04

22 3 1
                                    


Recommended Song :

James Blunt- Goodbye My Lovers

______________________________

" Oppa !! Kenapa kau menghabiskan muffin-ku semalam.Itu pemberian dari Jungkook dan kau menghabiskannya " suara menggelegar Jina menyapa telingaku yang tengah asik bermain psp.

" Oppaa !!! " Jina merebut stick pspku dan membantingkan ke lantai.

" Yak ! Apa masalahmu,hah ! " aku kesal saat permainanku terganggu oleh Jina.

" Kau menghabiskan hadiahku dari Jungkook,kenapa ? "

" Itu hanya kue dan aku lapar semalam.Wae ? Tidak terima ya ? Minta lagi sama bocah tengik itu " aku mematikan pspku dan berbaring di sofa.

" Tapi itu dari Jungkook.Aku tidak mau tahu,pokoknya oppa harus membelikanku sama persis seperti yang Jungkook berikan " Jina menarik kakiku sehingga aku terjatuh dari sofa.

" Yak ! Aku tidak mau,beli saja sendiri.Minggir ! " aku mendorong Jina untuk menyingkir dari sofa untuk membaringkan tubuhku.

" Coba saja,maka aku akan menjual koleksi sepatumu.Mungkin bisa untuk membeli toko muffinnya juga " bocah itu tau kelemahanku. Sial! Aku tidak akan rela jika salah satu sepatu koleksiku disentuh siapapun kecuali aku.

" Aku akan memotong tanganmu seketika itu " aku menatap datar Jina dan dibalas juga oleh Jina dengan pelototan.

" Aku tidak takut atau aku akan kabur dan tidur di apartement Jungkook "

" Arra .... arraseo.Kau menang,aku akan membelikan semua jenis muffin yang ada.Jadi,jangan sentuh sepatuku " aku menyesal telah memakan kue Jina semalam jika harus berakhir seperti ini.

" Call !! " Jina berjikrak senang dan berlalu menuju kamarnya.

***


Aku tidak tahu jika ada toko muffin didaerah sini.Seingatku dulu ini adalah toko milik paman Han yang menjual ayam goreng,tapi itu dulu sebelum beliau meninggal akibat serangan jantung.Entahlah,mungkin anaknya yang menjual toko ini.

Kling ! Kling ! Kling !

Suara lonceng berbunyi saat aku membuka pintu toko tersebut.Dan hidungku disambut oleh bau berbagai macam kue muffin.Untuk toko yang baru dibuka,ini cukup lumayan melihat beberapa orang duduk dimeja sambil menikmati hidangannya.Aku melihat banyak ukuran dan hiasan unik kue muffin yang dipajang didalam kotak kaca dan sudah tertera harga disetiapnya.

Aku mencari kue yang sama persis dengan yang kumakan semalam.Setelah sekian lama memilih akhirnya aku menemukan kue yang dicari.Aku mendengar suara derap langkah dari belakang meja kasir.

" Ada yang bisa saya bantu,tuan ? "

" Bisakah kau membung-- "

Waktu seakan berhenti berputar saat kedua mata kami saling bertatapan.Aku menahan nafas sejenak dan merasakan detak jantungku yang berpacu dengan cepat.Bulir-bulir keringat dingin mengalir membasahi telapak tanganku ketika gugup melanda.

Hingga beberapa saat kami tidak saling mengucapkan kata,mungkin sama-sama masih terkejut dengan pertemuan tidak terduga.

" Ekhemm.... " suara dari arah belakang gadis itu menginterupsi kegiatan saling menatap kami.

" Jae Hi-ya,aku memanggilmu seribu kali kau tidak menjawabnya.Ada pembeli dan kau malam melamun disini,Tsk!" pria seumuran Jimin -mungkin- tengah membawa nampan yang berisi berbagai rasa muffin dengan wajah cemberut.

Bad Sorry ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang