10

1.6K 199 0
                                    

Sebelum pergi aku, Taehyung, ibu dan ayah sarapan bersama di meja makan. Kami mengobrol seperti pagi-pagi sebelumnya, membicarakan tentang sekolah atau kerjaan ayah atau orangtua Tae yang ada di Jepang,lalu ibu bertanya padaku.

"Ji-ah sepertinya sudah lama Yoongi tidak datang untuk menjemputmu biasanya dia juga mengantarmu pulang. Apa kalian sedang bertengkar?"

Sungguh, pertanyaan ibu membuatku terkejut.

"Yoongi..?" Taehyung pun terkejut.

"Yoongi, siapa dia?"

Ayah juga ikut bertanya. Ibu hanya senyum-senyum saja, aku terdiam tak tahu harus menjawab apa. Melihat aku yang diam dan ibu yang senyum-senyum ayah menatapku curiga.

"Apakah anak gadis appa sudah punya kekasih?" tanya ayah sambil meminum kopinya.

"Ti—tidak dia bukan kekasihku appa, kami hanya berteman. Eomma saja yang melebih-lebihkannya."

"Kapan-kapan kenalkan dia pada appa, appa ingin tahu seperti apa lelaki yang disukai putri appa ini."

"Ah, appa!"

Ayah tertawa ibu juga mereka senang menggodaku, tapi Tae tidak ia menatapku seolah bertanya kenapa tidak cerita.

Ayah mengantar kami kesekolah dengan mobilnya. Turun dari mobil dan memasuki gedung sekolah Tae langsung membanjiriku dengan banyak pertanyaan tentang Yoongi. Aku hanya bisa bilang tidak ada apa-apa antara kami. Tapi Tae rupanya teringat satu hal

"Yoongi itu teman sekelasmu kan dan dia juga yang ada di lapangan basket waktu itu? Apa perkataanku tentang kalau aku kekasihmu yang membuatnya salah paham dan menjauhimu?" Tae merasa bersalah.

"Tidak Tae, jangan dipikirkan lagi." Tapi sepertinya Tae tidak percaya ucapanku.

"Apa aku harus berbicara padanya? Tentang kesalah pahaman ini." tanya Tae lagi.

"Andwae, jangan lakukan apapun Tae-ah, kumohon."

Kalau Yoongi harus tahu biar dia tahu dengan sendirinya itu pikirku.

Siang ini aku makan dikantin bersama Tae dan Sohee juga Jimin. Disana ada juga Yoongi dan gadis itu bersama Hoseok mereka makan bertiga, tapi kulihat hanya Hoseok yang sedang mengobrol bersama gadis itu yang kutahu bernama Go Yemi. Ia satu kelas dengan Jimin, aku tak begitu mengenal murid-murid disekolah ini walaupun sudah satu tahun lebih aku bersekolah disekolah ini. Ini karena sifatku yang tak terlalu suka bergaul, lebih tepatnya aku tidak suka berbasa-basi dengan orang-orang yang tak terlalu kukenal.

Sejak kecil aku sudah seperti ini mungkin karena aku anak tunggal dikeluargaku. Hanya Tae teman yang kupunya disekolah dan dirumah. Dan kini ditambah satu Sohee, itu sudah cukup untukku aku sudah merasa bahagia memiliki mereka.

Aku sudah selesai dengan makanku begitu juga dengan yang lainnya, saat kami berjalan meninggalkan kantin kami melewati meja Yoongi. Jimin menyapa Hoseok ia mengenalnya, tentu saja Jimin dan Hoseok sama-sama ada di klub dance disekolah ini. Mereka berdua pandai dalam hal dance dan sering memenangkan berbagai macam perlombaan dance.

"Hoseok-ah aku tunggu diruang latihan."

"Oh Jimin-ah, baiklah sebentar lagi aku kesana. Apakah itu temanmu?"

Tanya Hoseok pada Jimin yang menunjuk kearah Taehyung.

"Ah iya, ini Kim Taehyung sepupunya Jieun, kau kenal dengan Jieun kan sahabat Sohee."

Hoseok menganggukan kepalanya.

"Ah tentu, Jieun-ah anyeong, kau satu kelas dengan Yoongi kan? Jadi Kim Taehyung ini sepupumu?"

"Ne, Tae saudara sepupuku."

Sepertinya Hoseok orang yang baik dan ramah.

"Tapi kudengar katanya dia kekasihmu?"

Hoseok melirik Yoongi yang dibalas tatapan dingin olehnya.

"Tidak aku saudara sepupu Jieun, soal aku kekasihnya itu hanya candaanku dengan Jieun sejak kecil."

Taehyung menjelaskan tentang hubungan kami, mungkin ia masih merasa bersalah padaku. Padahal sudah ku bilang kalau aku tidak apa-apa.

Selesai dengan obrolan singkatnya aku dan Sohee kembali kekelas sedangkan Tae ikut Jimin melihat klub dance, barangkali saja ia berminat untuk ikut dalam klub dance.

Tak selang lama Yoongi pun kembali kekelas, ia berjalan kearah tempatnya duduk yang berada di samping mejaku. Ia sempat melihatku saat akupun melihatnya, mataku bertemu dengan matanya. Tatapannya kali ini berbeda dari kemarin-kemarin, tidak lagi dingin, ada sedikit kelembutan disana. Apa artinya dia sudah tak marah padaku? Ah, sudahlah untuk apa juga ku pikirkan.



180818


Thanks ya buat yg masih suka sama cerita ini. Good night, have a nice dream. And.....
Happy independence day for Indonesia.

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang