1

12 4 4
                                    

Kesedihan mendalam yang di rasakan gadis berusia 17 tahun setelah setahun yang lalu Ayah nya pergi meninggalkannya dan ibunya, kini Ibu yang selama ini selalu bersamanya pun ikut menyusul Ayah nya untuk menghadap sang pencipta. Gadis itu meratapi tempat peristirahatan terakhir sang Ibu dengan air mata masih mengalir deras di pipinya.
Ibunya meninggal karena kecelakaan beruntun yang terjadi akibat ulah manusia yang suka ugal-ugalan di jalanan padahal dia membawa motor besar apalagi jalanan saat itu sedang licin.

Setelah dirasa cukup menemani Ibunya di pemakaman, Ellen pulang dengan keadaan yang lesu. Bahkan saat di jalanan sedang hujan, dia tidak peduli dia terus menyusuri jalanan yang sepi dan dipenuhi dengan rintik hujan yang terus jatuh membasahi bumi.

Dia pulang menuju rumah Bibinya dan Pamannya, Lauren dan Tom. Mereka sudah menikah selama 4 tahun namun mereka belum di karuniai seorang anak itulah sebabnya mereka ingin Ellen tinggal di rumah mereka apalagi mengingat hanya mereka keluarga yang tersisa dan juga menjadi tanggung jawab mereka pada Ibu dan Ayah Ellen yang ingin mereka menjaga putri mereka.

Ellen pergi ke rumahnya untuk mengambil barang-barangnya yang akan segera pindah ke rumah paman dan bibinya. Disana dia mengambil semua barangnya, barang peninggalan Ayah dan Ibunya hal itu membuat dia teringat dengan orang tuanya lalu air matanya pun jatuh kembali.
Dia menghubungi paman dan bibinya dia meminta satu malam saja dia tidur di rumahnya sendiri dan hal itu di setujui oleh paman dan bibinya. Mereka memahami keadaan Ellen, mereka juga menyuruh Ellen untuk tidak pergi ke sekolah besok.

Besoknya Ellen bangun dengan wajah ceria tapi, seketika keceriaan itu sirna. Dia mengira orang tuanya akan memasakkan makanan, membangunkannya, menunggunya di meja makan. Dia baru sadar kalau itu semua sudah berakhir hal itu membuat dia murung.

Hari ini sesuai permintaan paman dan bibinya, dia tidak pergi ke sekolah. Dan hari ini Ellen akan pindah ke rumah paman dan bibinya. Sebelum dia pergi, dia pergi ke taman belakang rumahnya karena sepatu kesayangannya tertinggal.
Ellen berlari ke taman belakang dia lihat ada sepatu warna putih nya saat dia mengambil sepatu itu, di hadapannya ada sebuah buku. Ellen mendakat ke arah buku itu, buku tersebut sedang terbuka yang di lembarannya ada daun yang gugur

 Ellen mendakat ke arah buku itu, buku tersebut sedang terbuka yang di lembarannya ada daun yang gugur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"buku apa ini?" tanya Ellen sambil mengamati buku itu. Tanpa pikir panjang, Ellen langsung menutupnya lalu membawa buku itu. Dia pergi ke ruang keluarga di mana barang-barangnya sudah ia siapkan dalam sebuah tas di atas sofa.
Sebentar lagi pamannya akan datang menjemputnya sedangkan Ellen sibuk memasukkan beberapa barang yang belum dimasukkan ke dalam tas termasuk buku yang ia temui tadi.

Ketukan pintu memecahkan lamunan Ellen yang dari tadi menunggu di dalam rumah. Dia tau siapa yang datang segera dia mengambil tas nya lalu membuka pintu.

"sudah siap?" tanya Tom
"sudah paman" Ellen masih murung. Tom tidak tega melihat keponakannya yang terus bersedih. Tom membantu Ellen membawa barang-barangnya ke mobil.

Di perjalanan Ellen masih murung sedangkan Tom yang tau itu hanya bisa memberikan ruang untuk Ellen bisa menenangkan diri.

"Ellen, selamat datang" sambut Lauren dengan gembira saat melihat keponakan yang sudah di anggap sebagai anaknya sendiri itu sudah sampai. Lauren langsung memeluk Ellen yang di balas Ellen dengan pelukan juga

World in the BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang