“APA-APAAN INI??!” teriak seorang pria separuh baya sambil melemparkan beberapa lembar foto ke hadapan gadis yang sedang berdiri di depan meja kerjanya.
Gadis itu hanya bisa tertunduk sedih sambil meremas-remas ujung bajunya. Gadis itu sudah tak tahu harus menjawab apa pada pria paruh baya itu. Ia sangat tahu, pria paruh baya itu sangat sulit mendengarkan penjelasan dari orang lain.
“Bukankah sudah Appa beritahu? Jangan pernah sekalipun menjalin hubungan dengan putra dari keluarga Park!!” tegas si pria paruh baya yang merupakan ayah gadis itu.
Lagi-lagi gadis itu tak memberi komentar pada peringatan ayahnya. Ia tak mampu menyangkal atau menjelaskan apapun atas semua tuduhan yang telah dilontarkan ayahnya. Gadis itu hanya bisa menggigit ujung bibirnya agar air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya tak segera jatuh membasahi pipinya.
“Hhh…” desah ayah gadis itu sambil memijit-mijit jidatnya. Sebenarnya ia sangat shock melihat bukti-bukti yang ada di foto-foto yang telah diambil oleh salah seorang anak buahnya. Bukti kuat bahwa anaknya memang benar-benar telah menjalin hubungan dengan salah seorang keluarga Park, musuh bebuyutannya.
Ruangan itu menjadi hening seketika. Sampai akhirnya sang gadis memberanikan diri utuk berbicara pada ayahnya, “Appa, aku bisa menjelaskan semua ini.”
“Apa yang akan kau jelaskan? Foto-foto itu sudah cukup menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.”
“Appa, dengarkan penjelasanku dulu.
BRAK!!
Pria paruh baya itu mendobrak mejanya dengan marah hingga membuat gadis itu terlonjak kaget. “TAK ADA YANG PERLU DIJELASKAN!!” bentak sang ayah pada putrinya itu.
“AKU MENCINTAINYA, APPA!!” balas gadis itu tak kalah keras dengan bentakan ayahnya.
Pengakuan gadis itu pun membuatnya ayahnya mendelik kaget. Bagaimana bisa putrinya mencintai anak dari musuh bebuyutannya? Ia berpikir, pasti putrinya sudah tak waras lagi hingga mau melawan ayahnya sendiri.
“Appa, aku tak pernah meminta apa pun darimu. Hanya satu yang kuminta, appa. Biarkan aku mencintainya,” kata gadis itu sambil berlinang air mata. Ia tak habis pikir bagaimana ayahnya bisa merebut kebahagiaan putrinya sendiri.
“Keluar kau dari sini.”
“Appa, dengarkan aku dulu. Aku…”
“KUBILANG KELUAR!!” bentak ayahnya lagi. Seketika itu juga dua orang pelayan masuk ke ruang kerja ayah gadis itu dan menggeret si gadis keluar dari ruang kerja ayahnya.
“APPA!! Kumohon dengarkan aku. Aku mencintainya, appa.”
“Bawa dia keluar! CEPAT!!” perintah ayah gadis itu pada pelayannya agar segera membawa gadis itu keluar dari ruang kerjanya.
“APPA!!” jerit gadis itu tapi sang ayah sama sekali tak menhiraukannya. Ia tetap memerintahkan pelayan-pelayannya itu membawa putrinya ke kamarnya.
“Maafkan kami, nona. Ini merupakan perintah dari tuan besar,” kata salah seorang pelayan pada gadis itu.
Gadis itu pun kemudian melepaskan genggaman pelayannya kemudian berlari menuju kamarnya. Ia tak perlu seorang pelayanpun membawanya sampai ke kamarnya karena ia tak ingin ada orang yang melihatnya menangis.
BLAM!!
Gadis itu menutup pintu kamarnya dengan kasar lalu ia terduduk lemas di atas kasurnya. Ia kemudian menyembunyikan wajahnya di balik telapak tangannya dan menangis tersedu-sedu. Ia sudah tak kuat lagi, sekarang ia benar-benar telah menjadi gadis lemah yang tak mampu mengambil apa yang menjadi haknya.
Gadis itu pun mengambil selembar foto yang diselipkan di bawah bantal. Ya, foto namja yang sangat dicintainya. “Oppa, ini sangat tidak adil. Apakah aku salah telah mencintaimu? Atau mungkin aku salah sudah memilihmu sebagai orang yang kucintai? Tapi perasaan ini datang terlalu tiba-tiba ketika kau mulai masuk dalam kehidupanku.”
YOU ARE READING
Let Me Love You
FanfictionJung Eunji mencintai Park Chanyeol lebih dari apapun, begitu pula sebaliknya. Tapi hubungan mereka ternyata tak semulus yang diharapkan. Kedua orang tua mereka tak menyetujui hubungan mereka tanpa alasan yang jelas. Hingga pada akhirnya ayah Eunji m...