19.1. This Is A Game!

12 2 0
                                    

DON’T COPY MY STORY!
Hati – hati dengan typo yang bertebaran.

Aku dedikasikan part ini buat teman baik-ku Marina Ayu Siswati atau Cewek (Panggilan favoritku). Makasih, udah minta update dan ingetin aku. Berhubung aku ndak tau akun wattpadnya jadi aku tulis disini.
Happy Reading!
--------------------------------
Keyna Andita.

       Suara nada dering ponsel, menggema dengan keras di dalam ruangan yang sunyi. Ruangan yang di dalamnya terdapat Keyna dan Ray. Meraka sedang duduk berhadapan hanya dibatasi oleh meja . Mereka sedang mengecek beberapa bagian pekerjaan, sesekali berdiskusi tentang suatu hal yang memerlukan pertimbangan dan berakhir dengan pendapat yang sama ataupun berbeda pendapat. Awalnya Keyna menolak saat Ray yang notabennya atasan Keyna, menyuruhnya mengerjakan pekerjaannya di ruangan Ray.

         Dengan seluruh perkataan Ray dan sedikit ancamannya, membuat Keyna mau tidak mau menuruti Ray. Disnilah mereka sekarang, Keyna mengambil ponselnya yang berdering sedari tadi meminta perhatiannya. Keyna langsung menggangkatnya tanpa perlu melihat siapa yang mengganggu jam kerjanya.

      “Ada apa Vava?.”

       “This is a game.”

        “Sekarang bukan saat yang tepat, my little sister.”
       “Permainan tetaplah permaianan Kak. Jangan berfikir Kak Nana bisa lari dari permainan ini.”

       Keyna menghentikan aktivitas menulisnya untuk sesaat, bukan Keyna jika dirinya lari dari permainan yang mereka mainkan sejak kecil. Baiklah jika Keyva menantangnya, dengan senang hati Keyna akan menurutinya.

      “Aku akan menghubungimu nanti, Vava...” Ucap Keyla dengan suara yang terdengar terburu – buru.  Rupanya Keyva sedang melakukan panggilan tiga arah secara sekaligus, dalam waktu yang bersamaan. Kami memang sering melakukan panggilan tiga arah, saat kami sedang tidak bersama seperti saat ini.

       “ Jangan menutup panggilanku Kak Lala.”. Sela Keyvaa dengan tegas.

       “Ada apa Vava?.”

       “This is a game. Apakah hanya aku disini yang mengingatnya sedangkan kedua kakakku terlalu sibuk?.” Saat ini, Keyva sedang berjalan keluar dari kantor tempatnya bekerja. Jam makan siang adalah waktu yang tepat untuk bermain permainan ‘This is a game’. Permainan yang selalu mereka mainkan satu bulan sekali.

      “Ini bukan waktu yang tepat, Vava.” Ucap Keyla.

      “Come on. Apakah kedua Kakakku menjadi pengecut sekarang?.”  Sela Keyva dengan cepatnya. This is a game, memang permainan yang cukup menantang bagi mereka. Itulah sebabnya permainan ini hanya dilakukan satu bulan sekali, karena permainan ini penuh dengan resiko.

       “Berikan Kami Cluenya, My little sister.” Ucap Keyna. Lagi pula saat ini waktu yang tepat untuk bermain. Dimana kami bertiga akan bermain sambil mengejar waktu untuk kembali ke aktivitas kami sebelum jam makan siang berakhir.

        Permianan dengan resiko mendapatkan teguran dari atasan kami. Keyna yang akan mendapat teguran dari Ray. Keyla yang akan mendapatkan teguran dari atasnya di Rumah Sakit sedangkan Keyva akan bersiap – siap mendapatkan amarah dari kliennya.

     Permainan yang benar – benar menantang sekaligus penuh resiko.

      “Seharusnya kedua kakaku setuju sejak tadi, setidaknya aku tidak mengulur waktu kita. Aku memberikan tiga clue. Dengarkan baik – baik. Clue pertama adalah...”

-----------------------
Aku sengaja bikin cerita gantung 😂
Ada yang bingung bacanya?Wkwkwk 😂
Atau udah penasaran sama kelanjutannya mereka?.. 😊🤔

Part ini emang sedikit dan aku sengaja buat part sedikit. Biar kalian penasaran.😄

Semakin kalian penasaran, semakain seru dan semngat buat aku nulis.  Bisa kasih bintangnya buat cerita ini. 😍⛤⛤

🎉__HAPPY IED MUBARAK__🎉
🎉_Minal Aidzin Wal Faidzin_🎉
🎉_Mohon Maaf Lahir dan Batin_🎉
🙏🙏🙏




Ladies vs. GentlemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang