Sudah satu bulan semenjak Jungkook dan Yoonbi pulang dari berbulan madu. Sudah 30 kali juga paman Yoonbi bertanya mengenai kabar kehamilan dirinya. Well itu artinya setiap hari sang paman selalu menagih kabar baik dari sang keponakan. Tentu saja Yoonbi sudah bercerita mengenai tubuhnya yang sudah dijamah oleh Jungkook bahkan sudah dua kali.
Sebenarnya ia tak terlalu khawatir akan ada benih di rahimnya karena saat mereka melakukannya pertama kali di Jepang, Yoonbi sudah meminum pil pencegah kehamilan setelah Jungkook menyuruhnya untuk menciptakan ruam merah di leher milik Jungkook dan ya memang benar keputusan untuk meminum pil itu sangat tepat.
Dan untuk yang kedua ia juga tak perlu khawatir karena saat itu ia sedang tidak berada di masa subur jadi meskipun ia lupa meminum pil dan Jungkook juga tidak memakai proteksi ia tak perlu khawatir akan hamil.
Padahal seharusnya Yoonbi harus senang ketika Jungkook sudah mulai menunjukkan atensi padanya. Memberi perhatian lebih padanya bahkan sepertinya Jungkook sudah mulai menaruh hati padanya seharusnya hamil bukanlah sesuatu yang menjadi perkara besar karena memang itulah tujuan awalnya.
Jika ia bisa hamil anak Jungkook dan Jungkook menjadikannya pewaris maka selesai sudah ia tak perlu repot-repot lagi untuk menuruti semua keinginan gila sang paman. Tapi gadis itu benar-benar tidak siap untuk menjadi ibu. Ia masih ingin menikmati masa mudanya. Hah yang benar saja ia masih 23 tahun.
Setelah dua minggu yang lalu ia melakukannya bersama Jungkook rasanya semuanya menjadi aneh. Akhir-akhir ini sering merasakan mual di pagi hari bahkan terkadang kepalanya pusing. Nafsu makannya pun menjadi berkurang. Jadi kepala pelayan yang dekat dengan Yoonbi memberi saran agar ia pergi ke dokter tapi Yoonbi menolak dan berdalih jika ia baik-baik saja.
Puncaknya adalah pagi ini rasa mualnya semakin menjadi-jadi sampai ia ambruk di dapur dan membuat semua pelayan yang berada di rumah menjadi khawatir.
"Nyonya biar kupanggilkan dokter kim saja" ujar kepala pelayan khawatir pada Yoonbi yang tengah terbaring di kamarnya.
"Tidak perlu bi, mungkin aku hanya salah makan"
Sekali lagi Yoonbi menolak. Jika saja Jungkook ada disana sudah dipastikan ia akan menggendong Yoonbi ke rumah sakit namun sayangnya Jungkook tak ada disana ia sedang ada perjalanan bisnis ke Australia sejak dua hari yang lalu.
"Jangan katakan apapun pada Jungkook" celetuk Yoonbi pada bibi Han-kepala pelayan.
Ia hanya berfirasat jika bibi Han akan menghubungi Jungkook. ia tak mau menganggu perjalanan bisnis Jungkook karena selama Jungkook menelfonnya Yoonbi selalu mengatakan jika ia baik-baik saja.
Kepala pelayan hanya menunduk sopan pada Yoonbi. Melihat majikannya memejamkan mata semua pelayan yang berada di kamar berjalan keluar dari kamar kecuali bibi Han yang memang diminta Jungkook untuk menjaga Yoonbi selama Jungkook tak ada.
***
Yoonbi mulai paranoid dengan dirinya. Ia hanya merasa ada yang aneh dalam dirinya. Seperti ada sesuatu di perutnya.
"Bi menurutmu aku sakit apa? Aku tak memiliki alergi apapun dan aku yakin kalian juga tak akan meracuniku" ujar Yoonbi pada bibi Han yang menemaninya di kamar.
"Nyonya maafkan aku tapi hmm apa kau dan tuan pernah..." bibi Han menggantungkan ucapannya sengaja karena selain terkesan tidak sopan ia juga tahu perihal kontrak yang Jungkook buat bersama Yoonbi.
Wajah Yoonbi berubah memerah. Lalu matanya membola dan bibirnya terbuka.
"Apa mungkin aku.."
Bibi Han yang mengerti pun menganggukkan kepalanya.
"Tapi saat itu aku sedang tidak berada di masa subur ku"
"Semuanya bisa terjadi nyonya" ujar kepala pelayan "aku pikir anda harus memeriksanya" lanjut bibi Han memberi saran.
***
Yoonbi berperang dengan hatinya
"Tidak mungkin aku hamil kan?"
"Oh yang benar saja aku masih 23 tahun ya Tuhan"
"Tidak.. tidak mungkin aku akan menjadi ibu muda"
"Hasilnya pasti negatif kan"
Yoonbi berceloteh sendiri di kamar mandi sambil menatap test pack yang dibelikan bibi Han tadi.
"Aku benar-benar tidak siap untuk menjadi ibu"
"Apalagi Jungkook, ia bahkan masih 21 tahun"
"Kelakuannya juga seperti bocah"
"Tidak mungkin kan aku akan merawat 2 bayi sekaligus"
Yoonbi jingkrak-jingkrak sendiri di kamar mandi padahal menggunakan test packnya saja belum tapi ia bahkan sudah menyimpulkan jika dirinya memang hamil.
Sekitar setengah jam ia berceloteh sendiri akhirnya ia menggunakan alat pengecek kehamilan itu. Setelah beberapa menit ia menunggu dan memejamkan matanya ia melihat hasilnya dan disana di alat itu terdapat dua garis merah yang berarti jika ia memang positif mengandung.
Mata bulatnya sukses membola, bibirnya menganga bahkan saking terkejutnya ia sampai berteriak membuat bibi Han yang menunggunya di luar kamar mandi berlari masuk.
"Bibi bantu aku. Aku akan merawat dua bayi"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY ✔
Fanfic[COMPLETED] Jungkook x OC Fanfiction You're my serendipity I wasn't looking for you I wasn't expecting you but I'm very lucky I met you Andromeda, 2018. ©oneside_