Chapter 4

93 32 12
                                    

Kejutan di hari ulang tahun

||

Di minggu pagi itu, Irene dijemput oleh Wendy. Entah akan diajak kemana pagi-pagi seperti ini. Wendy tak memberitahu alasan ataupun kemana mereka akan pergi, selalu begitu. Apa ini kebiasaannya?

Tapi, entah kenapa Irene punya feeling buruk pada hari ini.

Ternyata, mereka pergi ke rumah Wendy. Tapi kenapa orang ini harus menjemputnya, jika memang tujuannya ke rumah Wendy sendiri.

Kemudian Wendy membawanya ke taman belakang rumahnya. Dan di sana sudah ada teman-temannya yang lain. Bukan seluruh teman sekelasnya memang, hanya teman-teman perempuan yang berada di tempat itu.

"Kok tumben pada kumpul gini? Ada acara apaan?" Tanya Irene heran.

Tiba-tiba butiran-butiran putih jatuh dari atasnya. Dan beberapa temannya telah melemparinya tepung tepat di atas kepalanya. Ia baru ingat, ternyata hari ini adalah ulang tahunnya. Itulah kenapa Wendy menjemputnya pagi-pagi sekali dan kenapa semua orang berkumpul hari ini sambil menghadiahi dirinya tepung. Jahat sekali.

Bagus sekali, Irene baru saja mencuci rambutnya tadi pagi setelah tiga hari tak ia cuci. Dan kini mereka mengotori rambutnya dengan tepung-tepung itu. Tapi syukurlah jika hanya tepung, bukan telur busuk yang menempel pada rambutnya.

Irene pun pasrah atas kelakuan mereka hari ini. Ia berharap tak ada hal-hal yang lebih buruk dari ini, semoga saja.

Setelah mereka berhenti menghujaninya tepung, kini giliran Irene balas dendam. Ia mengambil tepung-tepung yang menempel padanya lalu ia usapkan pada siapa saja yang berada di dekatnya. Ia bahkan mengejar mereka yang berlari untuk menghindarinya.

Setelah itu Irene membersihkan rambut dan seluruh tubuhnya sebisanya. Beberapa dari mereka juga ada yang membantu, syukurlah.

Happy birthday to you

Happy birthday to you

Mereka semua bernyanyi untuk Irene. Kemudian datang seseorang dengan membawa sebuah kue ulang tahun. Orang itu melangkah ke arah Irene bersama Wendy yang membawa sebuah kado berbentuk persegi.

Irene terkejut bukan main. Pasalnya orang itu adalah Jisung, lelaki yang katanya menyukainya di tahun terakhir kelas 2.

Irene mengarahkan pandanganya pada Wendy sambil menatap tajam ke arahnya. Ia bisa menebak, pasti ulah Wendy. Ia tak habis pikir kenapa gadis ini membawa serta Jisung di hari ulang tahunnya.

Irene hanya mematung di tempat. Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Hatinya berdebar. Ia jadi gugup dan salah tingkah. Ini aneh, tak biasanya ia seperti ini.

Lalu Wendy menyerahkan kadonya pada Irene. Dan sebelum sempat ia membuka kado tersebut, ia dikejutkan dengan pergerakan Jisung yang tiba-tiba. Lelaki itu kini tepat berada di hadapannya sambil menenteng sebuah kalung. Ia lebih memilih menghindar saat lelaki itu akan memasangkan benda itu ke lehernya.

"Biar gue pake sendiri aja." Tolak Irene.

Akhirnya Jisung pun memberikan benda itu pada Irene. Ia tak jadi memakaikannya pada Irene.




--

Pengen update mulu, entah. Kutunggu spam komennya gaes~

Stuck On PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang