"Dadah pa..."Carissa melambaikan tangannya ketika mobil Fhadil melaju.
Carissa sudah sampai di sekolahnya. Gerbangnya belum di tutup. Itu tandanya, bel masuk belum berbunyi. Carissa bergegas masuk ke dalam sekolah.
Carissa mengambil kaca yg di dalam tas sekolahnya. Carissa membenarkan rambutnya yg berantakan.
"O my gad! Bedak gue luntur."seru Carissa.
Carissa segera mengambil bedak yg ada di dalam tasnya. Lalu Carissa memoleskan bedak itu pada wajahnya. Walaupun Carissa sering memakai make up, terutama bedak, wajah Carissa tidak terlihat seperti orang yg berdandan tebal. Malah sebaliknya, wajahnya tampak cantik, mulus, cerah, dan bersih. Carissa berdandan seadanya. Maksudnya, Carissa akan menyempatkan dirinya berdandan walaupun cuma seulas bedak.
"Nah, good. Sekarang, gue udah cantik."
Carissa terus berjalan untuk ke kelasnya. Biasanya, kedatangan Carissa akan di sambut sahabat terbaiknya. Yaitu, Luna.
Carissa sempat merasa heran, kenapa dia tidak menemukan seorang murid satu pun yg berkeliaran di luar kelas? Sekolahnya terlihat begitu sepi.
Sampai di depan kelasnya, Carissa langsung masuk ke dalam kelasnya. Betapa terkejutnya dia, saat melihat keadaan dalam kelas. Ternyata, sudah ada seorang guru yg sedang mengajar.
"O my gad! Gue telat!"gumam Carissa.
Semua orang yg ada di dalam kelas menatap Carissa. Terutama guru yg sedang mengajar.
Sebenarnya, guru itu sudah sangat jengkel pada Carissa. Carissa selalu telat di jam pelajarannya. Tapi, apa boleh buat. Guru itu hanya bisa diam. Jika Carissa di bentak, atau di hukum, Carissa akan melaporkannya pada papa nya.
Walaupun papa Carissa tidak mempunyai kekuasaan penuh atas sekolahan ini, tapi berkat Fhadil lah sekolah ini berdiri. Fhadil menjadi donatur tertinggi di sekolah ini. Sekolah ini milik salah satu teman kerjanya.
"Carissa, kenapa kamu selalu telat di jam pelajaran ibu?"tanya guru itu lembut.
"Maaf, Bu. Tadi, aku kesiangan."jawab Carissa.
"Itu alasan yg basi, Carissa."
"Alasan tidak pernah basi, Bu. Kalo makanan bisa."
"Yasudah, silahkan duduk."
"Iya, Bu. Terima kasih."
Carissa pun duduk di bangkunya. Di samping bangku Carissa ada Luna yg sedang cengar-cengir gak jelas.
Carissa pun menghiraukan Luna dan memperhatikan guru mengajar di depan.
*****
Tak terasa bel tanda istirahat telah berbunyi. Guru yg sedang mengajar pun menyelesaikan pelajarannya dan pamit keluar.
Carissa mengambil kaca yg ada di dalam tas. Carissa memperbaiki rambutnya yg sedikit acak-acakan. Tak hanya itu, Carissa juga mengambil bedak dan lipstik, lalu memakainya.
"Ya ampun, Icha. Udah sih, jangan dandan mulu."celoteh Luna. Ya, Luna memanggil Carissa dengan sebutan Icha.
"Ish, terah gue."ketus Carissa.
"Yaudah geh, iya. Mau ke kantin gak?"
"Iyalah. Tapi bentar dulu, gue mau rapihin make up gue dulu."
Luna hanya bisa menghela nafas. Luna memang sudah mengetahui sifat dan sikap Carissa. Mereka bertema sejak SMP.
"Ok. Gue udah siap"
Carissa dan Luna pun pergi ke kantin. Luna tidak bisa jelan terburu-buru. Karena, di sepanjang jalan, Carissa terus saja mengaca. Jika Luna menyuruh Carissa agar lebih cepat, Carissa akan marah. Apalagi sampai menarik-narik Carissa hingga menyebabkan kaca yg di pegangnya jatuh dan pecah. Wah, itu bisa gawat. Luna sudah dua kali memecahkan kaca milik Carissa. Tentu saja Carissa sangat marah.
Tapi, berhubung luna adalah teman dekatnya, Carissa akan memaafkannya dan menyuruh menggantikan kaca yg telah Luna pecahi.
Mereka sudah sampai di kantin sekolahan. Mereka segera mencari tempat duduk yg nyaman untuk mereka tempati.
"Lo mau pesan apa, Cha?"tanya Luna.
"Mm... Apa yaa??"
"Ih, kelamaan. Yaudah, Nasi goreng aja ya. Bu.."
Ibu tukang kantin itu pun menghampiri meja Carissa dan Luna.
"Iya, mau pesan apa?"tanya ibu kantin.
"Nasi goreng dua, sama jus jeruknya dua."ucap Luna.
Ibu kantin itupun mencatatnya di buku catatan agar tidak lupa. Setelah mencatat menunya, ibu kantin itu pun pergi.
"Eh, tunggu dulu."panggil Carissa
Ibu kantin itupun berbalik, "ya, apa ada yg di pesan lagi?"
"Nasi goreng aku pake udang ya, terus di atasnya di kasih telur mata sapi yg setengah Mateng, kasih potongan sosis, dan ingat jangan pake bawang."jelas Carissa.
"Iya, dek."ucap ibu kantin itu lalu pergi.
Luna hanya bisa geleng-geleng kepala. Ya, dia sudah tau apa yg akan di lakukan Carissa.
Entahlah, sepertinya Luna sangat peka tentang Carissa.
______________________________
Pleasa give me vote and comment...
Salam sayang,
Neng Tunziah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Carissa Jatuh Cinta
Teen FictionSeorang gadis cantik yang hobi nya memakai make up. Siapa lagi kalau bukan Carissa Siregar. Putri pertama dari pasangan Shella Siregar dan Fhadil Siregar. Gadi itu, tercatat di sebuah SMU kelas 2. Carissa mempunyai sifat yg manja, gak suka di benta...