Matahari perlahan mulai muncul, samar-samar langit berubah menjadi jingga.
Liona menjejakan kakinya di atas bangunan tua itu, jauh lebih pagi dari sebelumnya, karena Loran melarangnya datang menjelang malam.
Matanya melihat ke segala penjuru bangunan, semua kertas berbentuk angsa sudah menghilang tanpa sisa tetapi tidak ada satupun balasan dari Loran.
"Loran, aku rindu." Liona menghirup napasnya dan memejamkan matanya.
"Apakah memang seseorang yang sedang aku sayangi selalu di takdirkan menghilang tanpa pernah memberi jejak?" Liona membuka matanya melihat langit yang memerah.
Liona mengambil toples di samping jendela dan memeluknya, "apakah kau membaca seluruh pesanku Loran?"
Liona memejamkan matanya kembali, sedang di ujung tangga ada seorang laki-laki yang memperhatikannya dengan diam.
"Akupun rindu kau Liona."
#Babapu7
KAMU SEDANG MEMBACA
Babapu
FantasíaBabapu. Saya menulis Babapu semata karena Imajinasi saya yang semakin lama semakin liar. Semoga kalian suka. Dan mohon maaf jika ada kesamaan pada Nama, Alur atau apapun yang tidak pernah saya sengaja. Mohon maaf juga TYPO bertebaran dimana-mana :)...