Almost

546 58 13
                                    

"TARAAA" - Sehun baru saja meletakkan 2 buah miniatur karakter manga One Piece di atas mejanya. Semalam dia heboh di grup chat mengundang teman-temannya agar datang ke kelas 11C, kelasnya dan Jongin saat jam istirahat.

Baekhyun terbelalak, "Luffy... Ini bukannya limited edition?! Kau... dari mana kau dapat ini?!", pekiknya terdengar sangat iri dan kagum sambil mengamati setiap detail sebuah miniatur Luffy yang tingginya tidak sampai 25 cm. Sehun tertawa menggelegar keras puas kali ini seolah memenangkan 'kompetisi tersembunyi' diantara dirinya, Baekhyun dan Chanyeol dalam mengoleksi satu set lengkap miniatur one piece. Ya, mereka bertiga adalah penggemar berat One Piece.

"Kereeen!" Chanyeol terpesona lalu menimang-nimang benda tersebut dengan asyiknya, tapi tidak berlangsung lama karena Sehun sudah merebut kembali koleksi baru yang dianggapnya berharga tersebut. Cemberut, lalu dia beralih meraih miniatur tokoh lain yang dibawa cowok itu.

"Hei, tapi benar juga kata Baekhyun. Ini limited edition. Seingatku bulan lalu dalam 30 detik sudah sold out. Dan diproduksi ulang kudengar baru 2 bulan lagi." Lanjut Chanyeol.

"Ini tidak mungkin! Jangan-jangan ini palsu ya?!" tuduh Baekhyun yang masih sulit menerima kenyataan bahwa Sehun kali ini memenangkan persaingan mereka.

"Eh, enak saja. Ini tentu saja asli, lihatlah ini ada trademark khususnya, dan coba perhatikan teksturnya. Lagipula aku memesannya langsung dari Jepang asal kalian tahu saja." tangannya kini mengelus-elus benda di tangannya.

Mata Baekhyun membulat, "Apa?! Sejak kapan kau bisa bahasa Jepang?" tanyanya dengan nada dramatis.

Sehun memutar bola matanya, "Kalian lupa kak Luhan, ya? Punya sepupu yang tinggal di Jepang banyak untungnya, kawan. Walaupun dia kadang menyebalkan." Sehun langsung teringat signed TVXQ Album yang dengan susah payah dia dapatkan—tagihan Luhan sebagai timbal balik keberhasilannya mendapatkan patung miniatur pesanan Sehun. Baekhyun dan Chanyeol hanya ber-oh ria baru ingat eksistensi sepupu Sehun itu.

"Apa bagusnya manusia karet sih. Lucuan juga koleksi pororo ku." Jongin yang sedang asyik sibuk bermain Candy Crush tiba-tiba menyela, tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Sorry not sorry, disini nggak ada yang tertarik pada penguin berkacamata, jong! Mungkin anak-anak TK dan SD akan dengan senang hati berkumpul denganmu," Jongin mengerucutkan mulutnya sebal mendengar ejekan Chanyeol tersebut.

"Lagian kalian ini ke sekolah ngapain bawa-bawa mainan sih? Nggak takut ketahuan guru apa? Kalau ketahuan dan disita tau rasa deh!" Omel Suho menatap malas satu per satu temannya, tidak tahan untuk tidak mengomeli mereka.

"Santailah, Ho. Kami kan cuma ber-"

"Ini untukku saja yaaaa."

Belum sempat Sehun menyelesaikan komplain kepada Suho, dirinya sudah dikagetkan dengan tingkah Baekhyun yang sudah berlari menuju pintu setelah menyambar sesuatu yang barusan masih dipegangnya, membuatnya melongo. Butuh beberapa detik bagi Sehun untuk mencerna apa yang sedang terjadi, dan begitu sadar dia langsung berlari mengejar Baekhyun.

"Baekhyun! Kembalikan!" teriak Sehun yang berlari-lari di sepanjang koridor kelas 11. Laki-laki pendek yang sudah berlari terlebih dulu beberapa meter di depannya (kali ini) diluar dugaan sangat gesit.

"3 bulan yang lalu ulang tahunku. Anggap saja ini sebagai hadiah ulang tahunku!" teriak Baekhyun di sepanjang koridor dan sukses menarik perhatian para siswa di sekitar situ. Beberapa siswa perempuan bahkan terlihat terkikik melihat tingkah Baekhyun yang menurut mereka 'cute'.

Sehun mendengus masih berusaha menerobos kerumunan siswa di sepanjang koridor. Beberapa menit kemudian, tahu-tahu Baekhyun sudah memanjat pohon besar di sekolah mereka. Tersengal-sengal, Sehun memperlambat langkah untuk menyeimbangkan nafasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Universe [Sestal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang