Part 9 - Plan for Future

442 9 0
                                    

Sudah tiga hari setelah Melvan melamar Keyzia. Kehidupan mereka masih berjalan seperti biasanya, seakan tidak ada apa-apa, tidak saling kenal, tidak saling menghubungi, bahkan saat berpapasan di sekolah pun tidak saling sapa. Sesuai perjanjian mereka, tidak ada satu orangpun yang tahu, hal tersebut berlaku untuk para sahabat mereka juga. Selama menjalani persahabatannya, baru kali ini mereka merahasiakan sesuatu dari para sahabat mereka.

Kring.... Kring.... Kring....

Bel pelajaran terakhir telah berkumandang, seluruh murid SMA Pelita Bangsa berhamburan keluar kelas. "Key, ngemall yu, gua pengen beli buku novel nih ada yang baru terbit." Ajak Sherly kepada Keyzia."Yuuu.... gua juga mau beli cashing HP, yang ini uda bosen. Kemaren gua liat ada desain baru yang lucu bangeettt..."Michella tiba-tiba menyela pembicaraan Sherly dengan. antusiasnya.

Tring.... tring....

Tiba-tiba terdengar suara notif chatt, sontak membuat mereka mengecek hp mereka masing-masing.

+081223*****
Halo Keyzia, ini mamah Nicole.
Apa kabarnya sayang? Hari ini pulang sekolah kamu ada waktu?

Ternyata suara notif tersebut dari hp Keyzia, mamah Nicole calon mertua Keyzia yang juga adalah mamahnya Melvan tiba-tiba mengirimkan pesan kepada Keyzia. "Kayanya ngajak ketemuan nih" dalam batinnya Keyzia mengira-ngira, ia bingung mau ikut siapa, ikut Sherly ke toko buku apa menerima ajakan mamah Nicole. Kalau dari lubuk hatinya yang paling dalam sih Keyzia pastinya pengen banget nemenin Sherly ke mall. Dia masih canggung dan kikuk bila berhubungan dengan keluarga Melvan, karena baru bertemu dan belum terlalu akrab. Tapi di satu sisi dia takut mamah Nicole mau membicarakan hal penting menyangkut pernikahannya dengan Melvan, takutnya kalau ia tidak menemui mamah Nicole akan ada keputusan yang diluar sepengetahuannya yang kelak akan merugikan dirinya. Karena bagi Keyzia, walaupun yang akan dijalaninya adalah pernikahan politik, hanya untuk kepentingan bisnis, namun yang dia lihat dari para kakak-kakaknya yang bernasib sama tidaklah mudah, banyak aturan dan tekanan yang harus dijalani, dan kewajiban sebagai istri sungguhan pun harus dijalani walau tanpa perasaan cinta.

"Key, koq bengong... ayolah temenin gua, dah lama nih ga hang out bareng." Bujuk Sherly pada Keyzia. Michella dan Marsya pun sedang menantikan jawaban setuju dari Keyzia.

"Guys, sorry kayanya gua ga bisa, gua ada janji. Laen kali deh ya. Atau nanti kalau seandainya urusan gua cepet beres gua nyusul deh ke mall." Jawab Keyzia dengan wajah bersalah karena harus menolak ajakan para sahabatnya. "Yah Key, cuman lu nih yang ga bisa." Jawab Michella kecewa. "Sorry banget guys. Nanti gua pasti ceritain deh ke kalian urusan yang lagi gua beresin ini, gua juga mau pendapat kalian, tapi sekarang gua bener-bener ga bisa banget nih." Jawab Keyzia yang lagi-lagi merasa tidak enak dengan para sahabatnya. "Ok deh, tapi lu utang curhat ya ke kita." Jawab Sherly yang coba mengerti keadaan Keyzia saat ini. Setelah selesai memasukan buku dan alat tulis ke dalam tas, ketiga sahabat Keyzia pun pamit untuk langsung pergi ke mall.

Keyzia membalas chatt dari mamah Nicole. " Hi mah, kabar Keyzia baik mah, Keyzia baru banget pulang sekolah dan hari ini Keyzia ada waktu luang. Ada apa ya mah?" Keyzia berharap kalau mamah Nicole hanya akan membicarakan beberapa hal ringan saja, sehingga ia bisa segera menyusul para sahabatnya ke mall. Setelah membalas chatt mamah Nicole tiba-tiba hp Keyzia berbunyi adanya panggilan masuk dari Mamah Nicole. Keyzia pun segera mengangkatnya.

"Hallo mah." Sapa Keyzia.

"Hallo sayang, hari ini mama mau ajak kamu makan siang bareng, sekalian kita ngobrol-ngobrol biar lebih dekat. Nanti dari sekolah kamu bareng Melvan aja ya nak, mama udah minta Melvan untuk bareng kamu ke sini." Mamah Nicole ngajak Keyzia pergi bersamanya dan juga bersama Melvan.

" OK mah, tapi Keyzia pergi sendiri aja ya mah ga usah bareng sama Melvan. Kita ketemuan di mana mah?" Jawab Keyzia, dia mencoba untuk menolak pergi bersama Melvan, karena rasa canggung dan tidak mau menjadi sorotan teman-teman sekolahnya apalagi jadi bahan gossip saat melihat mereka pergi bersama.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang