tiga

628 84 10
                                    


Terakhir kali Jae keluar dari kamarnya yang berantakan adalah saat dia berusaha berbaik hati dengan berniat mengantar Sungjin dan Brian ke bandara. Secara diam-diam. Jae sudah sekuat tenaga menahan diri untuk tidak terlibat emosi apapun terhadap sahabatnya dan gadis yang jelas membuatnya tertarik itu. Namun, justru ketika dia kesana disuguhkan dengan pemandangan yang amat tidak mengenakkan. Meskipun kejadian itu sudah berminggu-minggu bahkan sudah menginjak dua bulan berlalu, tetapi kepala dan pikirannya enggan untuk memotong setiap potongan ingatan hari itu. Membuat hari demi hari yang Jae lewati berulang kali lebih sakit.


Sekarang Jae harus keluar dari sarangnya lagi ketika Dowoon memaksanya untuk datang ke acara ulang tahunnya. Dia berkata akan ada moment dimana para sahabatnya harus menyaksikan. Dowoon bahkan sudah menyiapkan perlengkapan untuk membuar video singkat untuk dikirim kepada Sungjin dan Brian yang berada di LA tersebut. Dowoon akan melamar kekasihnyaa di hari ulang tahunnya yang dibuat sangat meriah itu.


Jae tidak bisa menyakiti perasaan lelaki yang sudah dia anggap sebagai keluarga. Jadi dengan berat hati dia mencoba berpenampilan terbaik dan datang ke acara yang dimaksud. Meskipun dia tidak yakin dalam keadaan lebih baik.


Tidak seperti Bang Jae, itulah yang Dowoon katakan pertama kali saat bertemu dengan Jae. Jae hanya membalasnya dengan senyuman kecil dan memberikan doa terbaik bagi adik kecilnya. Tidak lupa tepukan semangat buntuk Dowoon. Cepat sekali bergeraknya si kecil ini, berbeda dengan Jae yang perlu waktu lama untuk sekedar mengungkapkan perasaannya, bahkan itupun tidak sempat, karena jalannya sudah didahului orang lain.


"Rose!!"


Sebuah suara dari kekasih Dowoon berhasil membuat Jae menoleh. Bukan karena suara bass gadis itu yang unik, melainkan seseorang yang dia panggil. Seseorang yang tampak tidak canggung dan dengan percaya diri masuk ke dalam pesata.



Dia, tetap cantik, tetap memiliki selera fashion yang selalu cocok dengan pinggangnya yang ramping. Bagaimana senyum itu menguar dan segera berhambur memeluk Jisoo kala melihat temannya di tengah-tengah pesta.


Dada Jae agaknya menghangat. Lama tak bertemu gadis itu membuatnya merindu ... tidak, Jae tidak boleh melakukannya, dia harus sadar jika gadis itu sudah menjadi milik orang lain. Milik sahabatnya sendiri.


Percayalah bahwa kali ini Jae bertindak menghindari berinteraksi dengan orang-orang tepat saat sang MC membuka pestanya.


"Oke teman-teman selamat malam...."


Jae berdiri agak jauh dari pusat pesta, tetapi dia menyempatkan diri agar tetap bisa menyaksikan lamaran yang dilakukan oleh Dowoon. Sayangnya usahanya itu tentu saja gagal karena Dowoon dengan sengajanya memaksa Jae berjalan ketengah. Bersama dengan Wonpil yang tampak bingung karena baru datang itu kini dia dipaksa untuk menyanyi.


Melihat sebuah gitar yang sudah disediakan oleh Dowoon tak jauh dari panggung membuat hatinya lagi-lagi berdesir. Sudah lama dia tidak menyentuh gitarnya, karena terakhir kali dia menyentuhnya malah membuat orang yang dia sayangi menjauh. Untung saja ketika dia menawar untuk tidak bermain gitar, Dowoon tidak ambil pusing dan malah meminta Wonpil bermain keyboard saja. Meskipun untuk sesaat sempat membuat Dowoon dan Wonpil saling berpandangan penuh keheranan.

[✔] Sekali Lagi; Park Jae Hyung (Day6)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang