Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jae merogoh ponselnya yang sedari tadi bergetar, sambil memberikan kode ke Surya untuk menghentikan latihan sebentar.
"Selamat siang dengan McDonald's ada yang bisa saya bantu?"
"Loh kok ayam gorengnya yang ngangkat telepon?"
"Shit. Wrong setting." Jae merutuki dirinya sendiri.
"Pick me up now."
Gak pakai basa-basi. Memang cuma Jasmina Meisya yang begini.
"Ehm mohon maaf nih mbaknya, ini McD bukan GoJek??"
"Cepetan ipin, mendung neeeehh."
"I HAVE THE COOLEST NAME EVER YET YOU STILL CALL ME IPIN?!"
Tawa Jamie di ujung sana meledak melihat Jae yang beringas saat gadis itu memanggilnya dengan panggilan laknat masa SMP-nya.
Jevin dan Kevin merupakan sahabat dari jaman putih-merah hingga sekarang. Karena nama mereka yang mirip, maka mereka sering dijuluki Upin dan Ipin. Hal ini pula yang melatar-belakangi keputusan Jae untuk secara sepihak merubah nama panggilannya dari Jevin menjadi Jae.
"Gue gak di kampus, di studio. Jauh."
Jae kembali ngeles. Padahal dia sebenernya mager bawa motor.
"Heh ular sanca, pinjem Yayang dong. Nanti gue balik lagi."
Yayang adalah nama mobil Ayla hitam milik bersama Enam Hari. Fungsi utamanya adalah ngangkut instrument kalau mau manggung. Fungsi sampingannya? Dibikin Surya sama Wildan jualan di CFD, Brian nganter-jemput ceweknya yang gonta-ganti tiap minggu, Danu bawa anjingnya jalan-jalan, dan tentu saja Jae buat gaya-gayaan, plus kadang nganter-jemput Jamie juga. Setiap minggu mereka punya giliran siapa yang bakal megang kunci Yayang, yang otomatis berkewajiban nyuci mobil juga.
"Gak usah Bang, udah dikatain ular masa abang pinjemin." Danu menyahut.
"Diem lo bayi." Jae melotot.
"Bayi aja punya pacar. Lo apa dong? Janin? Embrio? Zigot?" Ledek Brian.
