Prolog

155 5 1
                                    

Ciao...
Welcome back with my new story...
Jangan pernah bosan membaca ya
Mari budidayakan membaca

🐕🐕🐕🐕🐕

Prank....

Bunyi sebuah rantang jatuh yang dibawakan oleh seorang perempuan cantik.

"Oh.. Jadi ini yang kamu lakukan selama ini? Bilangnya ada pekerjaan lah? Atau apalah? Hebat kamu ya mas" kata perempuan itu menangis dan penuh dengan emosi. Karena melihat kedua lawan jenis itu saling memuaskan hawa nafsu mereka. Ya yang dia lihat adalah suaminya sendiri yang sedang beradegan tidak senonoh dengan sekretarisnya atau bisa juga dengan wanita malam. Tapi entahlah. Mungkin sang perempuan tersebut sudah terlalu kecewa dengan suaminya sendiri yang setiap hari membawa wanita-wanitanya baik di kantor maupun di rumah.

"Ya aku akui aku hebat. Bahkan semua wanita bisa aku beli dengan uang dan dengan bodohnya semua wanita dengan rela menukarkan dirinya hanya karena demi uang."

Mendengar perkataan pria tersebut, membuat sang wanita tersebut sakit hati dan langsung naik pitam. Sebelum dia pergi meninggalkan si pria tersebut, dia berkata

"Ya aku salah satu wanita bodoh yang kau ucapkan. Satu hal lagi aku ingin kau segera urus surat perceraian kita. Karena aku tidak akan sudi bertemu bahkan tinggal satu atap lagi denganmu."

"Aku akan segera urus surat perceraian kita secepatnya. Aku juga tidak sudi hidup bersama lagi dengan wanita yang menjijikan sepertimu." ucap si pria yang sombong akan harta dan tahtanya.

"Oh ya aku lupa. Anak-anak akan ikut dan tinggal bersama denganku. Aku tidak mau anak-anak akan meniru tingkah laku dan perbuatan bapaknya yang bejat ini."

"Cihhh... Silahkan. Bawa saja anak-anakmu itu pergi denganmu. Lagipula aku tak yakin jika mereka itu anak-anakku. Mengapa demikian? Karena aku suka melihatmu keluar-masuk hotel dengan pria yang berbeda-beda, Jalang."

"Baik dan kuharap kau tidak akan menyesal suatu hari nanti. Jika kau menyesal, jangan temui aku dan anak-anak kita. Ah.. Bukan anak-anak kita lagi tapi sekarang anak-anakku. Karena mulai saat ini kau bukan ayah kandung mereka lagi. Permisi" kata sang istri yang benar-benar meninggalkan sang suami untuk selama-lamanya.

"Aku tidak akan menyesal. Ingat itu !!!" ucap si pria itu dengan keras.

🐕🐕🐕🐕🐕

So, hoping you guys love this story.
Don't forget to vote and comment
See the next chapter.
Don't copy paste
Parental guidance is advised

The End of The AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang