"Aku rela melakukan apapun untuk kamu Mirabella, sekalipun aku menjadi seorang Mualaf, itu akan aku lakukan dengan senang hati, karena jiwa dan perasaan ini sudah tenggelam dalam dasar samudra cinta milikmu"
---Baskara angga widjaya---
~~~~~~|~~~~~~
"Langit-langit bangunan megah itu, makam indah sang mumtaz mahal, dan orang-orang bertaburan menjadi saksi, bahwa kamu akan melantunkan ayat-ayat Al-Quran untuk menjadikanmu muslim yang sesungguhnya"
~~Mirabella Anastasia.p~~
---------------------------------------------Sesuai dengan janji yang telah ia buat, esok harinya Baskara langsung mengajak Mirabella untuk menuju ke Taj mahal yang berada di Agra,India.
Disana mereka telah membuat janji dengan seorang ustad yang kebetulan adalah orang indonesia dan Baskara akan mengislamkan dirinya di bangunan megah itu.
Mirabella terlihat sangat bahagia di hari itu, sang pangeran akan bersamanya seutuhnya tanpa harus terlarang oleh tembok-tembok besar atas keagamaan yang membedakan mereka.
Lalu di tengah kerumunan itu, mereka berdua mencari ustad yang dimaksud, cukup sulit untuk menemukannya karena tentu saja setiap hari bangunan megah yang dibangun oleh kaisar Mughal itu, untuk museleoum (mengenang/hadiah) pada istrinya Mumtaz mahal, selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari setiap penjuru dunia.
Ratusan bahkan ribuan wisatawan, memadati bangunan indah itu. Ada yang sekadar bersua foto, duduk, berkeliling,menikmati,melihat dan yang paling diidamkan adalah melihat makam tua sang Mumtaz mahal yang masih terlihat bagus dan terawat.
Manik-manik, gelang-gelang, selendang khas india, kerudung adalah hal yang biasa menjadi pemandangan disana, ada banyak pedagang yang menjajahkan karya kerajinannya. Sehingga hal itu membuat Mirabella tertarik untuk berkeliling sejenak.
Hingga tangan itu, tangan hangat yang semula mengenggam tangannya, terlepas. Tangan seorang Baskara kini menarik tangan orang lain dan ia tidak tau kalau tangan yang ia tarik bukannlah tangan Mirabella.
Sampai ketika, Baskara tersadar ia telah kehilangan Mirabella di kerumunan yang ramai itu, sorot matanya pun berusaha mengelilingi dan mencari sosok Mirabella, namun karena tempat itu terlalu ramai, ia hampir pasrah karena tak menemukannya, hingga ia memutuskan untuk duduk sejenak di pelataran lantai Taj mahal itu.
Wajahnya mulai cemas dan hatinya gelisah ketika tak mendapati Mirabella, hingga akhirnya seseorang wanita yang sama datang dengan penampilan yang sangat berbeda. Wanita itu senyum padanya, balutan hijab menutupi diri wanita itu, ialah Mirabella.
Mirabella datang dengan senyuman manis merekah dan penampilan yang membuat Baskara terpukau. Baskara seperti tak bisa mengedipkan matanya untuk sesaat, melihat perubahan Mirabella yang signifikan.
Mirabella pun duduk di samping Baskara, dan ia kembali tersenyum sambil ketawa cekikikan.
"Kenapaa!" ucap Mirabella yang membuyarkan pikiran Baskara yang masih terpana dengan penampilan barunya.
Namun Baskara hanya diam dan terus menatap Mirabella dengan berdecak kagum.
"Ooh! jangan bilang, kalau lo' nggak pernah lihat cewek pakai hijab," sela Mirabella yang kembali membuyarkan pikiran Baskara.
Baskara terdiam sesaat, lalu tersenyum dan kembali memandangi Mirabella.
"lo cantik! seperti putri' bidadari yang diturunkan Allah untuk saya," ucap Baskara pelan memaknai perkataannya.
Mirabella mulai menatap heran ke arah Baskara, saat mendengar ucapannya itu. Seakan tidak percaya ucapan itu melayang dari bibir Baskara.
"Are u say, Allah?" tanya Mirabella penasaran.
"Ya! saya mengatakan Allah, dan hari ini...!" jawab Baskara yang spontan berdiri dengan yakinnya.
Namun ucapannya itu terpotong, tatkala dua orang datang menghampiri mereka yang sembari memberi salam.
"Assalamualaikum!", ucap kedua orang itu.
Baskara dan Mirabella menoleh seketika.
"Waalaikumsalam! ustadz!" jawab Mirabella spontan.
"Anda ustadz sodikhin kan!" Mirabella bertanya meyakinkan.
"Iya benar' jadi disini siapa yang akan mau diislamkan," jawab ustadz itu.
Tangan Baskara langsung menarik tangan uztad itu untuk bersalaman.
"Saya ustad! saya ingin di islamkan, saya ingin menjadi mualaf!" jawab Baskara sangat yakin.
"Alhamdulillah! semoga kamu menjadi muslim yang taat nantinya!" sela ustad itu.
"Mari ikut saya!" ujar ustad itu mengajak Baskara dan Mirabella ke suatu tempat.
Sampailah mereka ke dalam ruangan Taj mahal, mereka pun duduk bersila dan saling berhadapan, Mirabella duduk tepat di samping Baskara menghadap ke ustad dan temannya itu.
Al-quran menengahi mereka, dan bersegeralah mereka melakukan persiapan.
Baskara menghembuskan nafasnya untuk menjadi lega, sementara Mirabella mengusap pundaknya sembari tersenyum ke arahnya.
"Baiklah saya akan mulai, bismillahirohmanirohim! tapi sebelumnya..," ucap ustad itu yang belum menyelesaikan perkataannya.
"Sebelumnya apa ustad?" sela Baskara yang sudah tidak sabaran.
Ustad itu pun menarik nafasnya lalu menghembuskannya pelan.
"Sebelumnnya, apakah saudara Baskara sudah meminta izin dengan keluarga kalau ingin memeluk agama islam," ucap ustad itu pelan.
"sudah ustad! saya hanya punya ibu dan pasti ibu saya akan mengizinkan," jawab Baskara dengan yakin.
Tiba-tiba Mirabella tersentak sadar akan ucapan Baskara yang sedang berbohong itu.
Ia pun sontak berdiri dan langsung menarik tangan Baskara. Sembari bicara
"Maaf! sebentar ustad," ucap Mirabella.
Ia menarik Baskara menjauh dari posisi ustad itu. Baskara bingung dengan Mirabella yang tiba-tiba menarik tangannya dan sontak ia langsung menanyakan.
"Mira! kok lo narik tangan gue," tanya Baskara heran.
"Bas! lo sadar nggak!" sela Mirabella.
"Sadar apa!" Baskara balik menyela.
"Lo sebenernya! belum minta izin kan sama mama lo," cetus Mirabella.
"Ya ampun Mir! masalah itu mah gampang, gue bakal jelasin ke mama setelah ini," Ketus Baskara meyakinkan.
"Nggak! nggak! nggak! Bas!(menggelengkan kepalanya dengan wajah cemas), gue nggak mau, mama lo jadi benci sama gue, karena mungkin dia akan berpikir, kalau gue yang membujuk lo buat masuk islam, dan hubungan kita nggak akan direstui!," ujar Mirabella.
Baskara akhirnya tersentak sadar, dan ia menjadi terdiam sesaat dan merenung.
Lalu.....
"Ok! kita pulang ke belanda hari ini dan minta restu dari mama," ujar Baskara.
Baskara pun langsung menarik tangan Mirabella dan mengajaknya ke tempat tadi.
Mereka berdua menjelaskan semuanya kepada sang ustad atas kendala yang mereka alami. Dan sang ustad pun berusaha memaklumi semuanya.
Setelah itu.....
Mereka berdua langsung pergi meninggalkan sang ustad menuju Belanda.
Vote dan commentnya yah!
Kalau yang baca udah nyampe 1000 gue janji bakal langsung update.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirabella√
Teen Fiction[Romance]TAMAT Mirabella! Mirabella Anastasia putri adalah seorang gadis remaja cantik, seksi dan seorang traveler blogger. Ia begitu sempurna sebagai seorang gadis, semua pria akan terpana jika melihatnya. namun dibalik kesempurnaannya itu, Mirabel...