Flashback

8.9K 516 52
                                    

Kemarin,

"Nak coba jelaskan kepada kami semua"

"Wahh... Kita datang di waktu yang salah guys!!" Bisik dr. Baek

"Husshhh...!!!" Kata dr. Irene

Dan yg lain pun diam menyimak pembicaraan ini.

"Kak ini semua salah Jihan!!! Hiks.. hikss... hiksss" kata ku.

"Jelas kan dek, pelan-pelan saja" kata ka Adit yang berada di dekat ku.

"Jadi ayah dulu Jihan kan nakal" kata sambil melihat ayah dan bundaku.

"Iya nak kamu dulu sangat nakal saat SMA" kata ayah dengan nada baritonnya.

Dan bunda hanya melihat ku saja.

"Dulu Jihan punya teman se- genk ayah pasti ingetlah teman-teman Jihan" kata lagi sambil menerawang kembali ke beberapa tahun lalu.

"Iya, rata-rata mereka semua anak olimpiade kan" kata ayah.

"Iya ayah" jawabku.

"Tapi sikap mereka ga patut di contoh sama sekali" kata bunda.

Dulu bunda ku yang sangat pusing melihat pergaulanku yang sangat bebas.

"Kita semua itu jadi most wanted di sekolah karena kami pintar dan cantik, nah dari itu kami semua jadi liar karena kami merasa sangat populer di sekolahan saat itu" jelasku.

"Most wanted? Apanya! Kalian hanya berbuat onar jika menolak seorang pria" kata bunda ku lagi.

"Maksudnya bun?" tanya kak Adit.

"Dulu nih nak ada yang nyatain perasaan nya sama Jihan tapi walaupun dulu Jihan modelnya kek gitu dia gak pernah pacaran dan lelaki yang yang di tolak sama istrimu itu dateng kerumah berhari-hari ngetok pintu dan alhasil karena ga pernah di bukain pintu dia pernah lemparin rumah sama teman-temannya" jelas bunda.

Dan kak Adit hanya manguk-mangguk saja.

"Husss...ussss" suara umi menenangkan kembar.

"Jangan berisik suaranya kasian mereka" kata abah.

"Iya abah" jawabku.

Dan teman dokter ku hanya senyum-senyum ga jelas menatap ku.

"Dulu di kelas sebelah ada murid pindahan namanya Nisa, Nisa di kenal seantero sekolah karena dia anak baru dan yang paling menarik dia itu kutu buku dan menggunakan kecamata lensa rabun dekat dan teman se-genk ku setiap hari membully Nisa. Berawal dari situ seluruh penghuni sekolah pun ikut mengejeknya." jelasku dah aku meneteskan air mata lagi mengingat diriku di masa lalu itu sangat menyakitkan karena dulu aku seperti preman sekolah.

Kak Adit mengusap punggun ku dan akupun melanjutkan ceritaku.

"Kami tidak hanya membully tapi juga beberapa kali mengerjai nya seperti menyiramnyaa air kotor,menyembunyikan kecamatanya,dan yang paling parah kami pernah mengurungnya di gudang" jelasku lagi.

"JIHAN!!!" kata ayah penuh penekanan.

"Dulu Jihan kan masih ABG ayah" kata ku membela diriku.

"Ayah tak habis pikir tingkahmu dulu seperti itu" kata Ayah dengan nada kecewa.

"Namanya juga anak SMA ayah jadi wajar kan klo masih labil dan hobby nya senang-senang" belaku lagi.

"Senang-senang kata mu? Apa dengan membully memberi mu kepuasan sendiri!!!" Kata ayah ku agak membentak.

"Kami tak pernah mendidik mu seperti itu nak" kini bunda angkat suara.

"Tapi kan bun disini bukan hanya Jihan yang salah" belaku lagi.

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang