"Lo mau pesen apa Ta?"
"Mie Ayam sama es jeruk satu, sekalian sama batagor jangan campur, batagor aja." Jawab Alta meminum botol mineral.
Mereka sedang beristirahat di kantin. Menggunakan waktu sebaik mungkin untuk tiga puluh menit kedepan.
"Terus lo apa Jar?"
"Gue pesen cecan." Balasnya sambil menegak minuman.
"Goblok jangan kegoblokan Jar!" Adi menjitak Fajar. Fajar merengut.
"Najis! Ekspresi lu kaya cewe." Sahut yang semeja dengan mereka.
"Bahkan cewe aja ekspresinya gak kaya gitu."
Tawa mereka pecah di kantin. Mengundang beberapa perhatian siswa lainnya.
"Jangan-jangan Fajar cewe jadi-jadian nih." Ngawur Alta.
"Yang ada gue jadian sama cewe." Elak Fajar.
"Hemeh. Sama-sama bego!" Cibir Adi.
"Buruan woy lo mau pesen apa?" Tanya Candra sekali lagi.
"Somay Korea."
"Bego! Gak usah dengerin Fajar. Buruan pesen, biar Fajar pesen sendiri." Sahut Alta memakan kerupuk.
"Lo makan mulu." Fajar berkomentar.
"Lo cewe mulu. Cewe cabe noh banyak." Alta melempar kerupuk ke muka Fajar.
"Cewe gak ada yang cabe, adanya cantik sama jelek."
"Bangsad." Ucap anak yang lain.
"Anjir!!"
"Bego! Cape gue ngomong sama lo!" Pesanan Alta sampai, batagor.
"Alga kemana?"
"Apel kali. Dia kan mau balikan." Jawab Alta yang memiliki ikatan batin dengan Alga.
"Anggur aja enak." Sahut Fajar.
"Diem lo!" Adi menjitak Fajar lagi.
"Doain abang gue biar balikan sama mantannya." Lanjut Alta menegak es jeruknya.
Adi menatap ragu ke Alta. Ia yakin Alta masih menyimpan rasa kepada Agatha walaupun sedikit.
"Btw Ta, gue pernah dengar lo manggil Agatha sebutan Ra." Celetuk Fadil dari meja sebelah.
"Itu nama kecilnya."
"Rara?" Tanya Fadil. Alta mengangguk. Walaupun itu nama kecil yang Alta siapkan spesial untuk gadis yang memikiki nama panjang Agatha Syahira Wibowo.
Alta masih menyimpan perasannya pada gadis itu, namun perasannya juga sudah terbagi dengan gadis bernama Amalia Anggraini, sahabat kecil perempuannya selain Agatha.
Mungkin Alta akan memberikan semua hatinya untuk Amal. Gadis yang sudah menunggunya lama.
¤¤¤
Alga menuju kelas Agatha, menemui gadis itu. Beberapa siswi memandangnya secara terang-terangan.
"Lo lihat Agatha?" Tanyanya pada gadis yang memandangnya dengan mata berbinar, membuat Alga menahan mual.
Alga berdiri di pintu kelas Agatha, mencari sosok Agatha. Hanya ada tiga siswi dan tujuh siswa yang sedang berkerumun, membahas mobile legend.
Siswi yang melewati kelas Agatha berbisik, "Sumpah Alga tambah keren pake baju basket."
"Kringetnya menggoda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
Teen Fiction"AWAS NABRAK MANTAN!!" Setidaknya peringatan itu yang harus Agatha waspadai ketika ia berlari atau berjalan di belokan lorong kelas. Pasalnya ia selalu menabrak Alga Afandi yang profesinya adalah mantan Agatha. "Lo ngode banget buat balikan ya Tha?"...