Kekuatan

2.3K 90 1
                                    

Playing now💙

"Lo bangun gih lo ga boleh tidur gini terus Al! Lo bangun!!" Tangis gadis yang ada di depan Alvaro sekarang telah pecah. Suara gadis itu menggema ke seluruh ruangan serta buliran cairan putih yang membasahi wajah cantiknya.

"Kenapa? Kenapa ga bilang kalo lo kaya gini Kenapa gue tau nya pas lo dalam keadaan yang kritis kaya gini" Tanya gadis itu pada Alvaro sambil terus memegang tangan yang tertancap selang itu.Namun nihil Alvaro tetap terdiam dan hanya detak jantungnya saja yang dapat terdengar. Dia masih terpejam bahkan tak bergerak sedikit pun. Dengan beberapa selang yang menancap di tubuhnya. Membuat gadis itu semakin terpukul sekaligus merasa menjadi gadis yang bodoh.

Detak jantung Alvaro semakin melemah.
Alifia yang melihat itu semakin menahan tangis dan ia yakin alvaro mendengarkan semua kata katanya. Walaupun ia sedang memejamkan mata.

"Al Al lo inget ga si.. Waktu lo ngelindungin gue dari cibiran mereka?" Alifia tetap berbicara walaupun tak ada jawaban ataupun respon dari Alvaro.

gue ga salah liat kan?

shuttr,bro itu alvaro kann? njir gandeng cewe cakep

alvaro kok gitu sihhh,alifia kegatelan

cocok banget mereka berdua

ciah alvaro udah bisa move on,apalagi dapetin si alifia si cantik bening

cibiran itu sangat jelas terdengar di telinga alvaro maupun alifia,sungguh kadang alifia takut dengan perkataan pedas yang mereka katakan,karena jujur alvaro memang bisa di bilang famous di kalangan sekolah bahkan sempat di sebut lelaki idaman.

"lo jangan takut,udah biasa mereka gitu" ucap alvaro dan alifia mengangguk kecil sungguh kata kata alvaro sedikit menenangkan hati alifia mereka berdua masih bergandengan tangan hingga menuju parkiran.

Alifia memejamkan mata sambil sedikit mengingat tentang Alvaro. Hal hal manis tentangnya.

"Dan pas waktu gue ceramahin lo tapi lo malah becanda gajelas.."

"Dan lo sayang mamah lo?" ucap alifia

"Ga usah ditanya kali" ucap sinis alvaro.

"Kalo lo sayang sama mamah lo lo harus perlahan nerima kehadiran ibu tiri lo,papah lo bahagia kan? Dan satu lagi papah lo juga butuh tempat bersandar di saat dia lelah,gue ngerti gimana perasaan lo tapi inget dia papah lo sampe kapanpun dia juga papah lo dan mamah lo pasti bahagia disana kalo kalian semua hidup bahagia bukannya itu kemauan mamah lo?" jelas alifia panjang lebar dan alvaro hanya mengangguk pelan.

"Udah takdir yang tertulis buat lo al tinggal gimana aja lo nyesuain" ucap alifia lembut serta menenangkan hati alvaro di waktu yang bersamaan.

"Makasih fi se enggak nya monyet yang satu ini bisa nenangin gue" ucap alvaro berusaha mencairkan suasana dan alifia memanyunkan bibirnya kesal.

"Cantik gini di bilang monyet" ucap alifia dengan kesal.

Satu hal lagi fakta yang alifia temui di balik sisi dingin alvaro yaitu humoris.

"Yaudah monyet cantik mau ga?" tanya alvaro dengan wajah watados.

"Ih ga pake monyet al gue jitak juga nih" ancam alifia karena sudah terlalu kesal dengan pria yang ada di hadapan nya ini.

"Yeu main ancam ancaman mulu nih hahaha" tawa alvaro melihat ekspresi alifia yang kesal itu dan mengacak acak rambut panjang gadis itu.

"Saat itu tiba tiba lo deketin gue dan gue mikir hal hal yang di luar nalar ternyata.."

Tiba tiba alvaro mendekatkan diri pada alifia,alifia yang ketakutan pun hingga membaca surat surat pendek takutnya alvaro khilaf dan melakukan hal yang aneh yang jelas rasanya alifia ingin mencakar cakar wajah si kutu kupret ini.

Semakin mendekat hingga nafas alvaro terasa di pipi alifia lalu alvaro melontarkan sebuah bisikan.

"Lo kalo manyun gini makin..." alvaro memutuskan ucapan nya.

"Makin mirip monyet" ejek alvaro lalu terkekeh dan menjauh kan wajahnya dari alifia.

"Ih dasar alvaro alien dari planet uranus" ucap alifia kesal dengan sikap alvaro.

"Lah? Kok dari uranus sih?" tanya alvaro tidak terima.

"Karena lo itu dingin dan pantesnya hidup di planet uranus" ejek alifia membuat alvaro membulatkan mata.

"Dingin dingin gini juga lo sayang fi" ucap alvaro kepedean membuat alifia ingin muntah seketika.

"Amit amit dah" timpal alifia sambil mengelus dada.

"Ntar juga sayang liat ae" ucapan alvaro lagi lagi membuat alifia ingin memakan nya hidup hidup.

"Mending sayang sama oppa oppa korea daripada sama makhluk gaib kek lu" ledek alifia,alvaro yang tak terima pun mulai membalas.

"Mana ada makhluk gaib seganteng abang neng" timpal alvaro dengan sikap yang sama yaitu kepercayaan diri yang sangat tinggi membuat alifia ingin segera melemparkan alvaro kedalam jurang.

"Lo itu ngeselin tau ga? Tapi gue jatuh cinta sama lo lo itu dingin tapi entah kenapa pas gue deket lo lo itu pribadi yang hangat. Lo bangun gih gue kangen sama semua omongan unfaedah yang bikin gue ngakak sekaligus kesel.." Alifia menunduk bahunya bergetar. Ia menangis tak ada respon apapun dari lawan bicaranya. Alvaro tetap terdiam dan terpejam. Tak pernah di bayangkan oleh Alifia jika orang yang ia cintai akan seperti ini.

"G..gue yakin lo denger iya kan?" Tanya Alifia tapi tetap saja Alvaro terdiam. Alifia kembali menunduk dan terus berseru di dalam dirinya untuk keselamatan Alvaro.

Kamu salah satu cahaya tuhan yang terhampar diatas bumi.

🌿🌿🌿

Cinta Pangeran Es ( End) MASA EDIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang