Part 12 - Ruang baca

1.6K 119 0
                                    

Aruna menyumpahi soal UTS statistik yang susahnya berlipat-lipat dari perut Pak Akbar, dosen statistik yang buncit dan bergelambir.

Setelah ujian statistik, Aruna membuka kembali catatan yang ia rangkum dari materi powerpoint. Menelisik mana yang ia tadi tidak bisa kerjakan dan mencoba menghitung kembali.

"Ngapain Na?" Tanya Naura saat melewati bangku Aruna.

Aruna tidak menjawab, terlalu fokus dengan apa yang dikerjakannya.

Naura melihat apa yang dihitung Aruna kemudian bertanya, "Na udah lewat ujiannya ngapain masih dipelajari?"

"Duh gue risau banget Nau, takut gue salah ngitung terus nilai gue jelek." Jawab Aruna dengan nada cemas.

"Eh ini cek dong bener apa nggak itung-itungan gue." Pinta Aruna.

"Buset udah cukup ya tadi pusing sama statistika, kalo sekarang ngoreksi lagi haduh gak kuat aku." Tolak Naura. Aruna mencebik sebal.

"Mau ke parkiran bareng gak?" Tanya Naura.

"Nggak deh, gue mau ke ruang baca (semacam perpus mini). Pinjem buku pengantar akuntansi. Tau sendiri dosennya jarang masuk."

"Oke duluan ya." Pamit Naura.

Gabriel mendekati Aruna dengan pandangan tidak percaya.

"Gilda gilda gildaaaa! Kamu belajar statistik padahal ujiannya udah lewat?"

"Berisik. Bantu ngitung sini deh mending."

Gabriel bergidik, "ogah. Lagian prinsip ujian tuh ada tiga Na."

"Apaan?" Tanya Aruna menghentikan aktivitasnya sebentar.

"Datang-kerjakan-lupakan." Kata Gabriel dengan senyum bijak. Yang selanjutnya mendapat pukulan pulpen Aruna.

"Aduh! Kok aku dipukul sih??" Protes Gabriel.

"Ngawur sih lu. Udah sana pulang dari pada ganggu!" Usir Aruna.

"Iye ini mau pulang kok. Eh kayaknya kelas ini bakal dipake anak semester lima deh."

"Hmmm." Gabriel mendengus mendengar respon Aruna yang tidak tertarik terhadap informasinya barusan.

"Pulang duluan yaa. Ati-ati banyak wewe gombel di sini. Hiiii." Gabriel berusaha menakut-nakuti Aruna yang hanya dibalas tatapan tajam Aruna.

Aruna tenggelam dalam keseriusannya. Lalu tiba-tiba buku catatan yang sedang ia baca, ditutup oleh seseorang. Aruna sudah siap memaki orang tersebut, namun saat menengadahkan kepalanya niatnya ia urungkan.

Dion duduk didepan bangku Aruna. Kemudian badannya ia balikkan sehingga bertatapan dengan Aruna. Aruna kaget dengan perubahan posisi duduk Dion.

"Ke-kenapa kak?" Tanyanya gugup.

Dion melirik sekilas kertas dan buku yang berserakan dimeja Aruna.

"Kelasnya mau dipake."

Aruna mengangguk dan mulutnya membentuk 'oh' tanpa suara. Dengan cepat ia merapikan barang-barangnya dan bersiap pulang.

Saat akan melewati Dion, ranselnya terasa ditarik kebelakang yang membuat Aruna berjalan mundur.

"Mau kemana?" Tanya Dion.

Bola mata Aruna melihat ke atas dan nampak berpikir, "keeeeeeeee ruang baca."

Kemudian Dion melirik jam tangannya.

"Tunggu sampai satu jam ke depan di ruang baca."

Aruna sempat ingin bertanya "ada apa/kenapa?" tapi segerombolan mahasiswa masuk ke kelas, menyebabkan Aruna mempercepat langkahnya keluar kelas.

================================
Siapa yang UASnya setelah lebaran? Selamat waktu liburan Anda dihantui materi UAS yang belum tersentuh:)

Anyway, met lebaran. *sebar duit di jalan*

Kisah Kasih KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang