13. Debat

728 27 0
                                    

"Gue heran kenapa Amal bisa bertahan?"

Agatha menoleh.

"Apalagi sama cewek kaya lo, cewek yang gak tau perasaan sahabatnya sendiri." Lanjutnya sambil membersihkan tangan.

"Lo juga gak tau diri!" Agatha masih sabar dengan ucapan Gita.

"Udah punya pacar kenapa lo malah bikin mereka berdua suka sama lo!"

Agatha berhenti mencuci tangan.

"Padahal lo tau kan kalo Alta suka sama lo?" Agatha menelan ludah. Ia tak pernah memberi harapan kepada Alta, ia menganggap Alta sebagai sahabatnya, tidak lebih.

"Lo juga tau kalo Amal suka sama Alta?"

Agatha tahu itu. Agatha pernah melihat diary Amal tanpa sengaja.

"Bahkan awal masuk sekolah, Amal sama Alta sempat jadian kan?"

Hati Agatha bergetar, ia tahu itu, tahu semuanya. Matanya mulai berkaca. Amal pandai menyembunyikan perasaannya. Bahkan dulu saat Agatha hampir menerima cinta Alta setelah Alga memutuskannya.

Jika dipikir lagi, Agatha itu jahat.

"Tapi sayangnya Alta hanya ngejadiin Amal pelampiasan. Dan itu hanya berkisar satu minggu."

Tak heran bagi Agatha kenapa Gita bisa tau semuanya, dulu Amal dan Gita dekat di semester empat sampai akhirnya Amal menjauh dari Gita.

"Lo tau berapa tahun Amal mendam perasaannya sama Alta? 5 tahun ini kan?"

Tak ingin mendengar lebih lama, Agatha menjawab dengan lantang.

"Iya gue tau, termasuk lo yang ngerebut Alta dari Amal." Gita tercengang.

"Lo hanya anak baru di semester tiga, dan dengan berani lo nembak Alta di lapangan tepat jam olahraga."

Agatha siap membuka semuanya. Jika itu membuat lukanya kembali.

"Dan anehnya Alta nerima lo buat jadi pacarnya."

Gita berdecih, "Lo iri?"

Agatha tersenyum sinis, "Gue? Gak sama sekali, yang gue heran. Dulu gadis yang dikenal pendiam tiba-tiba nembak cowok yang bahkan belum terlalu dikenalnya."

Gita meremas tangannya kuat sampai kuku jarinya memutih.

"Lo itu ibarat cewek gak punya harga diri. Murahan!" Agatha tak menyangka jika ia berkata seperti itu pada sahabat masa lalunya.

"Terus lo mutusin Alta dengan alasan gak logis." Agatha menatap dingin, tangannya bersedekap di depan dada.

"Tapi Amal beruntung." Gita membalas.

Beruntung dari segimana?

"Setidaknya dia mendapatkan Alta lagi setelah gue dapetin." Gita benar-benar melakukan Alta seperti barang jualan. Dia pikir dia siapa.

"Gila."

"Gue emang gila, bahkan gue bisa naklukin Alga si cowok cuek." Ucap Gita menatap licik Agatha.

Jika mengingat itu rasanya Agatha ingin menampar Gita.

Semester lima sekolah menengah,

"Tha." Gadis yang sedang melihat vidio itu menoleh.

"Kenapa Git?"

"Lo pacaran sama Alga udah lama?" Tanya Gita tanpa membuat Agatha curiga.

"Iya, dia cuek."

"Trus kenapa lo mau?" Tanya Gita mengambil beberapa potongan cryspi di depannya.

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang