Part 23

240 35 5
                                    

[ Mulmed diatas jangan diputar dulu ya🌈 ]

Yuto POV

"Eumm... Begini tuan.. Saya menemukan ada yang mencurigakan terhadap Nishimura.." ucap Shibakurai.

"Mencurigakan bagaimana? Ia karyawan baik-baik dan pendiam." jawabku.

"Saat saya cek di file-file Nishimura, ada satu berkas yang terbuang, namun saya berhasil me-recover berkas tersebut. Namun, saat saya mau membuka berkas itu, berkasnya terkunci, sebelumnya saya belum bisa membuka berkas yang terkunci." jelas Shibakurai.

"Benarkah? Biar saya yang membukanya." Aku pun mencoba membuka berkas yang dimaksud Shibakurai. Dan ternyata benar, berkas itu dikunci  dan memang sulit cara membukanya, tetapi dalam tiga puluh menit, aku berhasil membuka kuncinya.

"Lihat, tuan! Banyak foto hasil tangkapan layar disana!" seru Shibakurai sambil menunjuk berkas yang telah kubuka. Keito hanya diam di belakangku, memperhatikanku dan berkas itu.

Tok! Tok! Tok!

Siapa yang mengangguku!

"Masuk!" perintahku.

"Tou-san!" panggil Yuya tiba-tiba dengan wajah terkejut menahan amarah. Apa yang terjadi dengan Yuya?

"Yuya? Ada apa?" tanya Keito pelan.

"Sebelumnya, maaf. Kaa-san, Tou-san, saat aku di restoran bersama Dai-chan, dan aku pergi ke toilet sebentar, Dai-chan sudah menghilang, aku pun tanya ke pelayan sekitar, namun tak ada yang mengetahui kemana hilangnya Dai-chan." jelas Yuya.

"Daiki hilang?!"

"Ya, kaa-san. Tetapi aku akan berusaha mencari Dai-chan ku sebisanya! Eh, tunggu sebentar. Kau yang membawaku ke rumah sakit bukan?" tanya Yuya sambil menunjuk Shibakurai. Eh? Shibakurai membawa Yuya ke rumah sakit?

"Ah, ya, Takaki-san."

"Ne, Tou-san. Dia karyawanmu?" tanya Yuya.

"Lebih tepatnya sekretarisku sejak tiga tahun yang lalu." jawabku.

"He?! Mengapa aku baru mengenalinya sekarang?!"

"Karena baru pertama kalinya kau kesini, Yuya." jawabku cuek.

"Tou-san, bisa aku pinjam dulu—eh? Siapa namamu?"

"Shibakurai Kane desu." jawab Shibakurai sambil menunduk pada Yuya.

"Nah itu, Tou-san, aku pinjam Shibakurai-san dulu ya?"

"Silahkan." jawabku. Aku tak yakin jika Yuya dan Shibakurai akan aman jika mereka hanya berduaan saja. Akupun memutuskan mengambil kunci mobil.

"Keito, ikut aku. Kita akan mencari Daiki. Lagipula takkan aman jika Yuya hanya berdua dengan Shibakurai, bukan?"

Yuya POV

Aku menarik Shibakurai ke lobby kantor tempat dimana aku memarkirkan mobilku.

Aku dan Shibakurai memasang seatbelt.

"Shibakurai-san, kau tahu cara menyalakan alat pelacak kan? Tolong! Aku sedang menyetir, jadi tidak bisa menyalakannya!" Shibakurai menggangguk, dia menyalakan alat pelacaknya untuk melacak Dai-chan lewat ponsel Dai-chan.

"Takaki-san, Arioka-san berada disini." ucap Shibakurai tiba-tiba. Aku melihat alamatnya. Aku mengenal daerah itu. Aku langsung tancap gas menuju kesana.

Aku menghubungi Dai-chan tidak aktif sama sekali. Jadi, aku menghubungi mata-mataku.

"Moshi-moshi? Tolong beritahu aku jika lokasi Dai-chan berpindah!" ucapku dalam satu tarikan napas.

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang