bebal

4.4K 769 195
                                    


[ʕ•ᴥ•ʔ]





"pak tae.."

"apa?"

"tanya boleh?"

taehyung kerutkan dahinya, bingung, lalu tatapi rubah kecilnya yang masih melingkar malas dalam selimut kesukaan,

"tanya apa?"

"sejak kapan kepikiran untuk panjangkan rambut?"

balik tatapi yang sedang berdiri dengan bathrobe tutupi badan, min yoongi dengus tak suka, "dipotong bisa kali."

risih kalau dilihat. apalagi kalau pak tae berani dekati dirinya. geli tau rasanya.

"malas ah. memang sengaja mau dipanjangkan kok."

"gunanya?"

"biar kelihatan lebih macho."

halah, "najis."

"heh. orang bilang rambut gondrong itu berani. definisi lelaki tau."

"kata siapa?"

"bogum."

dan mata kecil yoongi pun menyipit otomatis, "bogum.. siapa?"

sedikit banyak, nama orang lain yang terlontar buatnya cemburu maksimal.

padahal kalau saja ia tau, ia jauh lebih manis, dan taehyung jelas akan pilih yoongi tanpa pikir panjang.

"loh lupa? yang urusin tilangan kamu waktu itu kan dia."

"wah! yang ganteng tinggi itu??"

taehyung sontak putar maniknya tak suka. sudah berani menyanjung laki laki lain, eh?

"ehemmm. iya. yang ganteng.. tinggi.. terus apalagi? keren? sempurna? h.m."

tau taehyungnya lagi lagi pasang wajah marah, min yoongi langsung beri senyum termanisnya. senyum gusi kecintaan taehyung. harapannya jelas agar tidak berakhir marahan seperti kemarin.

sembari tetap berusaha untuk palingkan pandangan dari celah potongan bathrobe taehyung yang selalu tersingkap di tiap gerakan.

tapi sayang, taehyung nya terlalu paham. dirinya terlalu dewasa untuk tidak mengerti arah pandang yoongi berserta isi otaknya.

tau?

karena hampir sepuluh menit penuh, mata liar yoongi asik mengeksplor, abadikan tiap inci tubuh taehyung yang sedikit terpampang dari beberapa celah bathrobe yang menggoda untuk ditanggalkan.

sumpah.

ini godaan pagi yang selalu buat hati bergetar setengah mati.


"pandangi saya terus sih daritadi, kenapa?"

ujung bibir ditarik sarkastik. goda yoongi yang mulai gugup, dan terlihat gelengkan kepalanya beberapa kali tanpa sadar.

"e-enggak kok. s-siapa yang lihatin bapak!"

total memanas.

dan malu sekali.

selepas ia terciduk pandangi intens tubuh dominannya dengan mata membola penuh kagum, min yoongi buru buru turun dari kasur, berlari kecil menuju kamar mandi, lalu guyur ujung kepalanya dengan air dingin.

sembari terus memaki otak dungu nya yang tidak pernah bisa bersih di pagi hari, dimulai saat kim taehyung injakan kaki nya disini.

"yoongi.. mandi nya pakai air hangat, nanti kedinginan!"

"iyaa!"








setengah jam berlalu.

min yoongi keluar dengan lengan saling memeluk pundak.

buat kim taehyung kerutkan dahinya, sembari hampiri dunianya yang semakin meringkuk mengusap kedua telapaknya.

"yoon.."

langsung berhadapan dengan kim taehyung yang sudah rapi, dengan segelas cokelat panas lengkap dengan uap nya.

total buat min yoongi menghangat di tempat. serius.

hatinya pun terasa sekali, berdegup kencang saat tengok penampilan taehyung yang sudah seperti kepala rumah tangga betulan.

hari ini putuskan untuk masuk siang setelah izin terlebih dahulu, dan kim taehyung pilih kaos longgar dan celana pendek untuk nikmati libur setengah harinya.

"kenapa kamu?"

dan yoongi tidak bisa jika harus disuruh sembunyikan ronanya.

"pak taehyung.. pinjam punggung boleh?"







alasan utama kenapa yoongi pilih punggung; back hug, lalu gunakan punggung lebar kim taehyung sebagai pemanas alami.

andalan si pendek jika memang suhu tubuhnya nyaris dibawah normal.

"kan.. saya bilang kan pakai air hangat, bukan air dingin. bebal."

yoongi tak merespon. malas. hanya sekedar untuk mengambil cangkir kecil berisi cokelat panas saja rasanya tidak mampu. apalagi jika harus ladeni ocehan kim taehyung tentang air panas.

"berisik deh, pak."

tapi jika sudah begini, min yoongi tetap akan bermanja. tidak peduli seberapa marahnya taehyung, atau seberapa batu nya dia, yoongi jelas tetap akan lingkarkan lengan pendeknya untuk peluk polisinya, sembari mengusak hidungnya cepat, berniat gelitik dominan kesayangan.

"ngomel mulu, diem diem gini kan enak."

"ya kamu. susah dibilangin."

"sekali kali kan ngga apa-apa, pak."

"kan! selalu begini kalau diberitahu."

lipat kedua lengannya marah, pemuda kim ini sigap untuk acuhkan kode sang kekasih hati, untuk beri pelukan dengan merengkuhnya balik tanpa melepas sampai yoongi sendiri yang memintanya.

"jaga jarak sana. suhu tubuhmu ngga enak."

"ish! tidak peka. tidak romantis. tidak asik!"

"bodo amat."

dan yoongi sebal saat tau jika ia diacuhkan.

apalagi saat kim taehyung mulai tinggalkan dirinya diruang tengah sendirian.

"pak taehyung!!!"

ʕ•ᴥ•ʔ__________

dan untuk pertama kalinya, pak taehyung kebal.

wkwk


oh. boleh tanya tida?

mau tanya first impression kalian ke fu dong, yang baru kenal fu, yang baru tau fu, atau yang sudah lama. boleh? heuheu, penasaran bosqw

kali aja penilaian kalian sama fu yang dulu sama sekarang beda :))

the sweetest officer • тαєɢíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang