21. Other Thing

46 1 0
                                    


Eun jie terkejut melihatnya. Sedangkan Baekhyun, ia justru tersenyum melihat reaksi Eun jie.
"Kau? Kenapa bisa ada disini?"
Eun jie terkejut dengan kehadiran Baekhyun.
.
.
.

Chanyeol bingung karena dua orang dihadapannya bisa saling mengenal.

"Kau?"
Tapi ternyata, Chanyeol juga terkejut karena melihat Eun jie.

"Hah?"
Eun jie dan Baekhyun serempak bersuara, menengok ke arah Chanyeol.

"Apa-apaan kau mengikuti ku bertanya begitu? Memangnya kau kenal dia?"
Baekhyun bingung dengan sikap Chanyeol. Yah bagaimana tidak, kenapa si telinga lebar nya itu ikut bertanya.

"A-ah, tidak, aku hanya bergurau."
Chanyeol berusaha bersikap biasa saja.

Baekhyun hanya mengangguk-angguk. Tapi tidak dengan Eun jie. Karena Ia merasa ada sesuatu yang tidak asing disini.

"Kau sendirian?"

Baekhyun mengalihkan atensinya kembali pada Eun jie.

"Tidak. Aku dengan temanku, tapi dia sekarang sedang membeli minuman. Kalian hanya berdua saja?"

"Iyah."

Kini giliran Eun jie yang hanya mengangguk-angguk, ia tidak tahu harus bicara apa lagi. Dirinya memang tidak terlalu pandai bicara, pada orang yang baru dikenal.

"Jadi, bagaimana kalian bisa saling mengenal?"

Pertanyaan itu terlontar, karena rasa penasaran Chanyeol tentang Eun jie yang mengenal Baekhyun.

"Eun jie pernah datang ke dorm kita  disitu aku mengenal dia."
Baekhyun berkata seadanya walaupun, ia tidak yakin dengan jawabannya.

Lagi-lagi Eun jie hanya mengangguk pelan.

"Oh yah? Kenapa aku tidak tahu yah?"

"Itu karena kau di dalam. Sedangkan kami bertemu di depan pintu dorm."

"Di dorm? Ada perlu apa memangnya?"

Eun jie hanya diam saja, ia membiarkan Baekhyun yang bicara.

"Itu soal paspor Suho hyung yang ia tinggalkan di tempat Shin Hye. Dia yang mengembalikan. Eh, membawakan maksud ku. Hehe.. kalau mengembalikan, seperti habis dipinjam saja yah," Baekhyun terkekeh.
Tidak ada yang tertawa, hanya Baekhyun saja. Aneh--pikir Eun jie. Chanyeol hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Baekhyun. "Dan Eun jie ini adalah asisten Shin Hye."

"Oh. Ah, kalau begitu, mari kita berkenalan."

Alis Eun jie berkerut bingung. Pikirnya, ramah sekali orang ini mengajak berkenalan lebih dulu --mengingat yang mengajaknya berkenalan adalah seorang idol.

"Aku Park Chanyeol. Pria tertampan di Exo."
Chanyeol mengulurkan tangannya.
Baekhyun berdecih mendengar ucapan Chanyeol.
Sedangkan Eun jie malah tersenyum mendengarnya--yang membuat Baekhyun dan Chanyeol tertegun melihatnya beberapa detik.

"Aku Lee Eun jie. Kau bisa memanggil ku, Eun jie," ucap Eun jie sambil menyambut tangan Chanyeol.
Keduanya bersalaman, sampai Baekhyun
tiba-tiba-

"Ekhem.."

Dan keduanya melepaskan genggaman tangan mereka.

"Oh yah Eun jie, apa kau.. tahu siapa kami?"

"Yang ku tahu, kalian adalah member boy grup Exo."

Baekhyun menatap Chanyeol bingung. Ia pikir untuk apa bertanya seperti itu.
Chanyeol tersenyum lebar. "Apa kau, salah satu penggemar kami?"

"Tidak."
Jawab Eun jie datar.

"Oh begitu. O-oke." Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.  Yah, dasarnya memang sikapnya saja yang narsis. Baekhyun menahan diri untuk tidak tertawa.

"Tapi, temanku sangat menyukai kalian. Sungguh. Tapi kemana yah dia, kenapa belum datang juga?"

"Oh yah?"
Kali ini, justru Baekhyun yang terlihat penasaran.

"Wah, itu bagus."
Chanyeol tersenyum bangga. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada panggilan masuk. "Sebentar yah,"
ucapnya berpamitan, untuk mengangkat teleponnya dan sedikit menjauh dari sana.

"Em, kaki mu tidak apa-apa kan?"

Eun jie bertanya untuk memastikan bahwa ia tidak membuat kaki seseorang sampai cedera. Yah, walaupun tidak mungkin sampai patah tulang.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku."
Baekhyun tersenyum manis.

Oh, ayolah itu memang senyuman manis. Tapi Eun jie, ia menatap heran pada Baekhyun. Apa? Mengkhawatirkan? Baik Eun jie memang sempat merasa khawatir tadi. Tapi ia tidak menyangka Baekhyun akan berkata begitu. Kini Eun jie tahu, bahwa ternyata Baekhyun dan Chanyeol memiliki tingkat kenarsisan yang sama.

"Ah, i-iyah."
Eun jie hanya tersenyum kecil.

Chanyeol datang menghampiri mereka.
"Baekh, kita harus kembali secepatnya. Sebelum Suho hyung dan manager hyung, berbuah menjadi angry bird."

"Hah? Tadi Suho hyung menelpon mu?"

"Iyah. Maka dari itu, kita harus ke dorm secepatnya."

Baekhyun mengangguk. Sekarang atensinya kembali lagi terarah pada Eun jie.
"Kami ada urusan. Kalau begitu, kami pergi dulu yah."

"Iyah. Hati-hati dijalan."

Baekhyun sudah akan berjalan. Tapi Chanyeol justru berbalik.

"Oh yah Eun jie, titip salam untuk teman mu itu. Siapa namanya?"

"Hah? Oh, namanya Sohyun." Eun jie terkejut karena Chanyeol yang tiba-tiba berbalik.

"Oke. Titip salam untuk Sohyun yah. Sampai jumpa."

"Iyah. Sampai.. jumpa."

Eun jie tersenyum kaku. Sampai jumpa? Apa mereka akan bertemu lagi entahlah, dia tidak ingin memikirkannya.
Akhirnya Chanyeol dan Baekhyun beranjak pergi dari sana. Mereka pergi melalui jalan setapak, yang tadi mereka lewati pertama kali.
Eun jie menatap kedua punggung pria yang tingginya terlihat signifikan itu, perlahan menjauh dan menghilang.

To be continue~












Thank you for coming here
See you!

Publsihed: 19-10-2018

Believe MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang