"Tu-Tunggu!!!" Seorang pria yang berpakaian seperti bandit melangkah mundur dengan wajah ketakutan. "Baiklah, aku ... akan mengembalikan semua uang hasil perasan dari kelompok banditku!! Aku akan mengembalikannya!!! Akan kuberi kompensasi kepada para korbanku!!" Suaranya bergetar penuh kepanikan. Ia berucap dengan terbata-bata akibat ketakutan yang amat sangat. "Tolong .... Tolong jangan bunuh aku!!!"
"Terlambat, Eren Moonreis, pemimpin kelompok bandit Brawl." Pria di hadapannya melangkah maju, terus mengintimidasi sang pemimpin bandit. Tubuhnya terbungkus jubah hitam legam. Sebuah sabit besar setajam belati tergenggam di tangan kanannya. "Dewa Mahakuasa sudah muak dengan perbuatanmu. Waktu kegelapan untuk berkuasa telah selesai. Sekarang adalah waktunya cahaya bersinar." Suara sang pria terdengar amat berat dan nyaring, menggema ke segala arah.
Pria berjubah hitam itu mengangkat sabitnya tinggi-tinggi. Energi berwarna ungu mulai menyelimuti sabit besar tersebut. Itu membuat sang pemimpin bandit semakin panik dan ketakutan.
"Waktunya penghukuman ...." Wajah sang pria berjubah hitam yang tadinya tertutup bayangan tudung jubah kini tersingkap. Sepasang mata bercahaya semerah stroberi memancarkan tatapan yang lebih dingin daripada tatapan pembunuh berantai, dan wajah yang sepenuhnya terbuat dari tulang, tak berdaging serta tak bergusi. Ia mengayunkan sabitnya menembus dada sang pemimpin bandit. Lelaki itu segera menundukkan kepalanya dan terduduk lemas bersandar pada tembok. Tatapan kedua matanya kosong, tanda bahwa nyawanya telah minggat dari tubuh. Dadanya memang tidak terluka. Namun, jantungnya telah berhenti berdetak.
Sang pria berjubah hitam mencabut sabitnya. Tatapan matanya tampak amat dingin.
"Lapor, Dewa Mahakuasa yang Agung. Ini Shinigami Chroze," ucap pria itu dengan suara berat dan menyeramkan. "Misi kedua puluh telah terselesaikan. Saya telah mencabut nyawa pemimpin kelompok bandit Brawl, Eren Moonreis. Tempat dan waktu: Markas Brawl, benua Shrine, dunia Hisazu abad pertengahan, musim panas tahun 150, pukul delapan malam. Menunggu untuk tugas berikutnya."
"Laporan diterima," sahut suara seorang pria yang terdengar amat berwibawa. "Kembalilah ke Kaminosekai. Tugas berikutnya akan kuberikan di sana."
"Baik, Dewa Agung," sahut pria tersebut.
Pria berjubah hitam itu tersenyum sedih, tampak sedang merindukan sesuatu.
"Semuanya ... sudah berbeda dari yang dulu ...."
To be continued
Yap, sekali lagi, cerita ini direvisi 😅😅😅 Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!
FantasyJudul: Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?! English: From a Spirit God, I Got Reincarnated as a Death God?! Judul Alternatif: SpiRaTenGami Pangeran Hiiro Matsumura Verenian DivineCross, putra mahkota Kerajaan Cahaya sekaligus pahlawa...