Hari ini adalah hari Minggu ketiga di bulan Juli, hari Minggu yang ditunggu murid bandel sepertiku. Jam dikamar menunjukan pukul 12.24 and i still on my bed.
"tinggg." bunyi ringtones hp menandakan adanya pesan masuk dari aplikasi whatsapp untuk cowo bule spanyol itu.Sergio Narendra
sergio;
"Woi, ken."
"Jalan yok, bosen nih gue."
24 menit kemudian
"Yee, tai lu."
"Awas ye kalo susah lari ke gue, yang ada gue tendang lu babi."
kenzo;
"Yaela dia lagi, bosen gue."
batinnya sambil membuka aplikasi whatsapp dan membaca pesan dari sebuah kontak yang diberi nama Sergio Narendra.
"Yaela gitu doang ngambek."
"Warung belakang sekolah biasa ya, gue mandi dulu bentar."
sergio; READ13.41
"Udah lama lu disini?" Sapa Kenzo dengan wajah santainya membuat Sergio sedikit kesal melihatnya."Udeh, lagian lama amat si lu tai." Jawab Sergio dengan nada kesal sambil sesekali mengisap rokok yang ada di sela-sela jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Yaela, masih mending nih gue mau nemenin lu, gaada rasa terimakasihnya apa ya ni babi." Mendorong tubuhnya untuk berjalan menuju warung sambil melirik ke arah Sergio.
"Etdah, yaudasi sana balik kalo ga ikhlas mah." Sindiran Sergio yang langsung di respon cepat oleh Kenzo.
"E anjing, lu kira gue kesini cuma mau liat muka lu doang apa. Enak ae lu nyuruh gue seenak jidat." Respon Kenzo dengan nada kesal sambil membuka bungkus makanan yang baru saja ia ambil di keranjang.
Keduanya saling terdiam untuk beberapa saat, tidak ada yang membuka percakapan sampai salah satunya sengaja melempar putung rokoknya dengan jail.
"Ih brengsek lu, apa dah. Gausa ngelampiasin kejombloanmu banget gitu dong aelah." Goda Kenzo.
Keduanya memang sering kali berbicara kasar satu sama lain. Namun dengan itu, bukan berarti setiap saat mereka menjadi musuhan. Mereka selalu bekerjasama dalam hal apapun. Mereka sayang satu sama lain. Bukan maho please.
"Eh iya nih. Btw, gue jadi pengen deh punya cewe. Bantuin gue dongg." Rengek Gio dengan nada sedikit manja kepada sahabatnya. "Lu mah gampang cari cewe ken, ganteng dapet, kaya juga. Lah gue" Lanjutnya.
For Your Information, tidak sedikit yang mengagumi ketampanan bule ini disekolah, banyak sekali cewe yang ingin dekat dengannya. Namun sayang, sikap sok cueknya itu membuat banyak cewe hampir menyerah. Mulai dari yang mencari perhatian lewat sapaan tiap pagi, membawakan sedikit bekal untuk Kenzo, menjadi penggemar rahasia yang setiap saat mengirim cokelat dan surat yang di letakkan di lokernya, hingga ada yang mengikuti Kenzo setiap ia ingin pergi kemanapun ia mau. Hum, sedikit bodoh memang. Namun dari puluhan cewe yang mendekatinya, tak ada satupun yang membuat Kenzo tertarik, apalagi sifat agresifnya yang membuat Kenzo risih.
"Kok malah bengong sih, mikirin apa lu? lagi ada masalah nih?" Tambah Gio lagi dengan lagat cepat.
"Eh sorry, em enggak sih. Gue juga pengen deh punya cewe Ser. Idup gue hampa banget dah." Hasil lamunannya tadi ternyata menghasilkan kalimat ini.
"Setelah beberapa tahun kehilangan nyokap, gue ngerasa jadi gaada yang peduli lagi Ser sama gue. Gue usaha untuk enjoy ngejalanin semuanya. But aku masih dan akan terus punya jabatan sebagai seorang anak Ser, kaya lu." Lanjut kenzo dengan senyum tipis khasnya yang mengandung beribu arti.Keadaan berubah secepat itu, Kenzo ditinggalkan oleh ibunya sekitar 2 tahun yang lalu karena kecelakaan. Sergio yang sebenarnya tidak memulai percakapan tadi merasa bersalah karena jawabannya mengingatkan Kenzo pada almarhumah ibunya. Namun Kenzo, ia selalu terlihat santai dan selalu tenang dalam menghadapi masalah apapun, walaupun di dalam diri yang paling dalam mungkin dia adalah seseorang yang rapuh yang tidak lain membutuhkan perhatian dari seorang ibu, dan ayahnya.
Sejak kepergian ibunya, ayah Kenzo sibuk dengan pekerjaanya dan sesekali lalai akan tugas sebagai ayah dari seorang anak yang butuh perhatian orangtuanya.
segini dulu ya! keep waiting!❤