Part 10

31 5 7
                                    

Halo semua!!
Masih dengan suasana lebaran, aku mau ngucapin Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin yaa.

Maafkan aku kalo udah lama nggak update :(
Kedepannya bakal janji buat rajin-rajin update kok.

Kalo kalian lupa sama ceritanya bisa baca-baca lagi part sebelumnya!! plak.

Pokonya jangan lupa vote dan komen*

selamat membaca!

***

Kediaman Chandra Lee.

"Kia pulang!!" teriakan Kia menyeruak ke seluruh penjuru ruang tamu. Ia berjalan menuju ruang tengah untuk mencari papanya dengan Kevin yang masih setia mengekor di belakang Kia.

"Napa lo ngintilin gue mulu sih?"

"Yaelah galak amat,"

Kevin berdecak dan menatap Kia sebal. Tanpa memperdulikan pacarnya, Kia terus saja berjalan mencari papanya. Kevin yang sudah tidak mengikuti Kia hanya diam dan melipat kedua tangannya, namun penglihatannya masih terus tertuju pada Kia. Agak risih juga sih Kia. Walaupun terlihat acuh, jauh di lubuk hati Kia terus saja mengatakan kalau tingkah Kevin kini sangat lucu.

"Paa! Papa sayangg?!"

Kia berteriak agak lebay. Ia geram karena Chandra tak kunjung ia temukan. Gadis itu sangat penasaran dengan apa yang akan papanya katakan.

"Eh ada Kevin,"

Mendengar suara tersebut, sontak kedua remaja itu menoleh. Ternyata papa Kia baru saja dari minimarket. Terlihat dari beberapa kantung plastik berisi belanjaan yang ia jinjing.

Kenapa harus Kevin dulu yang disapa? Ah bukan, kenapa hanya Kevin yang disapa? Oh ayolah, gue di sini adalah anak papa, bukan jadi kambing congek, batin Kia.

Tingkat kecemburuannya telah memuncak. Ya, Kia cemburu kalau papanya lebih memperdulikan Kevin daripada dirinya. Lebih baik Kevin jadi rebutan para cewek sexy yang ada di arena balapan liar daripada harus dekat dengan papanya.

"Eh iya om," Kevin segera menyalami dan mencium punggung tangan Chandra. "Sini om biar Kevin yang bawa,"

Dengan sigap, Kevin segera mengambil alih belanjaan yang dibawa Chandra. Sifat inilah yang sukses membuat Kia kagum kepada Kevin. Ia tidak perhatian terhadap Kia saja, kepada Chandra ia juga perhatian. Bahkan kepada Bi Sari, asisten rumah tangga di sini ia juga sering bertegur sapa. Laki-laki seperti itu yang harusnya dipertahankan.

"Papa," sapa Kia kepada Chandra dan segara menyalami papanya itu.

"Papa ke dapur dulu ya," pamit Chandra kepada Kia, "Ayo Kev," tak lupa Chandra juga mengajak si Kevin.

Ketika Kevin berjalan melewati Kia, ia menjulurkan lidahnya untuk mengejek Kia. Ya, dia tahu bahwa sekarang Kia sedang cemburu karena papa lebih akrab dengan Kevin.

"Gue potong lidah lo baru tau rasa!" ancam Kia.

Bukannya takut, Kevin malah menjulurkan lidahnya semakin panjang dan sukses membuat Kia mencak-mencak sebal.

***

"Om, Kevin pulang dulu ya om. Nanti dicariin mama," pamit Kevin sopan.

"Makasih ya Kev. Jangan sungkan-sungkan kalau mau main ke sini," ucap Chandra sambil menepuk pundak Kevin.

"Kevin mah dari sononya udah nggak punya sungkan, Pa." sahut Kia masih dengan muka masamnya.

"Kia nggak boleh ngomong gitu," tegur Chandra yang semakin membuat Kevin besar kepala karena sudah dibela oleh papa Kia. Terlihat dari mukanya yang semakin lama semakin songong.

I DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang