Naruto © Masashi Kishimoto.
Pair : SfN!
Rate : M. etc.
Genre : Drama, romance, family, etc.
Note : Versi baru, di beberapa bab, dll. Silahkan dibaca ulang jika berkenan.
Untuk saya sendiri semangat di era batuk dan pilek 💪😁🤟
Semua orang menatap heran kepergian Naruto. Jika Hinata dan Naruto saling bertemu atau sebaliknya, seperti biasa Naruto akan berperan sebagai tokoh antagonis dan Hinata berperan sebagai protagonisnya.
Dan sebuah keajaiban baru saja terjadi pada Naruto, hari ini. Ia tidak marah atau membentak Hinata, seperti biasanya. Aneh, bukan?
Naruto berniat keluar dari bilik kamar mandi, namun gerakan tangannya terhenti saat kedua telinganya tidak sengaja mendengar pembicaraan mahasiswi yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi. Apa yang mereka bicarakan, pikirnya sedikit penasaran. Naruto memilih mengupingnya sedikit.
"Kau tahu tidak, Hinata itu sangat cocok dengan Sasuke. Banyak yang bilang mereka lebih baik menjalin hubungan." Ucap salah satu mahasiswi pada temannya.
"Enak saja. Dia lebih cocok dengan Gaara, tapi Gaara keburu ditunangan dengan Nenek Sihir itu!" Balasnya dengan sedikit nada kesal yang kentara.
Mereka terus mengobrol tentang siapa yang paling cocok bersanding dengan Hinata, sembari merapikan riasan mereka di depan cermin wastafel. Dua mahasiswi itu terkesiap, saat Naruto keluar dari bilik kamar mandi dan ikut mencuci tangannya di kran wastafel. Mereka bungkam setelahnya.
Naruto mengabaikan mereka berdua yang mulai meliriknya sinis. Dengan sengaja, Naruto menyenggol bahu salah satu mahasiswi yang sedang sibuk memoles lipstick di bibirnya, membuat lipstick itu keluar dari batas bibir ke arah pipi, setelah dirinya selesai mencuci tangan. Tanpa merasa bersalah, Naruto langsung melenggang pergi serta membawa buku paket tebalnya yang sempat diletakannya di samping kran wastafel dengan cepat.
Ia dapat mendengar jeritan kesal setelahnya. "Rasakan!" Ujarnya penuh bangga, sembari menyeringai kejam.
Belum sempat ia melangkah jauh, bahunya terasa ditarik dari arah belakang. Tamparan keras itu mendarat di pipi kirinya. Kepalanya bahkan sampai menoleh ke arah kanan, sebab begitu kerasnya tamparan yang diterimanya. Naruto menggenggam erat tali selempang tasnya. Sialan, makinya di dalam hati. Dengan gerakan cepat, ia menatap tajam pelaku penamparan pipinya.
"Kau! Berani sekali kau membuat masalah denganku!!" Murkanya pada Naruto. Jari telunjuknya teracung telat ke wajah kaku Naruto. Ternyata pelaku penamparan tersebut adalah mahasiswi yang sengaja disenggolnya tadi. Naruto tetap diam dengan sorot mata yang tajam. Ia memegang pipinya yang terasa panas, dan rasa amis di lidahnya mulai terasa. Sepertinya tamparan tadi cukup membuat bagian dalam mulutnya sedikit robek karenanya.
"Tarik dia!" Perintahnya pada temannya yang sejak tadi bersamanya. Naruto memberontak saat kedua tangannya ditarik paksa oleh dua mahasiswi tersebut. Keributan yang dimulai dari dua mahasiswi itu mampu menarik perhatian sekitarnya, dan beberapa mahasiswa maupun mahasiswi mulai mendekat ke asal suara keributan.
"Sialan! Lepaskan aku!!" Perintahnya penuh nada geram. Naruto muak sekarang, sebisa mungkin ia mencoba terlepas dari tarikan mereka berdua. Buku yang dibawanya tadi sudah dilempar oleh salah satu mahasiswi yang ikut mulai membullynya. Sialan, kembali, ia mengumpat dengan kesal di dalam hati. Semua orang yang melihatnya hanya menatapnya kasihan dan tak berniat menolongnya.
Sedangkan di tempat Sasuke dan Gaara, mereka berdua sedang menenangkan Hinata yang menangis sejak tadi karena tidak sengaja mengotori pakaian Naruto. Mereka bertiga saat ini sedang berada di taman belakang, dengan mereka berdua yang duduk di bangku taman mengapit Hinata di tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kings, Queen & Poison
FanfictionGadis bermarga Namikaze itu selalu dituntut sempurna di hadapan semua orang. Sikap arogan, sombong dan angkuh sudah melekat pada dirinya. Hyuga Hinata, adalah kebalikan dari dirinya, sekaligus berstatus sebagai sahabatnya. Yang selalu di elu-elukan...