Author : Hanazawa
.
.
.
Aku terus mencari tempat bagiku
Namun
Aku tak menemukannya dimanapun juga...
.
.
...
.
.
Pernahkah kau merasa dunia mengkhianati mu?. Pernahkah Kau merasa tidak sanggup berdiri dalam keramaian?.
Aku merasakannya!Teman itu....
"Ame Ni Nureta Yujin"
Friendship 'Nakazawa Ryu — Hanazawa Rui' ||Original Cast
Drable || Hurt – Angst || Out Of CharacterFan Fiction Written by ' L Lawliet ' © 2013
Soundtrack : Goodbye Days—Yui
Dedicate for Nakazawa Ryu Birthday
.
.
.
:: ::
.
.
.
~ Sudah beberapa saat, Sepertinya kau lakukan lebih baik sejak aku melihatmu terakhir kali. Kau lebih cantik juga, meskipun kau selalu terlihat cantik di mata ku.
Tapi kau tampaknya sedikit berbeda hari ini, kau tampaknya luar biasa dingin.Pandanganmu padaku penuh rasa kasihan. Di depanmu, aku terlihat kecil. Aku berpura-pura seperti tak ada apa-apa, aku mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. ~
.
.
.
:: ::
.
.
.
"Nei, Hanazawa! Kenapa Kau pergi begitu saja?. Apa yang kau coba lakukan pada ku ?""........"
"... Aku mencarimu. Aku ketakutan saat tidak menemukan mu disekitar"
Bibirnya bergetar, tangannya meremas ujung mantel hangat-nya sendiri. Dunianya seakan berputar kedalam dimensi lain, tatapan matanya menggelap, hanya tersisa punggung sosok gadis lain didepannya yang terlihat dikoridor sekolah kini.
"Apa kau mencoba meninggalkanku?. Kau ingin..."
"Kau.. Bagaimana dengan mu? Apa kau pernah peduli dengan orang lain?"
"Apa?"
~Aku punya banyak hal yang ingin aku tanyakan, tapi kau memotongku. Rambutmu tersibak angin, dan menyentuh pipiku dan kau pun pergi. Kau berbalik dan meninggalkanku begitu saja, Akankah aku terlihat bodoh jika aku coba tuk menahanmu?.~
"Nei.. Nei! Hanazawa-chan..."
Ryu berteriak berusaha menahan langkah anak gadis itu. Rui pergi begitu saja tanpa penjelasan untuknya. Bagus! Apakah kali ini dirinya melakukan 'kesalahan'?. Rasa 'takut' itu kembali meraba setiap sel dalam tubuhya.
.
.
.
:::
.
.
.
'Bletak'"Nakazawa Ryu! ."
Sebuah pukulan tongkat dari Takada sensei yang mengenai kepalanya, membawa kembali jiwanya ke dunia nyata dari sebuah ilusi yang mengerikan dibanding dengan cerita hantu itu.
"Sumimasen.. sensei"
Huft~ pelajaran seni yang membosankan, dan berikutnya ia hanya membuang pandangannya keluar jendela disebelahnya.
.
.
.
:: ::
.
.
.
~Pernahkah kau merasa ingin memusnahkan segalanya?.Ketika mereka mengkhianati ku, orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai teman baik ku, mereka hanyalah sekelompok perwujud-an dari sifat iblis. Mereka meninggalkanku begitu mendapat apa yang diinginkannya. Damn! Dan setan menertawakan ku. Meninggalkan ku (juga).~
.
.
.
:: ::
.
.
.
Tatapan keji itu kembali kurasakan. Tatapan tajam itu tertuju pada ku. Ditengah air langit yang berjatuhan dikepalaku, Aku berdiri disini –halaman sekolah yang luas.Mereka bilang Aku harus dihukum karena mengacaukan ruang seni dan memukul siswa junior. Mata demi mata itu memandang ku laknat. Rasanya Aku ingin tertawa, Aku tidak peduli.