1:Haise troublemaker

1.2K 58 3
                                    

Hai...hai...Minna-san! 🙋
Apakah kalian merindukan author gak jelas ini? 😄 #plak

Kaneki:Thor gw bunuh loe kalo loe malah tebar pesona kayak gitu *Trek*😠
Author:Eh.....i...iya 😅

Jadi, untuk singkatnya...
Author nggak bisa hidup tanpa nulis cerita ya... 😅
Ternyata selama lebaran pun, author gak bisa tenang sehari gak nulis sama sekali 😂 mungkin karena menulis udh bagian dari hidup author 😂

Dan yah...
Bisa dibilang ini ditulis selama liburan dan pertengahan perjalanan mudik author pas kuker banget..
Jadi, keinget waktu jaman UNBK dulu niatnya berhenti nulis selama 4 hari tapi ternyata hari ke-3 udh gak kuat pengen nulis hahahaha...

So, ini ceritanya!
Happy reading guys! 😘
Jangan lupa tinggalkan jejak 🙋
.
.
.
.
.
.
.
Tokyo Ghoul punya Ishida Sui
.
.
.
.
.
.
150618 jumat
.
.
.
.
.
.
.
Dimulai dengan pagi yang tenang dikediaman Sasaki (atau Kaneki?), dimana yang dihuni oleh 4 keluarga bahagia dan tak ada yang tahu jika mereka adalah keluarga ghoul yang kepala keluarganya justru bekerja sebagai pembasmi ghoul.

Terlihat seorang wanita cantik berambut pendek sepundak berwarna biru sedang membawa setumpuk baju kotor.

"Shiro..kuro...tolong bantu Mama memasukkan baju kotor"Ucap Touka terlihat kewalahan membawa setumpuk baju kotor itu, dengan sigap Kuro dan Shiro segera mencari baju kotor disemua sudut rumah yang belum dibawa oleh Touka kemesin cuci.

"Mama, ini bajunya!"Ucap Kuro dan Shiro serempak menyodorkan setumpuk baju kotor yang berhasil mereka temukan, Touka tersenyum lalu memasukkannya kemesin cuci dan mengelus kepala kedua anaknya yang manis itu.

"Arigato na Kuro...Shiro...sekarang bisakah kalian bangunkan Papa?"Tanya Touka lembut, kedua bocah itu mengangguk lalu berlari menuju kamar orang tuanya untuk membangunkan Haise yang masih tertidur pulas.

Hari ini hari minggu, jadi Haise sedang libur kerja dan yah..
Haise menghabiskannya dengan tidur sampai siang hari, jadi Kuro dan Shiro yang juga sedang libur sekolah pun bertugas membangunkan Haise pada pukul 9 pagi.

"Papa...Papa....ayo bangun!!Mama bilang papa harus bangun!!"Seloroh Kuro dan Shiro sambil menggoyang-goyangkan tubuh Haise, lelaki itu mengerung.
"1 jam lagi..."Keluh Haise kembali memeluk bantalnya.

"Papa!!"
Haise tertawa kecil, lalu mencoba untuk duduk sambil mengucek matanya mencoba melihat sekelilingnya, terlihat Kuro dan Shiro menatap Haise sebal.
"Ohayo Ku-"
"Papa ini sudah siang bukan pagi lagi!!"Sela kedua anaknya kompak, Haise melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11 siang.

"Mama akan marah pada Papa jika Papa selalu bangun kesiangan!"Ceramah Shiro,Haise terkekeh lalu mengelus kepala Shiro.
"Papa pulang larut malam kemarin.."Jelas Haise, Kuro dan Shiro pun akhirnya memaafkan karena menyadari Papanya itu pasti kecapekan.

Kuro dan Haise pun melanjutkan kegiatan kesukaan mereka yaitu membaca buku berwarna yang kemarin baru saja Haise belikan, sedangkan Haise berjalan sempoyongan menghampiri Touka yang masih menyeduh secangkir kopi dan memeluk Touka dari belakang.

"Ohayo Haise..."Sapa Touka mengelus rambut Haise yang masih acak-acakan karena bangun tidur.
"Touka-chan aku masih ngantuk"Keluh Haise manja, Touka tertawa kecil lalu berbalik menyodorkan secangkir kopi.
"Minumlah dulu"Ucap Touka, Haise tersenyum menerimanya.
Begitulah sedikit keseharian Haise selama 5 tahun ini, hingga tak terasa umur Haise yang sudah menginjak umur 24 dan Touka 23.

-o0o-

"Sasaki-san bisa urus berkas ghoul yang ini?"Tanya Seorang penyidik pada Haise.
"I..iya biar kulihat berkasnya.."
"Sass-san ada tugas"
"Sebentar kita akan membahasnya dulu"
Pagi ini pun Haise sibuk mengurus berbagai tugas CCG bahkan Haise tidak sempat meminum kopi dijam istirahat siang mereka, Shirazu yang merasa kasihan pun menawarkan diri untuk mengerjakan semua tugas Haise yang tinggal sedikit.

Saat akan perjalanan pulang, Haise berpapasan dengan Arima dan Akira yang masih berbincang-bincang, saat Haise menyapanya Arima justru pergi dan membuat Haise heran.

"Arima-san kenapa pergi?"Tanya Haise bingung, Akira tersenyum dengan wajah yang terlihat sedih.
"Mungkin dia masih belum menerima kenyataan, aku pergi dulu"Ucap Akira seraya berlalu membuat Haise bingung, tapi Haise berusaha berpikir positif dan melanjutkan langkahnya untuk pulang.

"Tadaima!"
"Papa sudah pulang!!"
Haise tersenyum ketika kedua anaknya memeluk Haise dengan senyum riang.
"Okaeri..bagaimana harimu?"Tanya Touka lembut sambil meraih koper berisi berkas penting yang Haise bawa.
"Sibuk sekali dan sekarang aku lelah sekali"
"Papa....papa...ayo kita membaca buku!! Hari ini Shiro membaca 5 buku"
"Aku juga...juga..."
Haise tertawa mendengar celoteh kedua anaknya lalu mengelus kepala kedua bocah berumur 5 tahun itu.
"Besok saja ya sayang, Papa sedang capek"Tegur Touka lembut yang disambut dengan selorohan kecewa mereka.
"Sudahlah Touka-chan tidak apa-apa,  nanti setelah mandi akan kubacakan buku cerita"Ucap Haise yang kali ini disambut seloroh dengan riang oleh kedua bocah itu.

"Tapi, Haise ini sudah sangat malam"Ucap Touka yang merasa kasihan dengan suaminya yang baru saja pulang pada pukul 9 malam, sebenarnya daritadi Kuro dan Shiro mengantuk tapi bersikeras ingin menunggu kepulangan Haise karena sudah lama tidak dibacakan buku cerita disebabkan Haise yang sering larut malam.

"Sudahlah tidak apa-apa lagipula aku jarang menemani mereka"Ucap Haise yang sebenarnya juga mengantuk, Touka menghela nafas berat lalu mempersilahkan Haise untuk berendam mandi air hangat sedangkan Touka menyuruh Kuro dan Shiro untuk segera berganti baju tidur dan menyikat gigi.

Haise yang sudah mulai bertambah ngantuk pun segera kekamar kedua anaknya membaca buku cerita yang mereka minta.
*Ceklek*

Terlihat Kuro dan Shiro sudah tertidur sambil memegangi buku yang ingin mereka dengarkan dari Haise, Haise tersenyum lalu menggendong mereka berdua yang masih tergeletak dilantai untuk tidur diatas kasur.

Shiro yang masih sedikit sadar pun menarik baju Haise dengan wajah mengantuk.
"Ada apa Shiro?"Tanya Haise lembut.
"Papa, Ceritakan..Kuro....ayo bangun..."
Shiro menepuk-nepuk Kuro yang sudah terlelap hingga bocah itu sedikit menggerung lalu mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Besok saja, kalian sudah mengantuk begitu"
Shiro dan Kuro menggeleng kuat-kuat lalu menguap berbarengan.
"Papa ceritakan saja"Renggek Shiro
"Papa tidur disini"Renggek Kuro
Haise tersenyum lalu duduk diantara Kuro dan Shiro.
"Yosh...yosh...kalian pasti sudah lama menunggu ini kan?Baiklah papa akan menceritakannya...."

Haise pun mulai menceritakannya tapi belum habis satu paragraf, kedua bocah itu sudah tertidur pulas memeluk Haise, Haise tersenyum lalu meletakkan bukunya dan mencium kening kedua anaknya.
"Maafkan papa jarang menemani kalian"Bisik Haise lalu memejamkan matanya, selang beberapa menit Touka datang membuka sedikit pintu kamar anaknya.

"Ternyata dia sudah tidur"Ucap Touka sambil tersenyum dan menutup pintu, sebenarnya Touka merasa kasihan pada kedua anaknya yang sekarang duduk dibangku TK.

Mereka terkadang juga iri kepada teman sebayanya yang bisa makan berbagai jajanan kantin tapi Shiro dan Kuro hanya bisa diam bersembunyi untuk menghindari pemandangan para manusia yang memakan makanan kantin, pernah suatu kali Kuro menangis pada Shiro dan bilang ingin menjadi manusia tapi Shiro bilang "jangan mengatakan hal itu, Mama akan sedih".

Hingga akhirnya, hal itu hanya dipendam oleh Kuro dan Shiro karena tidak ingin membuat Touka sedih, memang cukup berbahaya bagi Shiro dan Kuro untuk sekolah diumur semuda itu, hingga Haise menawari untuk sekolah sewaktu SMP saja tapi mereka tetap bersikeras ingin sekolah.

Touka menghela nafas berat, Touka sedikit khawatir dengan keluarganya yang kini berada dalam teritorial 'ladang makanan'  yang kini bisa menjadi 'predator' bagi mereka.

160618 Sabtu

The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang