"Jadi gimana?"
Chanyeol menatap seorang pria dihadapannya dengan tatapan bersalah dan sejurus kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Gue gak bisa bawa Rose nemuin mama Jun." ucapnya lirih pada pria dihadapannya.
"Tapi kak, Rose itu juga anaknya tante Jasmine." protes Jun.
"Mau seberapa kali pun gue memohon, nenek tetep gak bakal ngijinin Rose nemuin mama."
Chanyeol menyandarkan badannya lelah, ia tak habis pikir oleh sikap nenek nya yang tetap tidak memperbolehkan Rose menemui mama nya, walau mama nya sekarang dalam keadaan kritis.
"Terus kita harus gimana?" Jun menatap Chanyeol meminta jawaban.
"Rose dimana?"
"Dikamarnya."
Chanyeol beranjak dan menuju kamar Rose untuk melihat keadaan adik semata wayangnya.
"Rose gue masuk" ucap Chanyeol kemudian membuka pintu kamar Rose.
Chanyeol terdiam, ia menatap sedih kearah gadis yang kini tengah duduk di balkon kamar dengan coklat panas ditangannya. Bukan coklat panas Rose yang menjadi fokusnya tapi tatapan kosong Rose yang membuat hatinya berdenyut nyeri.
"Gue minta maaf, gue gak bisa ngebujuk nenek buat lo." sesal nya sambil ikut duduk disebelah Rose.
Rose masih terdiam, ia menulikan pendengerannya, ia masih fokus menatap depan dengan tatapan kosongnya.
"Tapi gue janji, gue bakal tetep usaha buat nemuin lo sama mama."
Rose menatap Chanyeol dalam, Rose tau kakaknya itu tidak berbohong dan kakaknya tulus untuk menolongnya, ia pun tersenyum getir.
"Gue gak papa." lirihnya kemudian menyesap coklat panasnya.
Dengan berat hati Chanyeol beranjak dan meninggalkan Rose walau hatinya berontak untuk tetap disana menemani adiknya tapi tugas dan tanggungjawab nya untuk perusahaan memaksanya untuk meninggalkan adiknya sementara.
"Setelah meeting, gue bakal balik lagi."
Rose mengangguk pelan, baru saja punggung kakaknya hilang dibalik pintu kini muncul Jun yang masuk menggantikan tempat duduk yang diduduki Chanyeol.
"Are you okay?"
"I'm fine." balas Rose tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.
"Mau gue panggilin Jennie, Jisoo, Lisa?" Rose menggeleng.
Jun berdiri, dan melihat ke arah kolam renang yang ada dibawah.
"Rose, kalo lo butuh temen curhat gue ada disini, gue siap jadi tempat lo berbagi keluh kesah lo-
Jadi gue mohon jangan lo pendam sendiri, walaupun lo kesel sama gue untuk kali ini aja sampingin ego lo."
brakk..
Jun tersentak ketika tiba-tiba Rose memeluknya dan menangis histeris, entah mengapa Jun merasa ia juga merasakan kesedihan yang Rose alami, ia pun membalas pelukan Rose dan mengelus pelan rambut Rose.
"Keluarin semuanya Rose, keluarin" Jun menyeka air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.
"Mama Jun, Mamaaa, hikss.. hikss.. gue pengen ketemu mama Jun, gue kangen mama, hiks." Rose terus menangis sambil sesekali memukul-mukul lengan Jun.
"Iya gue tau, lo yang sabar ya, gue yakin lo pasti ketemu sama mama lo." ucap Jun mencoba menenangkan Rose.
"Tapi sampai kapan? hikss.. apa gue emang gak dibolehin bahagia? Apa emang gue lahir didunia ini karena sebuah kesalahan? hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Long
FanfictionRose seorang gadis yang ceria dan ramah berubah menjadi gadis yang datar bahkan dingin dengan sekitarnya, setelah mendapatkan kehidupan baru nya dan kembali kepada sahabat-sahabatnya dan bertemu dengan seorang pria yang mulai mengisi hatinya, akanka...