Hahh dari mana nih orang
dapet nomer gua..Awan terlihat mendung, kenalkan cuaca yang tidak mendukung. Sudah cukup lama Nina menunggu angkot di halte depan sekolahnya, tetapi angkot itu tidak muncul-muncul.
"Gimana caranya gua mau balik, ditambah cuaca udah mendung. Arrgghhh bikin bete" Nina mendumal di dalam hatinya.
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di depan Nina. Dan tak lain itu adalah mobil laki-laki yang selalu membuat Nina kesal.
"Ehh cewek anehh mau ikut pulang ga? Udah gece masuk mobil gua udah mendung nihh, entar lu keujanan, ehh besok ga ada orang yang bisa gua isengin" ucap Daffa.
"OGAH... Males banget balik bareng sama lo, mending gua balik ujan-ujanan" balas Nina.
Daffa keluar dari dalam mobilnya, dan langsung menarik tangan Nina untuk masuk kedalam mobilnya.
"Ehhhh..ehhh mau ngapain lo" ucap nina.
"Udahh ihhh masukk, baweelll, suara lo itu berisik tau gak" balas Daffa.
Akhirnya Daffa menjalankan mobilnya dan menuju rumah Nina.
"Ehh lo ini maksa yah, awas aja kalo lo macem-macem sama gua, gua tuntut lo!!" Ancam Nina pada Daffa.
"Ihh berisik, udah lu tunjukin aja jalan ke Rumah lu, biar lu cepet sampe, dan gua gak harus lama-lama denger ocehan lu yang berisik itu" ketus Daffa.
"Yeeee lu yang maksa gua masuk mobil lu, salah sendiri laah" ujar Nina.
"Emang bener-bener bawell yahh,Dasar cewek" ketus Daffa kembali.
Sesampainya di rumah Nina, Nina langsung turun dari mobil Daffa tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Daffa.
"Makasihh jangan?" sindiran Daffa pada Nina.
"Makasihh!!" ucap Nina pada Daffa.
"Dasar cewek aneh!" ucap Daffa sambil tersenyum.
Tak lama kemudian ponsel Nina berbunyi. Terlihat di layar ponselnya ada massage dari nomor yang tidak ia kenal
----------------------------------------------------------
082135***** : Jangan lupa mandi, bikin susu, terus tidur. #Daffa
----------------------------------------------------------"Hahh dari mana nihh orang dapet nomer gua" nina yang kaget membaca nama yang ada di bawah massage itu.
***
Di tengah keramaian kantin, Nina diam-diam memperhatikan Daffa yang sedang asik mengobrol dengan komplotannya tersebut."heemm anehh... cowok itu kaya punya dua kepribadian, kalo di depan temen-temennya dia seperti orang yang asik, tapi kalo udah ketemu sama gua, kerjaan dia gak lain bikin gua kesel terus" ujar nina dalan hatinya.
"Ekhemmm udah kali ngeliatin Daffa nya, harus banget ngeliatin sampe kaya gitu, tiiatii ntar sukaa loohh" celetuk Rina
"Iihhh apasihh, siapa juga yang ngeliatin Si ulet bulu itu" Ucap Nina.
"Lu sebut Daffa Ulet bulu? Ciee ciee udah punya panggilan kesayangan nihh" goda Rina kembali.
"Ahh udah lahh ga usah bahas dia. Mending kita pesen makanan" ucap Nina agar Rina tidak lagi membahas tentang Daffa.
"Oh yahh minggu depan ada volleyball competation antar kelas untuk Putra, dan kelas kita tanding sama kelas Ipa 1. Daffa main lohh" ucap Rina
"Hemmm" Nina berusaha tidak perduli.
Saat membeli minuman Nina bertemu dengan Daffa, tapi kali ini mereka tidak bertengkar, kali ini Daffa bersikap cuek, tanpa berucap satu kata pun pada Nina. Hal tersebut membuat Nina merasa Aneh, kenapa cowok itu tiba-tiba cuek, padahal mengganggu Nina sudah bisa dikatakan menjadi hobi nya setiap hari.
Nina merasa tidak mengenal Daffa yang sekarang ini, atau mungkin Daffa sudah lelah mengganggu hidup Nina."Tapii ahh yasudah lahh, kenapa gua harus mikirin dia, tohh lebih baik kaya gini, engga ada yang ganggu hidup gua lagi." ucap Nina dalam hati.
ikutin terus ceritanya yahh, vote and commend kalian sangat berharga 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
1s
Teen FictionIa adalah Daffa Putra, cowok cuek, nyebelin, ngeselin, sok keren. -ehh emang keren deng. Nina Anggraini, cewek kepo, bawel, kadang lemot, yang jadi target kejailan Daffa setiap harinya. "Jangan benci-benci sama seseorang , karena waktu gak akan pern...