Namjoon terus tersenyum memerhatikan putrinya yang kini sudah menginjak usia remaja. Tak disangka ia sudah berhasil membesarkan putrinya sendirian hingga sekarang putrinya telah berusia lima belas tahun. Hari ini adalah hari tepat sepuluh tahun mendiang istrinya, Jennie meninggal dunia. Kini putri semata wayangnya tengah bersimpuh di samping makam istrinya sambil meletakan buket mawar putih di atas makan istrinya tersebut.
"Ibu, Lisa kangen ibu." Ujar putri semata wayangnya yang bernama Lisa itu sambil memeluk batu nisan ibunya itu.
Namjoon membiarkan Lisa melepaskan rindunya pada sosok ibu yang sangat ingin ia kunjungi. Setelah dirasa sudah cukup lama, Namjoon meminta Lisa untuk memasuki mobil terlebih dahulu dan memintanya untuk menunggu sebentar.
Kini Namjoon yang bersimpuh di samping makam istrinya. Ia menaruh sebuket bunga lily putih, bunga kesukaan Jennie ketika ia masih hidup. Kemudian ia juga memeluk batu nisan istrinya, lebih erat daripada putrinya.
"Jennieku sayang, maafkan aku tidak bisa menjadi sosok ayah sekaligus sosok ibu bagi putri kita. Aku merasa tidak mampu menjadi sosok ibu bagi putri kita sedangkan putri kita saat ini memerlukan sosok ibu di usianya yang sudah remaja." Ujarnya tersedu-sedu. "Maafkan aku Jen, aku harus menikah lagi agar Lisa bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Aku berjanji Jen, aku menikahinya karena aku ingin Lisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Aku tidak akan mencintainya, karena kaulah cinta pertama dan terakhirku Jen." Namjoon tak kuasa menahan air matanya mengalir. Namun ia buru-buru menghapusnya, ia takut Lisa mengetahuinya dan akan menilai ayahnya lemah. Karena yang Lisa ketahui ayahnya adalah sosok yang kuat.
***
Suasana makan malam di keluarga Namjoon sama seperti biasanya. Sunyi, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bergesekan dengan piring. Hingga ketika mereka berdua selesai menghabiskan makan malam. Namjoon membuka pembicaraan.
"Lalisa?" Tanya Namjoon.
"Iya, ada apa ayah?" Tanya Lisa balik.
"Ada yang ingin ayah bicarakan denganmu." Ujar Namjoon lagi.
"Katakan saja ayah." Lisa mulai mendengarkan secara serius apa yang akan ayahnya katakan.
"Jika, ayah akan menikah lagi, apa kau akan keberatan?" Lisa tersentak kaget mendengar ucapan ayahnya. Ia bingung harus menjawab apa.
"Tapi, mengapa ayah akan menikah lagi?" Lisa balik bertanya.
"Kau perlu mendapat kasih sayang seorang ibu, nak. Ayah tidak bisa menjadi sosok ayah sekaligus sosok ibu." Ujar ayahnya sambil memegang kedua tangan Lisa.
"Tapi ayah..." Lisa menatap ayahnya dengan penuh keraguan.
"Tenang Lisa. Ayah hanya mencintai ibu kandungmu. Ayah menikah lagi agar kau mendapat kasih sayang seorang ibu." Ujar Namjoon berusaha meyakinkan Lisa.
"Hmm...baiklah. Jika ini merupakan keputusan terbaik bagi ayah, maka aku setuju."
"Terima kasih, nak." Namjoon bangkit, lalu mencium kening putri kesayangannya itu.
***
Baru saja telah berlangsung acara pernikahan Namjoon, ayah Lisa dengan Jihyo, seseorang yang mulai detik ini akan menjadi ibu tiri Lisa. Jihyo adalah seorang janda yang sudah memiliki dua orang putri seumuran Lisa. Sana dan Tzuyu namanya. Jihyo memiliki alasan yang sama dengan Namjoin mengapa ia menikah lagi, ia ingin agar kedua putrinya mendapat kasih sayang seorang ayah. Namun jika digali lebih dalam, Jihyo memiliki alasan tersendiri mengapa ia menikah lagi dengan Namjoon. Ia menginginkan harta Namjoon yang berlimpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella [Lizkook NC 18+]
FanfictionNamaku Lalisa, bukan Cinderella. Tapi kisahku sama seperti Cinderella. -Lalisa Manoban Siapa sebenarnya dia? Dia yang selalu muncul di mimpiku, di mana aku dapat menemukannya? -Pangeran Jungkook