◼️025. Cherry

2.2K 94 5
                                    

Hai nhysa come back ✌️
Maafkan jika typo bertebaran dan penggunaan kata tidak pada tempatnya
Ini belum di edit soalnya.
Nhysa drop lagi nih...
Hmmm mana vote_nya inihhhh 💞




Happy reading

.
.
.
.
.
.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Italia

Jhonatan masih terus saja menggenggam tangan istrinya. Rasa cemas akan kemarahan George memenuhi wajah Jhonatan yang saat ini sudah memasuki mansion orang tuanya. Cherry mengusap lengan Jhonatan memberinya kekuatan.

"Madre..." Ucap Cherry menyapa Lorenza yang tengah sibuk di dapur. Lorenza terkejut menatap haru bahagia melihat Cherry berada di hadapannya.

"Cherry.." Lorenza segera menghampiri menantunya itu dan memeluknya.

"Madre sedang sibuk?" Cherry melihat ke arah konter dapur

"Madre sedang menyiapkan makan malam untuk William sayang, William tidak ingin makan jika bukan aku yang menyiapkan"

"Maafkan jika William merepotkan mu karenaku Madre" Cherry dengan wajah sedih dan kembali tersenyum. Ada yang berbeda dari Cherry hari ini . Ia terlihat lebih ceria.

"Tidak. Ini adalah hal paling menyenangkan untukku sayang ini sama sekali tidak merepotkan. Setelah sekian lamanya aku tidak pernah menyentuh dapur. Aku merasa jadi ibu muda lagi" Lorenza tertawa dan kemudian menyadari kebodohan atas kalimat terakhirnya

"Di mana Padre?" Ucap Cherrybyang berpura tak menyadari ekspresi wajah Lorenza

"Padre di ruang kerjanya. Kau tahu setelah kemarin. Padre banyak diam kami sangat terkejut atas pengakuan Jhonatan. George begitu sangat marah" ucap Lorenza tertunduk lesu

"Aku akan menemui Padre, semuanya baik-baik saja Madre. Kita akan bicara lagi nanti" ucap Cherry tersenyum dan langsung di peluk Lorenza yang menangis di bahunya.

"Kau wanita yang kuat sayang" ucap Lorenza seraya tersenyum dan menghapus air matanya

"Jhonatan sedang di ruang tamu. Bicaralah padanya madre" Lorenza hanya mengangguk

Cherry melangkah menuju ruang kerja George yang pintunya tidak tertutup. Di sana George menatap taman dari jendela kaca. Membelakangi Cherry.

"Padre apa aku mengganggu?" Ucap Cherry mengejutkan lamunan George yang pikirannya tidak jauh-jauh dari menantunya itu.

"Cherry" wajah George muram dan tampak sedih.

"Maaf atas keadaan ini Padre" ucap Cherry

"Kau salah sayang. Ini salah kami semua. Padre merasa gagal mendidik Jhonatan. Aku begitu malu dengan semua ini. Anak itu tidak bisa di maafkan"

"Tidak Padre. Putramu adalah pria terbaik untukku dan dia sudah membuktikan nya. Hanya saja kemarin adalah hari-hari yang buruk bagiku" Cherry menggenggam tangan George

"Aku masih marah padanya, tidak seharusnya ia berbuat seperti itu" kini George menatap nyalang ke jendela seakan Jhonatan ada disana dan siap meninju putranya

"Mau kah padre memaafkan Jhonatan, demi aku, demi semuanya" Cherry memohon dan menatap punggung George dan seketika pria itu berbalik menatap mata Cherry

"Cherry apa benar kau ingin meninggalkan Jhonatan?" Ucap George dengan nada berat berulang kali ia menarik napas

"Tidak Padre. Tidak akan. Asalkan padre mau memaafkan nya"nada suara Cherry terdengar tulus George memeluk Cherry erat dan juga hangat. Tubuhnya bergetar dan menangis.

Romance Of CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang