Ternyata

4.1K 161 7
                                    

Jeno Pov

Papa sama mama gue nyuruh gue buat masuk ke dalam rumahnya Kesya. Sekarang kita lagi duduk di ruang tamu.

Hening,,,

Kesya diem terus dari tadi kayaknya dia bingung banget mau bicara apa.

"Kalian rupanya saling kenal ya?"tanya mama gue ke Kesya

"Eh,iya tante"jawab Kesya sambil senyum lalu lihat gue kayak mengisyaratkan sesuatu dan gue pun paham

"Pa,ma ini sebenarnya ada apa?"akhirnya gue yang bicara

"Kalian berdua akan nikah"

Jawaban papa sontak bikin gue sama Kesya kaget dan melototin mata.

"Kes kita ke teras bentar yuk"ajak gue langsung narik tangan Kesya ke teras

💥

Jeno Pov

Gue sama Jeno udah berdiri di teras rumah.

"Ini maksudnya apa?"

"Ya kita nikah lah" jawab gue santai. Sebenranya gue seneng banget nikah sama Kesya apalgi nikah muda. Gue gak mau kalau gue sama Kesya nikah habis kuliah apalagi udah kerja nanti dia bakal ketemu orang lain selain gue. Heheh,,,

"Kan kita masih sekolah masa udah nikah. Terus kalau lo nikahin gue. Emang lo bisa menuhin kebutuhan gue?"

"Kalau masalah itu mah gampang"

Kesya nyubit lengan gue.

"Auuu sakit"

"Gampang mbah mu"

"JENO KESYA!"

Itu suara papa sama mama gue.

Kita berdua pun masuk ke dalam dan duduk di tempat tadi.

"Kalian nikah 3 hari lagi. Jadi,kalian harus bersiap yah"

"Mama apaan sih?" bisik Kesya ke telinga mamanya dan gue denger itu

"Ya ini kan untuk kebaikan kamu sayang"

Gue nahan senyum gue kalo Kesya manyunin bibirnya.


💥

Author Pov

Kesya berjalan di koridor kelas dengan membawa setumpuk buku. Mereka baru saja menyelesaikan pelajaran Matematika.

"Kes sini gue bantu" kata Hilma,sahabat Kesya

"Ah makasih ya"

Kesya pun memberikan separuh bukunya ke tangan Hilma.

Hening hanya suara hentakan kaki dan teman-temannya.

Hilma pun membuka suara.

"Kesya"

"Iya"

"Setelah lo lulus lo mau kuliah dimana?"

Love Love (Jeno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang