Part 2

1.2K 123 12
                                    

WARNING FOR TYPO, RASA-RASA BAPER, NAMA PERAN YANG BELUM TERGANTI DAN SEGALA TETEK BENGEK DI FF REMAKE INI.

SWEET ENEMY

HAPPY READING

.

.

.


"Keadaan makin buruk ya." Lisa duduk di sebelah Doyoung di kelas sambil menatap ke sekeliling, beberapa orang tampak langsung berbisik-bisik melihat Lisa mendekati Doyoung.

Doyoung menoleh ke arah Lisa dan tersenyum sedih, "Maafkan aku."

"Tidak perlu minta maaf." Lisa terkekeh, "Pendapat orang-orang yang picik dan dangkal sama sekali tidak mempengaruhiku. Aku senang dengan yang kulakukan, lagipula aku dulu sama sepertimu, tidak punya teman."

Doyoung menoleh ke arah Lisa dan menatap dengan tertarik, "Benarkah?" Mana mungkin orang secantik Lisa dan tampak jelas dari keluarga berkelas pula bisa merasakan tidak punya teman?

"Aku dulu sering sakit-sakitan dan tinggal kelas. Pada akhirnya aku harus diam di dalam rumah dan menjalani perawatan." Mata Lisa menerawang jauh, "Dan kemudian teman-temanku hanyalah para dokter dan perawat dan hilir mudik."

"Kau sakit apa?"

"Bukan sakit yang penting." Lisa memalingkan muka dan menatap buku di tangannya, "Sekarang aku sudah sembuh, dan aku masih tidak suka membicarakannya." lalu perempuan itu menatap Doyoung dengan mata bulatnya yang begitu bening, "Maafkan ya."

Doyoung langsung luluh dan tersenyum pengertian pada Lisa, "Tidak apa-apa. Yang penting sekarang kau sudah sembuh."

"Ya. Aku senang bisa berteman denganmu Doyoung." Jawab Lisa, setengah berbisik.

"Cinta terpendam adalah cinta yang paling sulit dipadamkan."

"Kau sedang apa?" Taeyong tiba-tiba saja muncul di dapur dan mendapati Doyoung sedang memanaskan sesuatu dan mengaduk-aduknya di panci, lelaki itu tampak tertarik dan melangkah memasuki dapur, mendekat ke arah kompor, kemudian mengernyit, "Apa itu?"

Doyoung menoleh dan menatap Taeyong dengan malu, dia tidak menyangka akan dipergoki Taeyong di dapur selarut ini. "Ini biji vanilla yang direbus bersama susu putih cair."

"Untuk minuman?"

"Ya." Doyoung mengalihkan pandangan ke panci, airnya belum mendidih tetapi sudah tampak makin menghangat, Doyoung harus mengaduknya karena kalau sampai airnya mendidih dan tidak diaduk busanya akan naik dan tumpah dari panci, "Aku biasa meminumnya kalau sedang tidak bisa tidur."

"Kau bisa meminta pelayan membuatkannya untukmu."

"Tidak." Doyoung bergumam, "Ini sudah jam sebelas malam, mereka semua sudah beristirahat, aku tidak mau merepotkan."

"Doyoung." suara Taeyong berubah tajam, khas dikeluarkannya ketika dia merasa jengkel kepada Doyoung, "Para pelayan di mansion ini dibayar untuk melayani majikannya. Dan kau adalah anggota keluarga ini, salah satu majikan mereka."

"Ya... Aku tahu... Hanya saja aku tidak ingin mengganggu orang-orang yang sudah beristirahat malam."

Taeyong menggeleng-gelengkan kepalanya atas sikap keras kepala Doyoung. Dia melangkah, duduk di kursi kayu di depan meja kayu besar yang ada di dapur itu. Susu itu sudah mengeluarkan aroma harum yang khas, aroma wangi vanilla dan gurihnya susu menguar, memenuhi ruangan.

SWEET ENEMY (TAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang