Bahagia Gk?

232 19 3
                                    

Typo Berkeliaran

Ve POV

"Kee, kamu mau ng..ngapain?" gugup, ya aku sangat gugup sekarang. Keenan berjalan mendekati dan memeluk erat pinggangku.

"Aku mau kamu" bisiknya ditelingaku yang membuatku merinding dan semakin gugup.

"Ap..apaan sih Kee" aku berusaha melepaskan pelukkanya dipinggangku. Tpai, Keenan malah semakin mengeratkan pelukkanya dan juga mulai mendekatkan wajahnya pada wajahku. Aku sadar kalau sedari tadi mata Keenan terua menatap bibirku.

"Kamu cantik Ve.. " ucapnya lagi saat wajah kami hanya berjarak 5cm lagi.

"Kee, aku tau aku cantik. Tapi, tolong kondisikan tangan kamu" ucapku krena tangannya sudah mulai menggrepe-grepe ke punggung dan leherku. Jujur itu membuat merasakan ada hal yang aneh didalam diriku.

"Kenapa? Kamu kan istriku,jadi gk masalah dong kalau aku tangan aku merayap-rayap dimanapun.. ditubuh kamu huuh" bisiknya lagi, dan dia mengakhiri dengan meniup telingaku.

Astagaaa... gimana ini? Apa yang harus aku lakukan..
"Kee, aku..aku be.." astaga, apa aku harus bilang ini ke dia ya. Tap, gimana kalau Keenan sakit hati. Batinku.

"Hemm" Keenan mulai menjauh dariku, kemudian menarikku ke tempat tidur.

"Aku tau apa yang mau kamu bilang Yang" ucapnya saat kami diduk dipinggit tempat tidurku. Ya hanya duduk.

"Maksudnya?"

"Aku tau kok, kalau kami belum siap untuk kita ngelakuin hubungan suami istri. Dan aku juga gk akan maksa kamu kok. Apalagi kita masih sekolah. Aku bakal nahan diri aku sebisa mungkin. Aku mau ngelakuin "itu" dengan cinta bukan karna nafsu." ujarnya. Da  aku langsung memeluknya erat.

"Makasih sayang" ucapku.

"Aku bakal jagain kamu Ve."

***
Pagi ini aku terbangun dengan seseorang yang memeluk tubuhku. Hangat. Itu yang ku rasakan. Ku tatap wajah suamiku. Dia tampan dan juga manis jika tersenyum. Tapi, bukan itu yang membuatku jatuh didalamnya. Sifat. Sifatnya lah yang membuatku jatuh cinta padanya.

"Sayang bangun" kubelai wajahnya agar ia bangun.

"Emm" dia hanya bergumam dan semakin mempererat pelukkannya.

"Nan bangun" ujarku sekali lagi.

"Lima menit lagi Yang. Aku masih capek. Lagian kitakan gk sekolah, kita kan izin tiga hari."

"Yaudah, lepasin dulu pelukan kamu. Aku mau bantu Mami nyiapin sarapan."

"Hmm, aku mau tidur sambil peluk kamu. Mami sama papi pasti ngerti kok,namanya juga pengantin baru."

Aku hanya bisa menghembuskan nafas pasrah dan membiarkan dia memeluk diriku.

****
Author POV

"Pagi semua.. " ucap Keenan saat dia dan Veranda menuruni tangga dan menyapa para orang tua dan saudara mereka yang kebetulan sedang berkumpul diruang keluarga.

" Pagi? Ngigau ya kamu Kee? Ini tu udah siang, udah jam 11." ucap ayah Keenan yang dibalas cengiran bodoh oleh anaknya.

"Hehehe, namanya juga pengantin baru pah.."

"Yaudah sana, kalian makan dulu" suruh mama Keenan.

****

Setelah selesai makan, Keenan dan Veranda pun ikut berkumpul bersama keluarga mereka.

"Kee, Ve, jadi kapan kalian mau ngasih kami cucu?" tanya papa Keenan to the point. Dan hal itu membuat Keenan memuncratkan minuman yang baru masuk kemulutnya.

"Keenaaaaannnnn... "teriak papa Keenan yg terkena muncratan sang anak. Keenan hanya busa nyengir.
bodoh.

"Keenan dan Ve masih belum mikirin itu pa, Kee sama Ve masih mau nikmatin waktu berdua dulu"

"Ya sudahlah kalau begitu, papa gk akan maksa kamu." mereka pun melanjutkan acara ngumpul2nya









TBC











Hola, ku kembali lg😂...
Updatenya lama banget ya. Maklum mahasiswa tingkat akhir. Daaaannn sekarang lagi KKN dan susah sekali mendapatkan sinyal disini. Harap maklum ya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Bisa Dengan Yang Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang