Awal

60.5K 2.3K 28
                                    


"Anggara Julian Astrada mau jadi apa kamu? Kerjaannya bikin masalah terus" ucap Bu Wina guru BK.

"Anak orang kamu pukulin, jangan-jangan pacar kamu juga kamu pukulin" ucap Bu Wina lagi.

Seperti biasa, Gara hanya duduk diam dan tak menanggapi ocehan Bu Wina. Ia sudah bosan karena setiap hari Gara lah yang slalu absen ke ruang BK.

"Gausa bawa-bawa pacar saya" ucap Gara dengan muka datarnya.

"Lagian kenapa pacar kamu mau sama kamu. siapa sih nama pacar kamu?" tanya Bu Wina kepo.

"Aria" ucap Gara lalu ia berdiri dari tempat duduknya dan ingin beranjak pergi namun ditahan oleh Bu Wina.

"Belum selesai Gara.. mau saya scors kamu?" tanya Bu Wina dengan nada ingin marah namun ditahan.

"Sabodo" ucap Gara lalu pergi meninggalkan Bu Wina yang sudah terbiasa dengan jawaban Gara.

Anggara Julian Astrada biasa dipanggil Gara, cowo yang galaknya melebih Pak Kumis. Sifatnya ya gitu, berandalan. Gara juga memiliki geng yang gak kalah kerennya.

Geng Kanssas, yang memiliki jumlah anggota lebih dari tiga puluh orang. Gara lah yang menjadi ketua geng tersebut.

Ia sangat di segani banyak orang, tapi tidak dengan cewe-cewe di sekolah. Mereka bukan takut malahan jatuh cinta karena ke gantengan Gara.

Gara tidak bermaksud untuk masuk kedalam kelasnya, melainkan ia pergi menuju ke kelas Aria. Ia malas berurusan dengan pelajaran. Apalagi kalau sudah soal menghitung.

Saat Gara sudah sampai di depan pintu kelas Aria. Kemudian ia masuk ke dalam tanpa menyapa Pak Kumis. Pak Kumis seperti angin lewat dibuat Gara.

Gara menyuruh Tito pindah. Tito yang mendapat isyarat dari Gara pun pindah karena jika Tito tidak pindah, habis sudah Tito babak belur.

Aria yang sedang asyik membaca pun sampai tidak tahu bahwa Tito teman sebangkunya sudah berganti orang dengan Gara.

"Aria" colek Gara dibahu Aria dan tak lupa ia tutupin hidungnya agar suaranya tidak dapat dikenali.

"Tito, jangan ganggu napa" ucap Aria tanpa melihat ke arah Gara.

"Sok jual mahal ih, mau dong dicium" ucap Gara meledek.

"Tito, gue aduin ke Gara lo ya" ucap Aria yang masih sibuk membaca novelnya.

"Emg Gara siapanya lo?" tanya Gara sambil menahan ketawanya.

"Pacar gue la.." ucapan Aria terpotong ketika ia melihat ke arah samping.

Aria yang melihat Gara sudah duduk disampingnya pun kaget. Ia kaget karena jam segini Gara ke kelasnya.

"Gue pacar lo ya?" tanya Gara sambil terkekeh.

"Ih Gara ngapain disini?" tanya Aria karena ini bukan kelasnya Gara.

"Ngapelin lo" ucap Gara langsung tanpa basa basi.

Pak Leo yang daritadi di kacangin oleh Gara pun mengambil penghapus papan tulis dan melemparnya ke arah Gara.

"Heh, sini kamu!" ucap Pak Leo pada Gara.

"Apaansih main lempar aja" ucap Gara mengambil penghapusnya dan melemparnya balik.

"Semprul kamu, kenapa jadi dilempar balik!" bentak Pak Kumis karena ia tak terima dilempar penghapus oleh Gara.

"Mampus pak kumis marah" bisik salah satu murid di depan Gara.

Pak Kumis adalah panggilan ejekannya. Karena Pak Leo memiliki kumis yang tebal dan rambut bentuk seperti mangkok.

"Murid mengikuti apa yang guru nya contohin, salah saya nyontohin yang bapak lakuin tadi?" ucap Gara dengan sok bijak.

Murid didalam kelas pun tertawa dengan sikap Gara. Apa yang Gara bicarakan ada benarnya. Aria yang melihat tingkah laku Gara pun ikut tertawa kecil.

"Diam kalian atau saya hukum kalian semua" ucap Pak Kumis kesal lalu ia menyeret Gara keluar dari kelasnya.

Di kelas Aria hanya bisa menggeleng-geleng melihat sikap pacarnya. Kemudian Pak Leo masuk dan melanjutkan kegiatan belajarnya.

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang