POLIGAMI

Bab 1

Cerita ini di privat acak di karenakan ceritanya kayanya gak ada di dunia nyata. Dan tabu banget dan mustahil terjadi...
Aku cuma iseng mau bikin cerita ini. Mudahan gak ada yang protes ya ^^
........................................................................

Aku harus menikahi 3 wanita sekaligus pagi ini. Menikah dengan acara yang sederhana yang cuma di hadiri kalangan keluargaku, karena mampelai wanita tak memiliki keluarga, orang tua mereka baru saja meninggal dunia.

Kalau kalian bertanya bagaimana perasaan ku saat ini, Perasaan ku campur aduk. Aku bahagia dapat memiliki 3 wanita yang memiliki kecantikan yang di atas rata-rata,  wajah mereka cantik natural benar-benar tipe wanita ku. Tapi aku takut tak dapat berlaku adil terhadap Astri, Arswi, dan Asni. Mereka bertiga bersaudari, aku tidak ingin mereka saling berebut perhatian nantinya.

Siang ini setelah acara pernikahan, aku langsung memboyong Istri -Istri ku kerumah yang sudah ku sediakan. Rumah ini tak jauh dari kantor dan Restoran milik ku.

Aku langsung memberi tahukan kamar - kamar mereka.

Astri dan Arswi memiliki kamar yang bersebelahan di lantai satu sedangkan Asni di lantai dua. Aku ingin dia memiliki kamar yang tenang sehingga dapat fokus dengan kuliah yang sudah ku daftarkan.

Sedangkan aku memiliki kamar di ruang kerja yang dapat ku gunakan.

Setelah meminta tolong dengan sekuriti dan tukang kebun untuk membantu Astri, Arswi dan Asni mengangkat barang - barang mereka ke kamar masing-masing sedangkan aku langsung menuju kamar ku di ruang kerja.

Melepaskan jas serta dasi yang terasa mencekik leher ku.

"Apa yang telah ku lakukan?!" guma ki membayangkan hidup ku tak seperti dulu lagi,  aku memiliki tanggung jawab sekarang bukan hanya satu melainkan tiga sekaligus

Dret... Dret.. Getar handphone ku di saku jas yang tadi kulemparkan kesembarang tempat ku lihat siapa yang menghubungi ku. "Bunda" ucap ku lemah ku angkat panggilan tersebut

"Halo bun ada apa?" tanya ku

"Tidak ada apa-apa Rizal,  hanya saja bunda ingin mengingatkan mu,  bahwa kamu harus menjadi imam yang baik untuk para istri - istri  mu dan bunda ingin cepat memiliki cucu yang tampan dan canti Rizal"

Aku mehela napas mendengar keinginan bunda

"Bunda jangan langsung ingin memiliki cucu bun,  Riamzal saja belum memikirkan sampai ke situ"

"Tidak Rizal pokoknya dalam waktu dekat bunda ingin dengar cucu bunda sudah ada di perut salah satu istri mu"

...... TUT.....

Panggilan dari bunda mati. aku mengacak-acak rambut ku.  Sudah di paksa menikah dan sekarang aku di Suruh cepat-cepat memberikan cucu.  Apasih keinginan bunda yang sebenarnya "arghhh!!!! " teriak ku prustasi.