkan pulang ke rumah. Meskipun memiliki beberapa pegawai, namun Arin tidak ingin meninggalkan galeri ini dan pergi-pergi kemana mana. Menghabiskan waktu di galeri ini dan melukis membuat hatinya tenang.
Siang itu Arin menaiki taxi menuju Rumah Sakit milik keluarga Hwang tempat Minhyun bekerja. Ia berjalan menelusuri lorong rumah sakit. Dan menuju ke meja resepsionis,
"Selamat Siang, Ada yang bisa dibantu, Mba?" tanya petugas di sana.
"Saya mencari Dokter Hwang Minhyun, beliau ada dimana ya sekarang?" tanya Arin
"Dokter Minhyun sedang visit ke ruangan Mba, tunggu aja di ruangannya mba, sebentar lagi juga selesai. Karena udah mau jam makan siang juga" jawab petugas di sana ramah.
"Wah, baru kali ini saya liat Dokter Minhyun didatangi cewek. Mba pacarnya Dokter Minhyun ya?" tanya salah seorang wanita paruh baya berseragam -sepertinya perawat- kepada Arin.
"eh... oh.. eng engga" jawab Arin bingung.
"ARIN... ARIN... Ya tuhan, lo Arin kan?" tiba tiba Arin mendengar suara dari arah belakangnya.
"Kak Ong... eh iya kak. Ini Arin" jawab Arin sambil tersenyum.
Melihat jas putihnya, sepertinya Ong juga bekerja di rumah sakit ini seperti Minhyun, pikir Arin.
"Lo kemana aja Arin, Lo tiba-tiba ngilang, trus pindah ke luar negeri, Minhyun sampe gila nyariin lo Rin" ujar Ong panjang lebar masih kaget dengan kehadiran Arin.
Arin membulatkan matanya, mencoba mencerna ucapan Ong barusan.
Minhyun nyariin? Ah ga mungkin.
"Eh lo ngapain di sini, Lo sakit?" tanya Ong lagi
"Eh.. itu Kak..."ucapan Arin terpotong saat seseorang tiba-tiba menghampiri.
"Arin, ngapain di sini?" tanya Minhyun.
Arin dan Ong Seongwu mengalihkan pandangannya pada arah sumber suara.
"Mama nyuruh aku ngantar makan siang, buat kamu" jawab Arin sambil mengangkat kotak makanan yang ia bawa.
"Ke ruangan aku aja" ajak Minhyun.
Ong yang sedari tadi diam kebingungan dengan apa yang terjadi di hadapannya, mulai bersuara.
"Eh, kalian kok..."
"Gue duluan Ong, ntar gue ceritain" ucap Minhyun sambil menepuk bahu Ong pelan dan berjalan ke arah ruangannya diikuti Arin di belakangnya. Ong hanya berdiri kebingungan memperhatikan kedua orang yang berjalan meninggalkannya itu.
"Kamu juga ikutan makan Rin, belum makan kan?" Minhyun menatap Arin yang sedari tadi ragu untuk ikut makan bersamanya.
Arin langsung duduk di sofa, disamping Minhyun dan mengambil sumpit lalu menyuap makanannya.
"Gimana? Udah ketemu cara ngebatalin perjodohannya?" tanya Arin sukses membuat Minhyun berhenti menyuap makanannya.
Minhyun diam lalu menatap Arin sejenak,
"Aku ga pernah berniat ngebatalin perjodohan ini" ucap Minhyun pelan namun terdengar tegas.
Arin kaget dengan jawaban Minhyun.
"Kedua keluarga kita butuh perjodohan ini. Kamu tau sendiri akibatnya kalo hal ini batal" Minhyun meletakkan sumpitnya dan menatap Arin serius. Posisi mereka yang duduk bersebelahan, membuat Arin bisa melihat wajah Minhyun dalam posisi yang dekat, matanya, hidungnya,
Oh tidak.... Arin apa sih yang kamu pikirin, fokus. Batin Arin.
"Jadi kamu mau lanjut? Kita beneran menikah?" tanya Arin ragu.
"Iya, kenapa? Kamu takut?" goda minhyun nyengir.
"takut apa?" tanya Arin bingung,
"takut jatuh cinta sama aku gitu" ucap Minhyun sambil menatap mata Arin dalam.
"GA MUNGKIN. Ini demi kepentingan keluarga, kalau nanti kondisi kita masing-masing udah stabil, kita bisa cerai dan jalanin kehidupan kita masing-masing, okey?" jawab Arin yakin.
Minhyun kaget dengan ide perceraian yang keluar dari mulut Arin. Tapi ia hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku mau baik ke galeri" ucap Arin
"Aku anter" Minhyun langsung berdiri mengambil kunci mobilnya.
"Ga usah Minhyun, aku bisa sendiri" elak Arin
"Aku ga ada jadwal lagi hari ini, lagian... aku harus ngantar calon istriku dengan selamat.... aku ga ingin kamu ilang, sebelum kita menyelesaikan kepentingan kita masing-masing" ujar Minhyun sambil nyengir.
Arin hanya mendengus kesal, dan mengikuti Minhyun dari belakang menuju mobilnya.
Vote dan Comment untuk update yang lebih baik hehehe :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Kedua | Hwang Minhyun
Cerita Pendek(COMPLETED) "Aku takut, melakukan kesalahan lagi...." "Aku takut, jatuh cinta lagi" "Aku takut, kehilangan kamu lagi" 04 June 2018 - 01 August 2018