Curahan Hati Seorang Adek-Satsuki Momoi ver.(Part 1)

133 3 1
                                    

Warning : Indonesian Setting! Karena di Indonesia jarang ada marga-margaan, jadi disini karakternya saya sesuain aja sama nama aslinya, typo (s), genderbend, bahasa gak baku, OOC.

Saya gak ngambil keuntungan financial sepeserpundari fic ini. Jika ada kesamaan nama atau cerita atau mereka atau apalah itu,anggap saja sebagai parody untuk kelangsungan cerita :v 

.

.

.

All Satsuki's POV

Kenalin, namaku Satsuki Momoi. Biasanya, aku dipanggil Satsuki atau Suki. Kadang-kadang ada juga yang manggil aku Momo. Umurku saat ini 16 tahun dan tahun ini adalah tahun pertamaku di SMA. Aku bersekolah di SMAN Rakuzan, salah satu SMA negeri elit setara sekolah internasional di negeri tempat kelahiranku. Aku ingin mengatakan apa alasan yang mendorongku untuk bersekolah disana. Tapi sebelum itu, aku akan mengenalkan keluargaku terlebih dahulu.

Aku lahir di keluarga berada yang dipuja-puja banyak masayarakat. Bukan aku sombong atau apa. Aku mengatakan yang sebenarnya kok. Aku terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang di negeriku ini. Papaku itu keturunan presiden pertama sekaligus pendiri negeri ini. Sedangkan ibuku merupakan seorang wanita blasteran Jepang-Indo, seorang model kelas internasional.

Papaku—Masaomi—itu pemilik perusahaan AMC Group, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang media, finansial, transportasi, sumber daya alam, properti, dan masih banyak lagi yang lainnya yang sama sekali aku gak tau. Satu-satunya cabang perusahaan Papaku yang paling aku kenal adalah perusahaan pesawat televisi yang cukup bergengsi di negeriku dengan salah satu program kartun andalan asal negeri sebelah yang menceritakan sepasang kembang berkepala plontos.

Selain sebagai pemilik perusahaan besar, Papaku juga terjun dalam dunia politik. Papaku akan mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden pada pemilu tahun depan. Itu artinya, posisiku yang awalnya sebagai anak rakyat biasa akan berubah menjadi seorang anak pejabat terkenal.

Selain Papaku yang super hebat, aku juga punya seorang Mama yang tak kalah hebat. Nama Mamaku adalah Shiori. Seperti yang aku bilang tadi, Mamaku orang blasteran. Sebelum nikah sama Papa, Mama tinggal di Jepang dan menjadi seorang artis terkenal disana. Setelah menikah, Mama memutuskan untuk tinggal di Indonesia dan membantu Papa di salah satu perusahaannya. Walau sudah bukan artis lagi, Mama tetap aja terkenal. Namanya sering disorot dan muncul di berbagai sosial media sebagai salah satu wanita hebat yang berhasil menaklukan hati seorang pejabat terkenal a.k.a. Masaomi, Papaku sendiri.

Karena Papa dan Mama sangatlah sibuk, mereka jarang berada di rumah. Aku hanya bisa bertemu mereka sebulan sekali. Jika sedang beruntung, aku bisa bertemu dengan mereka seminggu sekali. Atau jika memang sedang sial, aku hanya bisa bertemu dengan mereka setahun sekali, saat libur lebaran tiba. Sejak kecil, aku memang jarang diurus oleh mereka. Tidak seperti anak-anak pada umumnya, aku jarang menghabiska waktu bersama dengan kedua orang tuaku. Awalnya, aku kesal. Aku sering ngambek. Aku hampir saja membenci mereka. Namun, lama-kelamaan aku sadar. Kedua orang tuaku sibuk untuk menafkahiku. Memenuhi semua kebutuhanku dan menunjang kebutuhanku. Aku menyadari kesalahanku dan menyesal karena hampir membenci mereka. Karena itu, aku tidak mau ngambek lagi agar aku tidak merepotkan mereka.

Sejak kecil, aku dirawat oleh para pelayan keluargaku yang jumlahnya gak ketulungan. Tapi diantara mereka semua, aku paling sayang sama Pak Tanaka karena orangnya sabar banget.

Walau aku dibesarkan oleh para pelayan, aku sama sekali gak merasa kesepian. Kenapa gak? Karena, aku masih punya satu anggota keluarga yang tidak sesibuk keluargaku dan masih sempat memberikan perhatiannya padaku. Yap, orang itu adalah kakakku. Oh, aku lupa bilang ya kalau aku punya seorang kakak? Baiklah, akan aku ceritakan sedikit tentang kakakku.

Abangku Siscon!Where stories live. Discover now