Teaser

13.5K 1.1K 13
                                    

"Udah ngomelnya?"

Satu tamparan kembali menghantam wajah Se

"Dasar anak ngga tau diri, percuma ayah ngebesarin kamu kalau kamu akhirnya ngebangkang!"

Seongwoo berdecih dan tersenyum miring, "Apa? Ngebesarin? Ninggalin anaknya demi pekerjaan terus setiap hari memaki anaknya itu yang dinamain ngebesarin?"

Ayahnya Seongwoo kembali ingin melayangkan tamparannya lagi, namun Seongwoo tahan.

"Ayah punya hak apa buat nampar aku? Kemaren aku liat disurat perceraian ayah sama ibu, ayah ngga punya hak asuh buat aku sama Guanlin,"

Ayah Seongwoo mengeraskan rahangnya dengan geram, "Apa ayah yang ngebunuh ibu biar dapet hak asuh?"

"Kamu bilang apa tadi?"

Seongwoo kembali tersenyum miring, "Jangan pura-pura budeg deh yah, udah jelas aku ngomong didepan ayah gini,"

Ayahnya kembali melayangkan satu tamparan. Kali ini, lebih keras dari yang sebelumnya.

"Sudah cukup! Kamu ayah hukum selama satu bulan,"

Seongwoo membelalakkan matanya, "Ngga! Aku ngga terima diperintah apalagi dihukum sama orang yang ngga berguna kayak ayah!"

Setelahnya, Seongwoo segera keluar dari apartemen miliknya dan berlari tanpa arah.

--

Ia berakhir disini, di klub kelas atas dengan tulisan 'Wild and Free' di atas pintu masuknya.

Entah sudah gelas keberapa yang sudah Seongwoo minum, namun bisa dipastikan ia sudah mabuk berat saat ini.

"Satu gelas lagi," ucapnya asal.

"Maaf, tapi sebaiknya anda keluar sekarang, tuan," ujar Bartender yang sedaritadi melayaninya.

Seongwoo berdecak kesal, ia segera menggebrak meja dan meminta alkohol lagi untuk yang kesekian kalinya.

Bartender itu sedikit terkejut dengan tingkah Seongwoo yang makin menjadi. Ia segera membuat tanda agar penjaga yang ada di klub itu segera membawa Seongwoo keluar.

Seongwoo meronta ketika ditarik keluar dari klub, ia menggerakkan badannya kesana kemari namun nihil, tubuh kurusnya itu bukan tandingan dari penjaga klub itu.

"Lain kali kalau mau mabuk, siapkan uang dulu, manis" ucap penjaga itu kemudian melempar tubuh Seongwoo begitu saja.

Seongwoo meringis kesakitan tentu saja, ia segera pergi dari klub itu dengan langkah gontainya dan tidak berhenti menyebut nama seseorang.

"Niel..."

"Daniel"

Him - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang