Sudut pandang Lee Jongsuk
Terjerumus lubang dunia
🍃 Cinta itu hanya hal fiksi sebelum aku mengenal kamu. Terimakasih telah hadir.
Daun-daun itu mulai jatuh berguguran satu-satu. Selayaknya rasaku yang mulai luruh perlahan. Rambut tergurai itu di terpa angin. Seakan aku menyaksikan ke ajaiban dunia, aku melihat malaikat dalam matanya.
"Jaechan-ya. Kenapa memandangiku seperti itu?" ucap Hye Sun dengan bulatan matanya yang kusuka.
"aku menyesal telah mengenalmu." ucapku masih memandanginya dalam-dalam.
Mata pekatnya kian menghitam, makin membulat. Dan aku semakin terpana.
"mwo?" pekiknya dengan lantangnya.
Aku memasang wajah seriusku, mengkilapkan bibirku sekilas. Entah kenapa menelan ludahku sendiripun aku susah.
"karena mengenalmu membuatku jatuh cinta."
Back sound drama-drama mulai terputar. Membuat suasana syuting kami jadi lebih intim?
"na, deul, kisseu!"
Teng!!!
Kisseu? Aku? Dengan lawan mainku? Oh god, kenapa aku melupakan adegan ini.Aku tidak bisa melakukan adegan yang dilaknat Tuhanku ini, tapi staff produksi akan kecewa besar kepadaku. Terlebih Anna? Bagaimana kalau dia benar-benar menonton dramaku ini?
"Jongsuk-a, ppalli!!!" desik Jiwon, lawan mainku dalam drama.
Aku berpikiri cukup keras. Aku harus menolak adegan ini, bagaimanapun juga. Aku benar-benar tidak bisa.
"andwe, aku tidak bisa!"
Semua staff memandangiku aneh, termasuk sutradara. Bahkan Jiwon melemparkan napas kasarnya padaku.
"Yaaa!!! Kau gila?" amuk sutradara kepadaku. Ya bagaimana lagi, aku benar-benar tidak bisa.
"jinjja, aku tidak bisa melakukan adegan ini!!"
Sutradara terlihat frustasi dengan keputusanku, dia memijit keningnya perlahan.
"kenapa kau tidak bilang setelah naskah di bagikan ha? Kau kira melepaskan satu adegan ini begitu mudah? Kami juga akan bermasalah dengan pihak produksi!"
Nada bicara sutradara kian meninggi. Aku juga sama frustasi dengannya. Melakukan adegan ini sama halnya aku menunjukkan kepada Anna betapa lemah Imanku untuk menuju Islam.
"begini saja. Hanya adegan ini kita ciuman, setelahnya semua adegan kisseu di batalkan. Otte?" Jiwon memberikan aku sedikit harapan.
Tanpa pikir panjang aku mengiyakannya. Aku harus berkorban sekali untuk menyelamatkan diriku seterusnya.
"baiklah aku setuju!" ucapku lantang.
Sutradara terlihat seperti orang waras sekarang.
Mari kita skip saja, adegan berjalan begitu saja. Ciuman ini hanya berjalan biasa, tidak ada tambahan dan hanya beberapa detik.
Suasana di sini begitu tidak bersahabat denganku. Mereka menatapku aneh setelah aku menolak adegan kisseu drama ini.
"dasar orang-orang ini!" aku mengumpat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syahadat di Langit Korea
Spiritual"Haruskah aku senang bertemu denganmu atau tidak?" "namun bagaimanapun juga terimakasih telah mengenalkanku kepada Tuhanku yang sesungguhnya." -Lee Jongsuk Ini hanya cerita fiksi. Kurang lebihnya mohon dimaklumi. Afwan... Selamat membaca!!!