Nisa pov
Dia?
Hanya senyum2 sendiri tak jelas, sambil terus menyimak bacaan Qur'an.Iisshhh tak tau harus di taruh dimanaaa sekarang wajah ku.. Sampai2 aku sudah bisa merasakan pipi ku panas gara gara nandi_-". Iissshh tu anak. Ingin sekali saat ini ku gulung badannya, kumasukkan dalam botol, lalu ku hanyutkan ke sungai, lalu ku kasih tulisan di dalam nya "tolong yang menemukan ini di rawat baik2 ya, atau mau kalian jadikan apa saja pun boleh"
Iissshh kejam banget sih nis?Tibalah sekarang waktu ku untuk maju.
Aku membaca dengan cepat, dan dia hanya menggeleng melihat ku."Cepet amat bacanya? Kaya orang kebelet pup" ledek Aldo
"Biarin yang penting bener semua, gk kayak kamu, salah semua wleee" balasku sambil menjulurkan lidah.Umar hanya tersenyum simpul.
Selepas ngaji, dia memberi sedikit penjelasan.
"Kalo baca Qur'an usahakan jangan cepet2, di hayati, di resapi maknanya, kalo gk tau ma'nanya cukup dibaca dengan tartil saja, agar lebih khusyuk" jelasnya sambil tersenyum.
Dia menjelaskan, tapi pandangan matanya kebawah._-"
Kalian udah tau kan kalo dia sangat menjaga pandangan nya?Swringg..
Aku bisa merasakan pipi ku panas sekarang. Duhh nyindir halus tuh namanya.
Hay haayy👋 kembali lagi..
Kritik dan saran kalian sangat di
harapkan..😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Salafiyah
Random" Jika aku tau semua akan berakhir seperti ini, maka aku akan memilih untuk memendam rasa ini dari pada mengungkapkan nya" Khoirun Nisa " Nama mu telah terukir di hati ku, dan akan ku jaga ukiran ini sampai aku datang menjemput mu. Tak peduli sebesa...