*Cerita ini memiliki hak cipta ©All Rights Reserved by zeriandrifin. So, don't you dare to plagiarize this story. Or, you will know the consequences.
*Picture of this part by www.stiripentruviata.ro
TGIF! Thanks God It's Friday! Ya, hari ini adalah hari Jumat. Jam dinding di rumah nenek menunjukkan pukul 19.00. Aku baru saja selesai makan malam bersama nenek dengan sup jamur lezat buatannya. Sebenarnya istilah TGIF cocoknya buat para remaja Amerika yang hari jumat malamnya digunakan untuk bersenang-senang dan berpesta. Dan itu tidaklah cocok bagiku. Karena hari jumat malamku kali ini hanya kugunakan untuk bersantai-santai di rumah nenek sambil nonton televisi. Agak membosankan sih, tapi mau gimana lagi. Daripada tidak ada aktivitas yang harus aku kerjakan. Lagipula aku juga sudah muak dengan yang namanya pesta sebab aku masih trauma atas insiden Zac yang ninggalin aku sendirian di pesta tempo hari.
Sudah bosan dengan acara televisi, akhirnya aku beranjak masuk ke dalam kamar berencana untuk bermain laptop menelusuri laman Youtube. Ku cari video-video musik dan trailer film yang menarik bagiku agar bisa mengisi waktu luangku di jumat malam kali ini. Namun saat ku sedang asyik melihat video, tiba-tiba ponselku bergetar.
"Yuk, keluar." Ajak Jason yang mengirimu sebuah pesan singkat.
"Nah (Tidak)." Jawabku singkat.
"Aku main ke rumahmu ya?" paksanya lagi.
"Gak usah, Jason. Lagipula, aku sekarang udah gak tinggal di Woodstock Rd. lagi." Jawabku.
"Really?" balas Jason dengan heran.
"Iya. Aku di rumah nenek." Jawabku. Setelah itu aku enggan membalasnya lagi, lantas akhirnya kumatikan saja ponselku.
Setelah kumatikan ponselku, beberapa saat kemudian aku mendengar suara bel rumah nenek berbunyi dengan lantangnya sehingga sampai terdengar di kamarku. Aku benar-benar takut, takut kalau itu adalah Jason yang suka nekad seperti sebelumnya. Dia asal nyelonong main ke rumah orang tanpa izin yang dulu sempat berhasil membuatku tak enak hati dengan keluarga Nielsmenn. Aku pun langsung bangkit dari tempat tidur dan berlari sempoyongan untuk membuka pintu rumah agar tidak didahului nenek.
Saat ku berusaha berlari, aku kaget ketika sampai di ruang tengah ternyata nenek sudah membuka pintu terlebih dahulu. Dan yang paling membuatku kaget adalah... yang bertamu bukanlah Jason si congkak itu melainkan ZAC! Ya, Zac. Aku langsung tertegun sesaat. Mendelik ke arah Zac dan mulutku menganga seolah tak percaya. Aku jadi salah tingkah karena aku masih belum bisa move on sama kejadian pelukan dengan Zac kemarin. Aku bingung harus berbuat apa. Aku hanya cengingisan ke arah Zac.
"Hehe, hai." Ucapku cengingisan ke arah Zac karena salah tingkah.
Zac hanya meresponku dengan senyum manisnya yang justru bikin aku makin salah tingkah.
Nenek kemudian mempersilahkan Zac masuk tapi Zac menolak dengan alasan katanya dia hanya sebentar saja. Jadi dia hanya duduk di teras luar rumah nenek.
"Aku mau ketemu Amanda. Boleh kan nek?" ucap Zac enteng kepada neneknya.
"Of Course, Zac. Silahkan." Jawab nenek dengan senang hati.
Aku di dapur sedang sibuk membuatkan jus mangga untuk Zac. Setelah semua beres aku langsung menghampiri Zac yang sudah duduk terdiam menungguku di teras depan.
Ku sodorkan segelas jus mangga ke hadapan Zac. Namun Zac justru memegang pergelangan tanganku dan menurunkan tanganku agar gelas yang kupegang tadi bisa kutaruh di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADOPTED: Love Me, Then.
RomanceAmanda hanya seorang gadis sederhana. Gadis SMA sebatang kara, yang sejak kecil telah kehilangan orang tua. Bukannya menyerah, Amanda justru semakin kuat menghadapi dinamika hidup yang luar biasa. Dengan kesabaran dan keuletannya, seolah Tuhan membe...